Kasus penyiraman air keras yang menimpa salah satu penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang ramai dibicarakan. Dari foto yang beredar, terlihat kulit wajah yang kehitaman serta lebam. Ini akibat luka bakar yang ditimbulkan siraman air keras sebab air keras bersifat korosif atau merusak.
Air keras sebenarnya sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya asam sulfat yang digunakan untuk menghidupkan aki kendara dan air raksa dalam thermometer.
Dalam banyak hal, penggunaan air keras dalam kehidupan sehari-hari memang membantu. Namun penggunaan yang salah dan membuat Anda terpapar air keras dalam jumlah banyak dalam waktu lama akan menimbulkan kerusakan.
Kerusakan yang diakibatkan umumnya cukup parah. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut ini bahaya yang muncul saat tubuh terkena air keras:
-
Kerusakan jaringan kulit
Luka bakar yang ditimbulkan air keras akan menyebabkan kulit meleleh. Padahal kulit berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap dunia luar.Bila pertahanan tubuh terluar ini rusak, maka resiko infeksi akan meningkat. Infeksi yang terjadi pada penderita luka bakar yang cukup parah dapat menyebabkan kematian. -
Kerusakan mata
Sasaran pelaku penyiraman air keras biasanya pada wajah. Jika mengenai mata dapat menyebabkan kerusakan pada kornea. Ini akan menyebabkan kebutaan permanen. -
Kerusakan fungsi organ penting lainnya
Beberapa organ lain yang juga berisiko mengalami kerusakan adalah organ pendengaran. Lubang telinga dapat tertutup akibat daerah kulit disekitarnya yang meleleh. Hal ini tentu berpengaruh pada fungsi pendengaran korban.
Selain itu lubang hidung juga dapat tertutup, akibatnya korban pun kesulitan bernafas. Aroma air keras yang terhirup juga dapat menimbulkan penyempitan pada saluran pernafasan yang berujung kematian.
Jadi tak hanya merusak penampilan, air keras pun dapat membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian. Karena itu simpanlah air keras di tempat aman.
[BA/ RH]