Setiap orang ingin selalu tampil sempurna. Menggunakan pakaian yang paling sesuai, menata rambut agar terlihat menawan, dan memiliki senyuman yang terbalut gigi putih berkilauan. Sayangnya, kesempurnaan tersebut bisa hancur seketika akibat adanya bau ketiak.
Menurut penjelasan dr. Atika dari KlikDokter, bau ketiak diakibatkan oleh bakteri pada kulkit yang “memakan” keringat. Pada ketiak, keringat memiliki kandungan lemak yang bisa teroksidasi dan terfermentasi oleh bakteri yang tinggal di sekitar area tersebut.
“Proses fermentasi oleh bakteri itulah yang membuat keringat menjadi berbau setelah keluar dari tubuh. Pada orang yang kegemukan, keringat yang dikeluarkan memiliki kandungan lemak lebih banyak, sehingga bau ketiak atau tubuhnya bisa lebih menyengat,” kata dr. Atika.
Melengkapi penjelasan, dr. Andika Widyatama dari KlikDokter mengatakan bahwa bau ketiak ataupun bau badan juga bisa terjadi jika Anda:
- Memiliki tubuh yang memproduksi keringat berlebihan. Medis menyebut keadaan ini sebagai hiperhidrosis.
- Mengonsumsi makanan berlemak, berasa pedas, atau makanan dengan aroma menyengat.
- Stres berkepanjangan.
- Tidak menjaga kebersihan tubuh dengan saksama.
Solusi atasi bau ketiak
Jangan biarkan bau ketiak terjadi dan merusak rasa percaya diri. Ini beberapa upaya yang bisa Anda lakukan sebagai solusinya:
1. Oleskan antiperspiran di ketiak sebelum tidur
Antiperspiran adalah senyawa kimia yang tugasnya mengurangi produksi keringat. Ini berbeda dengan deodoran, yang hanya mampu mengurangi bau keringat.
Melansir WebMD, Anda dianjurkan untuk mengoleskan produk yang mengandung antiperspiran sebelum tidur. Dengan demikian, produk akan bekerja sempurna saat Anda terlelap di malam hari. Penggunaan antiperspiran di pagi hari setelah mandi tidak memberikan efek yang maksimal dalam menghalangi terjadinya bau ketiak.
2. Jaga agar ketiak tetap kering
Sebisa mungkin, usahakan agar ketiak tetap berada pada kondisi kering. Untuk menyiasati ini, Anda sebaiknya menggunakan pakaian yang menyerap keringat, berukuran tidak terlalu sempit, dan menghindari konsumsi makanan pedas.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan deodoran sebelum beraktivitas supaya keringat yang keluar dari ketiak maupun tubuh tidak menghasilkan aroma yang kurang sedap.
3. Ubah pola makan
Untuk memperkecil risiko terjadinya bau ketiak, dr. Jessica Florencia dari KlikDokter menyarankan Anda untuk menghindari konsumsi makanan yang memiliki aroma kuat.
“Bawang merah, bawang putih, makanan berlemak atau mengandung minyak, dan alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya bau ketiak maupun bau badan,” tutur dr. Jessica.
4. Cukur bulu ketiak secara berkala
Bulu ketiak yang terlalu lebat bisa menjadi tempat bagi bakteri untuk beranak-pinak. Parahnya, banyaknya bulu pada ketiak juga bisa membuat meningkatkan potensi keringat untuk terjebak di bagian tersebut. Jika bakteri dan keringat saling berkontak, terjadinya bau ketiak tak bisa dihindari lagi.
Oleh karena itu, cukurlah bulu ketiak Anda secara berkala. Pastikan Anda melakukannya dengan hati-hati, teliti, dan menggunakan pisau cukur yang steril.
5. Mandi dua kali sehari
Bagi orang-orang yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia, mandi dua kali sehari adalah hal yang sangat dianjurkan oleh medis untuk mencegah terjadinya bau badan maupun bau ketiak.
Saat mandi, pastikan Anda membersihkan bagian lipatan tubuh seperti ketiak, paha, dan belakang telinga menggunakan sabun dengan saksama. Bilas menggunakan air bersih yang mengalir, dan keringkan dengan sempurna menggunakan handuk.
Setiap orang berisiko mengalami bau ketiak, apalagi jika sering beraktivitas di bawah teriknya matahari. Namun, dengan menerapkan tips di atas, diharapkan bau ketiak maupun bau badan tak akan terjadi dan menurunkan rasa percaya diri.
(NB/ RVS)