Kambuhnya alergi memang dapat menghambat aktivitas. Belum lagi, penderitanya juga harus berhati-hati dengan segala benda dan makanan yang hendak dikonsumsi. Selain dapat memicu berbagai macam gangguan kesehatan, disebutkan juga bahwa kondisi ini bisa memengaruhi kualitas tidur penderitanya.
Alergi umumnya ditandai dengan adanya reaksi sistem imun yang berlebihan saat terkena paparan zat tertentu dari luar tubuh, meski bukan zat yang berbahaya. Hal ini bisa menurun dari orang tua kepada anak atau cucunya.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi BMedsc Hons dari KlikDokter, seseorang yang punya riwayat keluarga mengalami alergi memang akan cenderung lebih rentan mengalami alergi juga. Kondisi tesebut dapat menimbulkan berbagai macam gangguan tubuh.
“Gangguan yang akan muncul adalah biduran dan eksema pada kulit, lalu mata berair dan terasa gatal, gangguan pada hidung berupa hidung berair, serta gangguan pada saluran pencernaan seperti diare,” ujar dr. Jesslyn.
Tak ayal, alergi ternyata dapat memengaruhi kualitas tidur hingga mengganggu jam istirahat Anda. Maka dari itu, penting untuk mengetahui lebih dalam seputar kaitan antara alergi dan waktu tidur ini guna melakukan pencegahan sejak dini.
Alergi dan kualitas tidur
Terdapat beberapa alasan mengapa kambuhnya alergi mampu memengaruhi kualitas tidur. Pertama, alergi dapat menimbulkan kondisi lain, yakni gangguan pernapasan. Saat itu terjadi, bukan tak mungkin penyakit seperti asma akan muncul secara tiba-tiba saat Anda tertidur.
Gejala asma pada malam hari diketahui jauh lebih berisiko dibanding siang. Pasalnya, kadar kortisol pada tubuh saat malam hari tiba lebih rendah. Padahal, hormon tersebut merupakan hormon antiradang yang seharusnya dapat melindungi tubuh. Hal inilah yang kemudian dapat berdampak secara signifikan pada kualitas tidur.
Ada pula rinitis alergi yang jelas-jelas memengaruhi kualitas tidur seseorang. Beberapa penelitian mengonfirmasi bahwa sebagian besar orang dengan alergi hidung merasa bahwa gejala alergi yang mereka rasakan memang mengganggu waktu tidur.
Orang-orang dengan rinitis alergi, terutama anak-anak, juga cenderung berisiko menyebabkan pembesaran amandel dan kelenjar gondok. Hal tersebut turut dipaparkan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter sebagai berikut.
“Bersin, batuk, hidung tersumbat, serta mata yang berair dan gatal merupakan beberapa gejala alergi yang dapat mengganggu tidur. Alergi yang paling sering menyebabkan gangguan tidur adalah rinitis alergi dan asma,” ucapnya.
Lebih lanjut, dr. Karin menjelaskan bahwa pada anak yang memiliki alergi, rinitis dan asma bisa datang secara bersamaan. Apabila terpapar alergen, akan muncul gejala batuk dan sesak napas yang disertai mengi.
Tips mengatasi alergi
Sudah saatnya Anda menanggapi alergi secara serius demi mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Berdasarkan rekomendasi dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, lakukan kiat cerdas mengatasi alergi dengan cara berikut:
-
Menjaga kebersihan tempat tinggal
Cuci semua perlengkapan tidur, gorden, dan tirai di rumah atau tempat tinggal Anda. Bersihkan juga jendela setiap satu minggu sekali untuk meminimalkan risiko alergi muncul kembali.
-
Menjaga asupan makanan
Reaksi alergi makanan dapat dicegah dengan mengingat makanan atau bahan makanan yang membuat alergi Anda kambuh. Pastikan untuk selalu memeriksa label produk makanan dengan teliti sebelum membeli atau mengonsumsinya.
-
Berhati-hati dalam mengonsumsi obat
Catat obat-obatan yang membuat Anda alergi dan seberapa parah reaksinya. Selalu beritahukan kepada dokter dan tenaga medis lain tentang obat-obatan yang dapat memicu reaksi alergi tersebut.
-
Berolahraga secara teratur
Olahraga akan memperbaiki aliran darah dalam tubuh, sehingga alergen lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, adrenalin yang dikeluarkan juga akan mengurangi keluhan alergi seperti hidung tersumbat dan batuk.
Alergi ternyata tak hanya mengganggu ketika beraktivitas saja, tetapi juga dapat mengurangi kualitas tidur Anda ketika muncul di malam hari. Atasi kekambuhan alergi lewat berbagai cara di atas, dan jangan sungkan untuk mengonsultasikan setiap tahap kondisi Anda pada dokter demi mendapat penanganan yang lebih baik.
[NP/ RVS]