Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula dalam darah seseorang di bawah 70 mg/dL. Orang dengan gula darah rendah perlu mengambil tindakan untuk mengembalikan gula darah ke kadar normal sesegera mungkin.
Guna mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi, kamu perlu mengetahui cara mengidentifikasi gula darah rendah. Salah satu caranya adalah memahami tanda dan ciri gula darah rendah, sebagai penanganan pertama yang bisa kamu lakukan.
Gula darah rendah dapat terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang yang sehat. Namun, kondisi ini memang sangat mungkin terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1.
Selain penderita diabetes, kamu yang minum terlalu banyak obat (khususnya sulfonilurea atau insulin), sering melewatkan makan, tidak cukup makan, atau berolahraga lebih dari biasanya juga dapat berisiko mengalami gula darah rendah.
Berikut ini beberapa tanda dan gejala gula darah rendah yang perlu kamu waspadai:
1. Rasa Lapar yang Menyiksa
Rasa lapar yang menyiksa secara tiba-tiba dapat menjadi tanda bahwa tubuh mengalami penurunan gula darah yang ekstrem. Beberapa penderita diabetes juga kerap mengalami rasa lapar berlebih.
Untuk menangani hal ini, kamu bisa menghitung asupan karbohidrat yang kamu makan. Berdasarkan American Diabetes Association, asupan karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes adalah 40-65 gram setiap kali makan atau sekitar 135-180 gram karbohidrat per hari.
Untuk setiap kali makan, 40-65 gram karbohidrat setara dengan 3 sampai 4,5 sendok makan nasi, kentang, atau jagung.
Namun, takaran tersebut belum tentu efektif untuk semua orang, termasuk untuk kamu yang memiliki gula darah rendah. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan ahli gizi mengenai takaran makan yang tepat untuk kondisi hipoglikemia.
2. Menimbulkan Gejala Kecemasan
Berdasarkan jurnal Case Reports in Psychiatry, kecemasan menjadi salah satu tanda kadar glukosa yang turun terlalu rendah. Ini terjadi karena hormon epinefrin dan hormon kortisol mengalami penurunan.
Kedua hormon tersebut bekerja memberi sinyal kepada hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah. Menurunnya hormon tersebut juga mengakibatkan gejala kecemasan, seperti gemetar, berkeringat, dan jantung berdebar.
3. Mengalami Gangguan Tidur di Malam Hari
Hampir setengah dari orang dengan hipoglikemia mengalami gangguan tidur di malam hari atau disebut hipoglikemia nokturnal.
Gejala hipoglikemia nokturnal termasuk berkeringat di malam hari, mimpi buruk, episode bangun tiba-tiba dan menangis, serta perasaan gelisah dan bingung saat bangun.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa makan camilan sebelum tidur guna mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gangguan tidur. Kadar gula darah disarankan mencapai 90-150 mg/dL sebelum tidur.
Artikel lainnya: Cara Mencegah Gula Darah Rendah atau Hipoglikemia
4. Tremor
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, tremor terjadi ketika sistem saraf otonom diaktifkan selama hipoglikemia. Tremor adalah gangguan gerak yang ditandai dengan bergetarnya bagian tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering dirasakan pada tangan.
Tremor memang tidak membahayakan, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Jika kamu mengalami tremor yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter saraf.
5. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem
Ciri gula darah rendah lainnya adalah perubahan suasana hati dan episode emosional yang tidak biasa. Kamu mungkin tidak tahu apa yang memicunya.
Perubahan suasana hati yang kerap terjadi pada penderita hipoglikemia misalnya perasaan lekas marah, keras kepala, hingga depresi.
Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mengetahui penyebab pasti dari perubahan suasana hati yang kamu alami. Perhatikan juga gejala hipoglikemia yang terjadi untuk memudahkan dokter mendiagnosis penyebabnya.
Artikel Lainnya: Gejala Gula Darah Tinggi
6. Berkeringat
Berkeringat bisa jadi salah satu tanda kurang gula darah. Hal ini terjadi akibat dari adrenalin yang meningkat saat kadar glukosa turun. Hingga 84 persen orang dengan diabetes berkeringat saat mereka mengalami hipoglikemia.
Tanda berkeringat pada hipoglikemia bisa dilihat dari bagian belakang leher. Keringat hampir selalu ada selama episode gula darah rendah, tetapi akan segera hilang setelah mengonsumsi gula.
7. Pusing
Ketika gula darah sangat rendah, maka pusing atau sensasi seperti kepala berputar dapat terjadi. Saat gula darah rendah, otak mencoba menyimpan energi sebanyak mungkin, sehingga kamu mungkin merasa pusing.
Untuk mengatasi pusing yang disebabkan gula darah rendah, kamu bisa makan makanan yang mengandung karbohidrat sebanyak 15-20 gram. Ukuran tersebut setara dengan tiga sendok teh gula yang dilarutkan dalam air, satu sendok madu, atau 150 ml jus manis.
Kamu juga bisa beristirahat dengan berbaring di tempat tidur sampai gejala mereda. Jika pusing berlanjut lebih dari 15 menit, kamu bisa mencari bantuan medis terdekat.
Artikel Lainnya: Gula Darah di Atas 400? Ini yang Harus Dilakukan
8. Sulit Untuk Berkonsentrasi
Otak sangat bergantung pada gula darah untuk energi. Maka, penurunan glukosa juga akan berdampak pada kerja otak. Kurangnya gula darah dapat membuat otak tidak berfungsi dengan baik, sehingga kamu akan sulit berkonsentrasi.
Meski memengaruhi kerja otak, kabar baiknya gula darah yang tidak terkontrol tidak menyebabkan kerusakan otak jangka panjang.
Jika kamu mengalami kesulitan berkonsentrasi, cobalah menghindari pekerjaan yang membutuhkan fokus tinggi, seperti mengendarai kendaraan atau mesin. Cobalah untuk istirahatkan tubuh terlebih dahulu.
9. Masalah Penglihatan
Masalah penglihatan juga dapat menjadi salah satu dari tanda gula darah rendah tidak terkontrol. Beberapa orang hipoglikemia melaporkan gejala penglihatan seperti penglihatan kabur dan bintik hitam.
Namun, kamu tak perlu khawatir. Masalah penglihatan dapat membaik setelah kadar gula darah kembali normal. Usahakan untuk tidak mengucek mata dan tidak membaca atau bekerja pada ruangan gelap.
Jika penglihatan tidak membaik setelah kadar gula darah kembali normal, segera periksa ke dokter spesialis mata. Penglihatan kabur bisa saja disebabkan karena hal lain.
10. Bicara Cadel
Anjloknya gula darah dapat membuat otak kekurangan gula, yang pada akhirnya dapat mengubah cara seseorang berbicara. Bicara cadel adalah gejala umum yang terkait dengan kadar gula darah rendah di bawah 40 mg/dL.
Jika kamu mengalami gejala ini, segera cari tahu penyebab pastinya dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
11. Dehidrasi
Dehidrasi terkadang bisa terjadi akibat tekanan darah turun. Namun, dehidrasi tidak selalu menyebabkan tekanan darah rendah. Demam, muntah, diare parah, penggunaan diuretik yang berlebihan, dan olahraga berat, semuanya dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi adalah kondisi yang berpotensi serius, di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Bahkan dehidrasi ringan, kehilangan sedikitnya 1-2 persen cairan di dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kelelahan.
Artikel Lainnya: Plus-Minus Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
12. Warna Kulit Pucat
Gejala hipoglikemia lainnya adalah warna kulit berubah menjadi pucat. Pada umumnya, warna kulit manusia ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jumlah darah yang mengalir ke kulit, ketebalan kulit, dan jumlah melanin di kulit.
Berkurangnya aliran darah dan oksigen atau penurunan jumlah sel darah merah dapat menyebabkan kulit lebih pucat. Warna kulit pucat dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh atau hanya terjadi pada area tertentu saja.
13. Kejang
Kejang juga dapat menjadi ciri gula darah rendah. Kejang merupakan perubahan aktivitas listrik di otak yang menyebabkan gejala dramatis atau malah tidak ada gejala sama sekali.
Gejala kejang parah termasuk gemetar hebat dan kehilangan kendali. Karena kejang dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius, penting untuk segera mencari pertolongan atau pengobatan yang tepat.
14. Koma
Salah satu gejala paling bahaya dari kadar gula rendah adalah koma atau disebut dengan koma diabetes. Koma diabetes sendiri adalah komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa terkait dengan diabetes.
Koma diabetes menyebabkan ketidaksadaran yang membuat penderita tidak dapat bangun tanpa perawatan medis. Sebagian besar kasus koma diabetes terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1. Namun, orang dengan jenis diabetes lain juga berisiko.
Jika kamu memiliki riwayat gula darah rendah atau berpotensi memiliki kondisi ini, lakukan pemeriksaan gula darah rutin untuk mencegah gejala yang tidak diinginkan terjadi.
Tak lupa untuk #JagaSehatmu. Jika memiliki pertanyaan mengenai pemeriksaan gula darah rutin atau cara mencegah kenaikan atau penurunan gula darah, gunakan fitur Tanya Dokter, untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam di aplikasi KlikDokter.
(DA/NM)