Berbicara soal kesehatan kepada pasangan pria, sepertinya diperlukan upaya yang lebih keras. Apalagi jika mereka terlihat tak ingin mengubah kebiasaan buruknya, misalnya merokok atau begadang. Padahal, risiko kesehatan pada pria dapat menjadi sangat fatal jika tak dijaga. Sejumlah penyakit bisa menyerang dan mengganggu stabilitas tubuh.
“Beberapa penyakit berbahaya lebih sering terjadi kepada pria dibanding wanita. Atas alasan ini, dianjurkan bagi para pria untuk melakukan tes kesehatan secara rutin,” ujar dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.
Namun, bagaimana cara efektif untuk bicara pada pria tentang kesehatan dirinya? Tenang, ini dapat Anda lakukan dengan kiat tertentu. Dilansir Huffington Post, simak cara-caranya di bawah ini:
1. Jangan jadikan masalah besar
Ketika rasa khawatir datang, Anda mungkin tergoda untuk membangun semua pertanyaan menjadi obrolan yang bersifat besar. Padahal, itu justru membuat orang merasa malas dan cenderung ingin menghindari percakapan tersebut.
Jim Pollard, seorang juru bicara dari Men’s Health Forum, sebuah badan amal yang bekerja untuk meningkatkan kesehatan pria dan anak laki-laki di Inggris, mengatakan bahwa jika Anda ingin berbicara tentang kesehatan dengan seseorang yang tampak tidak peduli, jangan menjadikannya masalah besar.
“Obrolkan saja secara sepintas. Jika Anda merasa itu penting untuk dibicarakan, maka lakukanlah, selama cara penyampaiannya tidak terkesan dramatis,” ujar Pollard.
2. Sesekali ingatkan tanpa harus menekan
Anda mungkin merasa seperti mengomel terus-menerus, tetapi penting untuk tidak membiarkan masalah terlupakan dengan satu-dua kali penyampaian.
“Tapi hindari mengatakannya secara menekan. Biarkan pesan disampaikan secara perlahan, hingga akhirnya itu sampai di pikiran dan menggerakkan diri mereka untuk memeriksakan kesehatannya,” kata Pollard.
3. Jangan gunakan kata-kata yang terdengar menyerang
Ini mungkin tak tampak seperti masalah besar bagi Anda. Tapi banyak pria merasa tidak suka disudutkan atas pilihan hidup mereka, seburuk apa pun. Jadi perhatikan pilihan kata-kata Anda jika ingin memberikan pasangan Anda saran. Jangan gunakan kalimat yang ofensif atau terdengar menyerang.
“Biarkan orang yang Anda ajak bicara merasa memegang kendali. Jangan mengonfrontasi mereka,” saran Pollard.
4. Ingatkan mereka untuk rileks
Pasangan Anda enggan memeriksakan diri ke dokter karena malu atau perasaan lainnya? Ingatkan mereka untuk rileks. Katakan pula bahwa para profesional medis telah terbiasa melayani berbagai macam keluhan, termasuk kondisi yang ia alami kini. Apa pun masalahnya, tidak perlu ragu apalagi malu dalam mencari bantuan.
Sophia Lowes, pegawai informasi kesehatan dari Cancer Research UK megatakan, “Mereka (para dokter) sudah pernah mendengar berbagai macam keluhan. Meski agak malu untuk membicarakan gejala yang Anda alami, tapi itulah tugas dokter. Jujurlah dan jelaskan gejala Anda dengan lengkap agar pemeriksaan efektif.”
5. Berinisiatif
Akhirnya, pasangan Anda sudah setuju untuk mengubah kebiasaan buruknya dan memeriksakan diri ke dokter. Tapi, kok, Anda tidak melihat dia mengambil tindakan apa pun? Berarti ini saatnya bagi Anda untuk langsung berinisiatif. Bantu pasangan Anda dengan membuat janji ke rumah sakit atau tindakan lainnya yang membuat dia langsung bergegas.
Tes kesehatan untuk pria
Terdapat sejumlah tes kesehatan yang patut dilakukan oleh pria terkait kesehatannya. Berdasarkan anjuran dr. Karin, tes tersebut antara lain:
1. Jantung
Berdasarkan studi, pria lebih rentan terkena penyakit jantung daripada wanita. Untuk itu, penting bagi pria untuk melakukan tes kesehatan yang berkaitan dengan penyakit jantung seperti pemeriksaan tekanan darah.
Pemeriksaan tekanan darah disarankan untuk dilakukan sejak usia 18 tahun. Anda dapat melakukannya di klinik, apotek, bahkan di rumah. Jika tekanan darah di bawah 120/80 mmHg, pemeriksaan dapat dilakukan antara 1-3 tahun sekali. Namun jika tekanan darah lebih dari angka tersebut, sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih sering.
2. Usus besar
Dibandingkan wanita, penyakit kanker usus besar lebih banyak menyerang pria, terutama saat memasuki usia lanjut. Karena itu, memeriksakan kesehatan usus besar dengan kolonoskopi sangatlah penting.
Kolonoskopi sebaiknya dilakukan saat seorang pria memasuki usia 50 tahun atau lebih. Bila Anda memiliki riwayat kanker usus besar di dalam keluarga, pemeriksaan ini dapat dilakukan lebih awal.
3. Prostat
Kanker prostat adalah masalah bagi sebagian pria yang telah berusia lanjut. Karena itu, pria yang berusia di atas 50 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen Test), atau colok dubur, untuk menilai kesehatan prostat.
Jika Anda memiliki pasangan pria yang keras kepala soal kesehatannya, lakukan lima cara di atas agar si dia bisa lebih sadar dan peduli. Tak lupa, ingatkan juga dirinya untuk melakukan tes kesehatan secara rutin.
[RS/ RVS]