Saat seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, solusi yang paling umum dilakukan adalah diet dan olahraga. Cara tersebut memang tidak memberikan hasil instan alias butuh kesabaran. Tak jarang, karena kurang sabar, alternatif lain pun dipilih untuk lebih mempercepat hasil yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan melakukan akupunktur.
Akupunktur merupakan teknik pengobatan tradisional Cina yang semakin mendapatkan tempat dalam dunia kedokteran barat. Menurut dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, teknik pengobatan tersebut melibatkan penusukan jarum yang tipis ke dalam kulit di berbagai titik strategis. Dalam sekali prosedur, pengobatan akupunktur dapat menggunakan 5 sampai 20 jarum, dan biasanya digunakan untuk mengatasi sakit kepala, nyeri pinggang, osteoartritis, dan beragam penyakit lainnya. Akan tetapi, seiring perkembangan waktu, akupunktur juga kerap digunakan untuk membantu mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas.
Dilansir dari Healthline, akupunktur dipercaya bisa merangsang aliran energi tubuh (chi) untuk mengatasi obesitas dengan cara meningkatkan metabolisme, mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar stres, dan menekan atau memengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan rasa lapar.
Menurut ilmu pengobatan tradisional Cina, kegemukan terjadi akibat adanya “ketidakseimbangan” di dalam tubuh yang dipicu oleh ketidakmampuan organ, seperti hati, limpa, ginjal, kelenjar tiroid, dan sistem endokrin. Nah, ketika jarum akupunktur ditusukkan di titik-titik organ tersebut, kemungkinan besar masalah kelebihan berat badan atau obesitas juga ikut teratasi.
Di sisi lain, dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter berpendapat, bila akupuntur diaplikasikan secara tepat, hal tersebut memang mampu mengatur suatu sistem di dalam tubuh untuk lebih menekan nafsu makan.
“Iya, jadi akupunktur bisa mengontrol nafsu makan. Dia (pasien akupunktur) jadi tidak mudah lapar dan keinginannya untuk mengonsumsi camilan juga berkurang. Tetapi akupunktur berperan sebagai pengendalian saja, bukan untuk menghilangkan lemaknya,” jelas dr. Vita.
Itu artinya, bila Anda memang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, cara yang paling tepat untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan berolahraga secara teratur dan melakukan metode diet yang tepat. Sementara itu, untuk mengatur nafsu makan, akupunktur bisa dijadikan solusinya.
Lagi pula, baik diet, olahraga, dan akupunktur bukan merupakan cara menurunkan berat badan yang instan. Ketiganya membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan konsistensi dalam melakukannya supaya memberikan hasil yang benar-benar maksimal.
Jadi, kurang tepat rasanya jika Anda ingin cepat-cepat kurus dengan menggunakan terapi akupunktur, karena pada dasarnya metode pengobatan tradisional asal Cina itu tidak bisa menghancurkan lemak-lemak di dalam tubuh hanya dalam sekali terapi.
Keamanan dan efek samping terapi akupunktur juga bergantung pada pelatihan dan pengalaman praktisi yang melakukannya. Dengan kata lain, jika hendak mencoba terapi tersebut, Anda dianjurkan untuk berkunjung ke klinik akupunktur yang memiliki praktisi terlatih dan berlisensi. Bila Anda terlalu gegabah dalam memilih, dikutip dari Healthline, bukan tak mungkin Anda justru terkena infeksi dan cedera pada saraf pusat.
Selain itu, untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda juga mesti merasakan dan menunjukkan sikap positif terhadap terapi tusuk jarum tersebut.
“Itu karena, akupunktur bekerja lebih baik pada orang yang mengharapkan keberhasilan dari akupunktur, ketimbang orang yang skeptis terhadap terapi ini,” dr. Alvin menegaskan.
Maka, selain tekad yang bulat untuk menurunkan berat badan dengan cara sehat, Anda juga wajib bersugesti positif terhadap terapi akupunktur supaya hasilnya benar-benar baik. Dan, ingat, jangan menjadikan terapi akupunktur sebagai cara utama mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas. Sebab terapi tersebut tidak bisa menghancurkan lemak, tetapi hanya bisa mengontrol nafsu makan Anda.
[NB/ RVS]