Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang karakternya menggemaskan. Selain itu, kucing juga punya sifat setia dan manja kepada pemiliknya.
Sayangnya, beberapa studi mengatakan kucing memiliki infeksi parasit yang berbahaya bagi kesehatan. Parasit kucing disebut-sebut dapat memanipulasi otak manusia. Benarkah demikian?
Cara Parasit Kucing Memanipulasi Manusia
Parasit kucing yang dimaksud adalah Toxoplasma gondii. Parasit ini sering menyebabkan toksoplasmosis, kondisi yang berbahaya bagi janin dan ibu hamil.
Tak hanya itu, peneliti mencurigai infeksi parasit Toxoplasma dapat memengaruhi mental dan menyebabkan gangguan kognitif pada otak manusia.
Menanggapi ini, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan kita perlu mengetahui dulu alur penularan parasit toxoplasma kucing ke manusia.
Dilansir Live Science, parasit ini umum ditemui dan berkembang di dalam tubuh tikus. Infeksi parasit Toxoplasma diketahui mengubah perilaku tikus dengan membuat mereka tidak takut dalam mengambil risiko.
Misalnya saja, tikus yang terinfeksi jadi berani lewat atau muncul di depan kucing. Padahal, bisa saja tikus tersebut ditangkap dan dijadikan santapan kucing.
Setelah tikus berhasil ditangkap dan dimakan, parasit Toxoplasma gondii dapat berkembang biak di dalam usus kucing.
Sebab, di dalam usus kucing terdapat zat asam linoleat yang dibutuhkan parasit untuk berkembang biak.
Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Sehat Memelihara Hewan di Rumah
Lalu, bagaimana kucing bisa menularkan parasit tersebut ke manusia? Ya, parasit tersebut bisa menular lewat kotoran kucing.
Ketika tidak menjaga kebersihan tangan, terutama setelah membersihkan kotoran dan kandang kucing, parasit Toxoplasma bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Lantas, benarkah otak manusia bisa ikut dimanipulasi parasit? Ada dua penelitian yang mencoba menjelaskan.
Artikel Lainnya: Benarkah Virus Corona Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan?
Penelitian pertama menganalisis 370 orang di Turki dan satu lagi mengamati 600 orang di Republik Ceko.
Di kedua studi tersebut, semua peserta melakukan tes antibodi toxoplasma. Hasilnya ditemukan, peserta yang positif terinfeksi toxoplasma lebih berisiko mengalami kecelakaan mobil.
Peneliti tidak menjelaskan mengapa dan bagaimana infeksi toksoplasmosis memengaruhi seseorang jadi tidak berhati-hati dan cenderung ambil risiko.
Namun diperkirakan, parasit dapat menimbulkan kista di otak dan meningkatkan produksi hormon dopamin sehingga memicu perilaku tersebut.
Soal temuan tersebut, dr. Astrid membenarkan adanya pengaruh pada kognitif (berpikir) akibat Toxoplasma gondii.
“Iya, dicurigai ada efek Toxoplasma gondii pada kadar dopamin dan testosteron manusia yang kemudian memengaruhi fungsi kognitif seseorang yang toksoplasmosis laten,” kata dr. Astrid.
Namun, perihal perilakunya seperti apa, itu belum bisa dipastikan. Hingga saat ini belum ada studi yang secara tegas menyatakan pengaruh infeksi Toxoplasma gondii pada perilaku manusia.
“Tapi (Toxoplasma gondii) benar memengaruhi keseimbangan hormon yang dapat kemudian mempengaruhi fungsi kognitif,” ujar dr. Astrid.
Artikel Lainnya: Sehatkah Tidur dengan Binatang Peliharaan?
Bagaimana Mencegah Infeksi Parasit Kucing?
Guna mencegah penularan toksoplasmosis, Anda dianjurkan untuk menjaga kebersihan hewan, termasuk saat membuang kotoran dan membersihkan kandang mereka.
Dr. Astrid merinci beberapa langkah yang bisa dipraktikkan.
- Tidak memberikan makan kucing dengan makanan mentah.
- Menjaga kebersihan kucing.
- Jika kucing terbiasa di dalam rumah, sebaiknya jangan dibiarkan keluar terus menerus supaya tidak makan binatang hidup di luar rumah.
- Jaga litter box kucing tetap bersih.
- Jaga kebersihan diri sendiri seperti cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
Dengan menjaga kebersihan pada kucing dan diri sendiri, hal tersebut dapat meminimalkan risiko tertular toksoplasmosis.
Apabila ingin tahu lebih lanjut tentang bahaya parasit kucing atau infeksi toksoplasmosis, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Jika ingin konsultasi lebih lanjut, gunakan fitur LiveChat.
(OVI/AYU)