Meski sudah menggunakan kosmetik selama bertahun-tahun tanpa masalah, tapi ada bahan tertentu satu saja yang tidak cocok pada kulit Anda, bisa memicu reaksi alergi kosmetik.
Ada kalanya kosmetik yang baru dibeli menimbulkan reaksi alergi pada kulit, terlebih jika kulit Anda tergolong sensitif. Akibatnya, kulit bisa kemerahan, gatal-gatal, beruntusan, kulit mengelupas, hingga sensasi terbakar. Sungguh tak nyaman, ya? Apakah ada tips untuk mencegah alergi kosmetik? Tentu saja ada.
Untuk mencegah terjadinya alergi kosmetik, ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan sebelum dan saat mengaplikasikan kosmetik:
-
Cuci tangan sebelum mengaplikasikan produk kecantikan apa pun
Ini hal sederhana tapi sering diabaikan, khususnya pada mereka yang menggunakan brush atau beauty blender. Padahal, jika tangan kotor menyentuh benda-benda tersebut, kuman dapat berpindah hingga pada akhirnya bersemayam di wajah. Tak heran, akibat sering tidak mencuci tangan sebelum merias wajah bisa bikin jerawatan.
-
Hindari berbagi kosmetik dan peralatannya
Sebisa mungkin, jangan berbagi atau bergantian memakai kosmetik yang langsung bersentuhan dengan kulit seperti lipstik, pelembap bibir, alas bedak, perona pipi berbentuk stik, dan lain-lain. Hindari juga berbagai peralatannya seperti kuas, spons, penjepit bulu mata, dan lainnya. Ya, berbagi kosmetik sama saja seperti berbagi kuman.
Seandainya Anda terpaksa meminjam kosmetik teman karena lupa membawa tas makeup, persediaan habis, atau harus “berbagi” makeup artist dengan beberapa orang, gunakanlah kuas atau spons milik Anda sendiri. Bila perlu, beli baru.
-
Hindari kosmetik mata saat sedang sakit mata
Jika Anda sedang menderita konjungtivitis (peradangan selaput lendir pada kelopak mata), ada baiknya tidak memperparah kondisi tersebut dengan mengaplikasikan kosmetik mata seperti eyeshadow, eyeliner, ataupun maskara. Selain bisa membuat mata semakin sakit, perih, dan berair, Anda bisa memindahkan bakteri atau virus pencetus mata merah Anda ke kosmetik.
-
Lebih baik buang kosmetik yang sudah “berumur”
Setiap kali Anda membuka kemasan kosmetik, mikroorganisme di udara berkesempatan masuk. Sebagian besar kosmetik punya bahan pengawat yang cukup ampuh membunuh bakteri selama sekitar satu tahun.
Hindari juga kebiasaan membuka botol hanya untuk mengecek seberapa banyak cairan yang tersisa. Kocok saja botol tersebut supaya isinya tidak menggumpal.
-
Coba dulu, baru beli
Jika Anda punya masalah alergi terhadap kosmetik, mintalah sampel gratis kepada beauty adivisor toko sebelum memutuskan untuk membelinya. Meski produk sudah dilengkapi label seperti “allergy-tested”, “dermatologist-testerd”, “nonirritating”, atau “hypoallergenic”, tetap saja ada kemungkinan Anda mengalami alergi karena kandungan bahan tertentu.
-
Gunakan kosmetik mata dengan hati-hati
Ketika menyapukan maskara ke bulu mata, tak perlu mengaplikasikannya dari akar bulu mata. Selain itu, jangan pernah mengaplikasikan eyeliner ke garis kelopak mata bagian dalam. gunakan hanya sebatas di atas bulu kelopak mata bagian atas dan di bawah bulu kelopak mata bagian bawah.
Tak hanya itu, sebelum memoleskan eyeshadow, sebaiknya kelopak mata dibubuhi primer (dasar riasan yang digunakan sebelum merias wajah, berfungsi untuk melindungi wajah dan membuat riasan tahan lama) atau foundation. Gunanya agar eyeshadow lebih menempel, sehingga serbuknya tak jatuh ataupun masuk ke dalam mata.
Salah satu hal yang perlu diingat untuk mencegah alergi kosmetik adalah dengan tidak mudah percaya dengan label “alami”. Ini karena bahan alami belum tentu membuat kosmetik bebas alergi. Perhatikan pula kebersihan alat-alat kosmetik yang Anda miliki. Jika sudah terlihat kumal, kotor, dan tak layak pakai, sebaiknya ganti dengan yang baru. Apabila Anda termasuk orang yang sensitif terhadap bahan-bahan kosmetik yang dijual di pasaran, lebih baik “bersahabat” dengan dokter kulit dan kecantikan untuk mendapatkan kosmetik dan skin care yang sesuai dengan kondisi kulit.
[RN/ RVS]