Bius topikal bukanlah hal luar biasa dan tak umum dilakukan. Namun, apakah hal yang biasa jika tubuh berubah membiru setelah mendapatkan bius topikal?
Dilansir dari laman Women’s Health, seorang wanita berusia 25 tahun asal Rhode Island, Amerikat Serikat harus dilarikan ke UGD lantaran tubuh berwarna biru setelah diberikan obat bius topikal.
Tak cuma muncul rona biru pada kulitnya, wanita itu juga mengalami badan lemas dan sesak napas. Dokter yang memeriksa mengatakan bahwa ia menderita sianosis akibat methemoglobinemia.
Sianosis adalah kondisi medis di mana kulit berubah menjadi biru keunguan akibat kekurangan oksigen. Sel darah merah yang mengandung oksigen berwarna merah, sementara sel darah merah yang kekurangan oksigen berwarna merah kebiruan.
Sementara itu, methemoglobinemia merupakan kondisi di mana tubuh kelebihan hemoglobin yang teroksidasi zat kimia. Keadaan ini membuat hemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Adapun obat atau zat kimia yang dapat menyebabkan kondisi ini, yaitu benzocaine.
Apa itu benzocaine? Ini adalah obat bius lokal yang tersedia dalam bentuk obat kumur, gel, salep, ataupun bubuk. Cara kerjanya dengan menghambat sinyal saraf di dalam tubuh.
Benzocaine merupakan jenis obat yang dijual bebas, sehingga umum digunakan oleh kebanyakan orang. Kondisi ketidakcocokan terhadap zat ini terbilang kasus langka.
Namun, munculnya masalah yang menimpa seorang wanita di Rhode Island akhirnya berhasil membuat anjuran baru agar produk kesehatan mulut yang mengandung benzocaine sebaiknya tidak lagi dijual bebas.
Anjuran tersebut berangkat dari alasan bahwa penggunaan obat mengandung benzocaine secara tidak tepat dapat menyebabkan efek samping berupa komplikasi jantung, otak, dan bahkan kematian mendadak.
Penyebab lain tubuh berwarna biru
Sianosis alias tubuh berwarna biru juga dapat disebabkan oleh faktor lain di luar masalah alergi obat bius. Beberapa penyebab sianosis yang dimaksud, antara lain:
-
Hipovolemik
Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, syok hipovolemik dapat terjadi akibat penurunan volume darah. Kurangnya volume darah dapat menurunkan tekanan darah sekaligus kadar oksigen di dalam tubuh.
-
Tekanan darah rendah
Ini merupakan suatu kondisi di mana tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Penyebabnya, gangguan hormonal, dehidrasi, haid atau perdarahan banyak, diet berlebihan, atau pengaruh obat-obatan.
-
Raynauds
Ini adalah kondisi jari-jari tangan, ujung hidung, dan telinga berubah warna akibat berkurangnya aliran darah ke area tersebut. Penyebab paling sering adalah paparan suhu dingin ekstrem.
-
Sumbatan pembuluh darah arteri
Penyumbatan atau obstruksi juga dapat menjadi penyebab sianosis. Keadaan ini bisa dipicu juga oleh kondisi psikologis, komplikasi dari penyakit tertentu, maupun efek samping obat-obatan.
-
Cuaca dingin
Suhu dingin yang ekstrem dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga membuat tubuh berwarna biru.
-
Sulfhemoglobinemia
Kondisi ini dipicu oleh masuknya atom belerang ke dalam darah, sehingga kadar hemoglobin dengan pigmen hijau menjadi lebih banyak. Pada akhirnya, akan muncul warna kebiru-biruan pada tubuh.
-
Penyakit jantung
Penyakit jantung bawaan, seperti kelainan struktur jantung dapat menyebabkan sianosis pada bayi yang baru lahir.
-
Gangguan organ paru
Penderita penyakit saluran pernapasan, seperti pneumonia, emboli paru, edema paru dan obstructive lung disease memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi tubuh yang membiru.
Siapa sangka, penggunaan obat bius topikal secara tidak tepat atau adanya penyakit tertentu bisa membuat tubuh seseorang membiru. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, segera periksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa dideteksi dan penanganan paling tepat bisa segera diberikan.
(NB/ RH)