Demam adalah salah satu bentuk respon tubuh ketika terjadi infeksi, trauma berat, efek samping imunisasi, hingga masalah kekebalan.
Normalnya, seseorang memiliki suhu tubuh 36,5-37,2 derajat Celcius. Demam terjadi ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celcius. Kondisi ini adalah salah satu gejala demam berdarah (DBD) maupun tipes.
DBD dan tipes menunjukkan gejala yang sama, yaitu demam tinggi. Pasalnya, keduanya sama-sama penyakit infeksi, tetapi berbeda penyebabnya.
Demam berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue, sedangkan tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Hal ini menyebabkan pola demam yang muncul juga berbeda. Biar tidak salah kaprah, kenali beda demam tipes dan DBD di bawah ini, ya!
Artikel lainnya: Gejala Demam Berdarah Bisa Mirip Penyakit Lain
Perbedaan Demam pada Tipes dan DBD
Terdapat beberapa perbedaan gejala demam tipes dan DBD, di antaranya:
1. Kenaikan Suhu
Penderita demam berdarah dengue umumnya mengalami demam tinggi secara mendadak. Ketika diukur, suhu tubuh penderita DBD bisa mencapai 39 derajat Celcius. Demam tinggi akan berlangsung 2-3 hari di awal, kemudian suhu tubuh menurun pada hari keempat dan kelima.
Lain halnya dengan penyakit tipes, demam bisa terjadi lebih dari tujuh hari dan makin tinggi setiap harinya. Berbeda dengan demam dengue, demam tipes tidak terlalu tinggi pada tahap awal. Pola demam pada penyakit tipes seperti menaiki anak tangga.
2. Demam Dengue Ada Fase Kritis
Memasuki hari ke-4 infeksi dengue, penderita akan mengalami fase penurunan suhu tubuh. Ini adalah fase kritis, karena penderita rentan mengalami syok. Pasien tipes tidak mengalami fase kritis seperti DBD.
3. Gejala Penyerta yang Berbeda
Perbedaan demam tipes dan DBD juga bisa dilihat dari gejala penyertanya. Demam berdarah dengue disertai dengan keluhan badan lemas, nyeri otot dan tulang, serta muncul bintik-bintik atau ruam merah di seluruh tubuh
DBD juga menyebabkan nyeri ulu hati yang disertai dengan mual, muntah, mimisan, maupun gusi berdarah.
Sementara itu, gejala penyerta dari tipes berupa gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah, susah BAB, diare, serta nyeri perut.
Artikel lainnya: Ini Penyebab Trombosit Turun Saat DBD
Tips Menghindari DBD dan Tipes
Musim penghujan menyebabkan timbulnya genangan air. Ini adalah momen yang kerap dimanfaatkan nyamuk untuk berkembang biak, termasuk nyamuk Aedes aegypti. Meski begitu, nyamuk penyebab demam berdarah ini lebih suka bersarang dan bertelur pada air yang bersih.
Jadi, apabila kamu memiliki bak-bak penyimpanan air di rumah, sebisa mungkin bersihkan dan tutup rapat agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, jika daerah kamu mudah terkena banjir, sebisa mungkin bersihkan saluran air setiap harinya agar tidak ada sampah atau kotoran yang menumpuk. Sampah atau kotoran bisa saja terkontaminasi bakteri Salmonella typhi yang tak sengaja dihinggapi oleh lalat. Lalat kemudian menghinggapi makanan di rumah sehingga meningkatkan risiko terjadinya tipes.
Jadi, pola demam pada penyakit demam berdarah dengue dan tipes sangatlah berbeda. Demam yang mendadak tinggi umumnya terjadi pada demam berdarah dengue.
Sementara itu, demam yang meningkat setiap hari dan terjadi pada waktu yang lama merupakan pola demam dari penyakit tipes.
Artikel lainnya: Jangan Khawatir, Ini Cara agar Tifus Cepat Sembuh
Apabila kamu atau salah satu anggota keluarga mengalami gejala demam, jangan panik. Berikan dahulu obat penurun demam (parasetamol) dan perbanyak konsumsi air putih. Selain itu, kamu juga bisa mengompres tubuh dengan air hangat untuk membantu menurunkan suhu.
Jika upaya tersebut tidak berhasil menurunkan gejala demam, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan. Dengan begitu, dokter bisa menentukan apakah demam yang kamu alami adalah demam akibat sakit tipes atau DBD. Dokter kemudian bisa memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisimu.
Kamu juga bisa konsultasi seputar beda demam tipes dan DBD menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. #JagaSehatmu dengan terapkan tips di atas agar terhindar dari bahaya DBD dan tipes, ya!
(ADT/JKT)