Bak peribahasa “sedia payung sebelum hujan”, vaksin berperan sebagai persiapan dini sebelum menghadapi penyakit yang serius. Nah, sebagai wanita, sudah sepatutnya Anda memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan
Dalam banyak kasus, memproteksi diri dengan vaksin jenis tertentu akan memberikan banyak manfaat di kemudian hari. Berikut ini adalah lima vaksin untuk wanita yang sebaiknya Anda dapatkan.
1. Vaksin HPV
Vaksin HPV mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Infeksi HPV atau Human Papilloma Virus sering ditemukan pada wanita yang beriwayat seksual aktif.
Dalam beberapa kasus, infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks. Kini, kanker serviks menjadi ketakutan setiap wanita karena merupakan penyebab kematian tersering pada wanita selain kanker payudara.
Risiko seseorang terkena kanker serviks meningkat apabila ia memiliki riwayat keluarga yang memiliki kanker, riwayat melakukan hubungan seksual dari usia muda dan berganti-ganti pasangan, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka lama, merokok, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Artikel Lainnya: Bolehkah Terima Vaksin COVID-19 saat Haid? Ini Kata Dokter
Beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain, adanya flek atau pendarahan yang tidak normal dari vagina (di luar masa menstruasi maupun menopause), keluar darah setelah berhubungan seksual, nyeri saat berhubungan seksual, keluar cairan abnormal dan mungkin bercampur dengan darah dan berbau.
Terdapat dua jenis vaksin HPV, yaitu bivalent (untuk mencegah infeksi HPV 16 dan HPV 18) dan tetravalent/quadrivalent (untuk mencegah HPV 6, 11, 16, dan 18).
Vaksin HPV sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi wanita yang akan menikah, pernah ataupun akan melakukan kontak seksual secara aktif.
Jika Anda berencana melakukan vaksinasi HPV, perlu diingat bahwa dosis pemberian vaksin ini terbagi menjadi tiga dosis, yaitu 0, 2, dan 6 bulan.
Jadi, pastikan Anda menandai kalender sehingga tidak melewatkan tanggal vaksinasi Anda.
2. Vaksin MMR
Tak hanya anak-anak, sakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak jerman (rubella) juga dapat menyerang orang dewasa, termasuk Anda. Jangan anggap remeh ketiga penyakit tersebut karena komplikasinya berbahaya.
Jika Anda berencana untuk menikah, tidak ada salahnya melakukan vaksinasi MMR untuk mencegah infeksi ketiga penyakit tersebut, terutama infeksi campak jerman.
Ketika kehamilan, campak jerman dapat mengakibatkan keguguran dan kecacatan pada janin.
Pemberian vaksin MMR terbagi menjadi 1-2 dosis dengan jeda 1 bulan. Vaksin MMR tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan lanjutan dosis dapat diberikan segera setelah masa nifas selesai.
Pemberian satu dosis vaksin MMR memiliki efektivitas 93 persen melawan campak, 78 persen melawan gondongan, dan 97 persen mampu melawan campak jerman.
Artikel Lainnya: Bolehkah Vaksin Difteri Saat Haid?
3. Vaksin Tetanus dan Difteri
Saat mengurus berkas pernikahan di tingkat kecamatan, biasanya Anda akan disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan melakukan vaksinasi tetanus dan difteri (Td).
Vaksin Td adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi tetanus toksoid dan difteri.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 dosis. Dosis pertama dan kedua berjarak 4 minggu dan dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua. Penguat untuk vaksin Td diberikan setiap 10 tahun sekali.
Bagi Anda wanita hamil, harus mendapatkan vaksin DPT untuk melindungi bayi dari pertusis (batuk rejan) dan infeksi tetanus (terutama pada saat melahirkan).
4. Influenza
Orang dewasa dan anak-anak berusia 6 bulan atau lebih harus menerima vaksin influenza setiap tahun. Wanita yang merencanakan kehamilan pun sebaiknya melakukan vaksin ini.
Konsultasikan kondisi Anda dengan dokter sebelum menerima vaksin ini. Terutama jika Anda memiliki alergi tertentu atau Guillain-Barre Syndrome (penyakit autoimun yang merusak saraf).
Artikel Lainnya: Untuk Mencegah Kanker Serviks, Kapan Wanita Perlu Vaksin HPV?
5. Varisela
Wanita usia subur yang tidak hamil dan yang tidak kebal terhadap varisela (cacar air) harus menerima vaksin ini.
Jika Anda belum pernah menderita cacar air, atau Anda hanya menerima satu dari dua dosis vaksin varicella, tanyakan kepada dokter apakah Anda perlu divaksinasi lagi.
Vaksin varisela tidak dianjurkan untuk wanita hamil. Konsultasikan dengan ginekolog Anda tentang skrining untuk kekebalan varisela dalam persiapan kehamilan.
Masih banyak vaksin wajib untuk wanita lainnya yang bisa diperoleh lewat konsultasi dengan dokter.
Terapkan juga pola hidup sehat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh. Ingatlah, mencegah lebih baik daripada mengobati!
(PUT/AYU)
Referensi:
The Woman’s Clinic. Diakses 2021. 5 Vaccines Every Woman Needs.