Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang ditemukan pada abad ke-20. Namun berbeda dengan jenis vitamin lainnya yang harus diperoleh dari makanan, 90 persen vitamin D (dalam bentuk vitamin D3) dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri, dengan bantuan sinar matahari. Hanya 10 persen kebutuhan vitamin D (dalam bentuk vitamin D2) yang diperoleh dari makanan.
Fungsi utama dari vitamin D adalah untuk menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium di usus. Tanpa sejumlah vitamin D yang cukup, tubuh dapat mengalami kekurangan kalsium dan menyebabkan berbagai masalah pada tulang, seperti rakitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.
Kekurangan Vitamin D di Indonesia
Indonesia adalah negara tropis yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kita akan mendapati sinar matahari sepanjang hari pada musim kemarau, dan walaupun sedikit berkurang, sinar matahari masih terus dapat kita peroleh pada musim hujan.
Kondisi tersebut seharusnya sangat mendukung kita untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Namun, beberapa studi terpisah menemukan bahwa masyarakat Indonesia cukup rawan mengalami kekurangan vitamin D.
Sebanyak 35.1% wanita lanjut usia di Jakarta dan Bekasi yang tinggal di rumah panti jompo mengalami kekurangan vitamin D. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 68 anak-anak usia sekolah di Yogyakarta, semuanya menunjukkan kekurangan vitamin D. kondisi yang sama juga di ditemukan pada 82.8% wanita hamil trimester pertama di daerah minangkabau.
Lalu, mengapa mereka rawan mengalami defisiensi vitamin D? Ini penjelasan lengkapnya:
Anak-Anak
Dewasa ini, terjadi peningkatan jumlah anak-anak yang mengalami obesitas. Kondisi obesitas dapat menumpuk simpanan lemak anak pada berbagai organ, seperti jantung, ginjal, dan hati.
Lemak-lemak tersebut akan menyerap lebih banyak vitamin D yang menyebabkan anak-anak -- terutama mereka yang obesitas -- sangat rawan mengalami kekurangan vitamin D.
Ibu Hamil
Salah satu kondisi yang banyak terjadi pada ibu hamil trimester pertama adalah morning sickness, yaitu mual muntah yang dialami selama beberapa hari bahkan minggu. Hal tersebut akan mengganggu pola makan mereka dan menghalangi mereka untuk beraktivitas banyak di luar rumah.
Selain itu, kurangnya konsumsi suplemen multivitamin juga menjadi penyebab kekurangan vitamin D pada ibu hamil.
Orang-Orang Usia Lanjut
Proses metabolisme pada tubuh lansia berbeda dengan mereka yang masih muda. Karena itu, kebutuhan vitamin D pada usia lanjut (lebih dari 70 tahun) lebih tinggi dibandingkan kelompok usia yang lebih muda. Lansia membutuhkan asupan vitamin D sebanyak lebih dari 800 IU/hari.
Selain itu, kemampuan tubuh mereka dalam memproduksi vitamin D makin menurun. Hal inilah yang menyebabkan kelompok usia lanjut sangat rawan mengalami kekurangan vitamin D.
Saat memasuki usia lanjut, orang juga cenderung jarang menghabiskan waktu di luar ruangan (bisa juga karena faktor kondisi kesehatan). Akhirnya, mereka hanya sedikit terpapar sinar matahari sehingga produksi vitamin D di dalam tubuh makin menurun.
Cara Menangani Kekurangan Vitamin D
Tanda dan gejala dari kekurangan vitamin D cukup bervariasi. Mulai dari gejala ringan seperti cepat lelah dan gugurnya rambut, hingga gelaja yang lebih berat seperti rapuh dan lemahnya tulang yang menyebabkan rawan patah tulang.
Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan kebutuhan vitamin D harian Anda dengan cara berikut ini:
Mendapatkan Paparan Sinar matahari yang Cukup Tiap Hari
Waktu yang terbaik untuk mendapatkan paparan sinar matahari adalah pada pagi hari jam 8-10 pagi dan sore jam 4-6 sore. Anda dapat berjemur selama 15 menit dan jangan terlalu lama. Karena terlalu banyak terkena sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit.
Makan Makanan Kaya Vitamin D
Anda juga bisa mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan vitamin D. Hanya sedikit sumber makanan yang mengandung vitamin D, dan biasanya berasal dari produk hewani. Contohnya, kuning telur, minyak ikan, dan susu.
Mengonsumsi Suplemen
Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin D, seperti Prove D3-1000. Prove D3-1000 merupakan suplemen yang mengandung cholecalciferol (vitamin D3, jenis vitamin D yang sama diproduksi oleh tubuh kita) sebanyak 1.000 IU.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa masalah kekurangan vitamin D di Indonesia cukup rawan. Meski Indonesia termasuk negara tropis, masyarakatnya justru rentan mengalami defisiensi vitamin D. Karena itu, lakukan pencegahan dengan mendapatkan paparan sinar matahari secara cukup, mengonsumsi makanan tinggi vitamin D, atau suplemen vitamin D.
Jika masih memiliki pertanyaan seputar vitamin D, Anda dapat memanfaatkan layanan Tanya Dokter yang tersedia di KlikDokter. Gratis!
[RS]