Puasa telah dikenal memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengistirahatkan beberapa organ tubuh, termasuk sistem pencernaan. Namun, ada kelompok orang yang sebaiknya tidak berpuasa karena menderita penyakit tertentu.
Dikhawatirkan, puasa dapat menurunkan kondisi pasien penyakit kronis dan memengaruhi proses pengobatan yang sedang dijalani. Berikut ini beberapa penyakit yang tidak dianjurkan berpuasa:
1. Penyakit dengan Infeksi Berat
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan, orang dengan penyakit infeksi berat dan butuh perawatan intensif di rumah sakit sebaiknya tidak puasa.
Selain itu, pasien yang memiliki kadar leukosit melebihi batas normal juga disarankan tidak menjalani ibadah yang satu ini. Karena, dikhawatirkan puasa akan memperburuk gejala penyakit yang dialami.
Artikel lainnya: Bolehkah ODP, OTG, dan PDP Virus Corona Berpuasa Ramadan?
2. Gangguan Pencernaan
Dokter Iqbal mengatakan, gangguan pencernaan (diare) dan muntah karena kenaikan asam lambung merupakan kondisi medis yang dianjurkan untuk melewatkan puasa.
“Penyakit ini dapat mengganggu jalannya puasa. Jika berpuasa, malah berbahaya karena bisa dehidrasi atau justru menimbulkan komplikasi lainnya," jelasnya.
3. Mag Parah
Menurut studi yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information (NCBI), Amerika Serikat, gejala dispepsia, termasuk perut kembung, gangguan pencernaan, dan mulas, sering terjadi pada orang yang menjalankan puasa.
Kondisi tersebut terjadi terutama akibat kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan saat buka puasa atau sahur.
Untuk menghindari gejala dispepsia selama puasa, disarankan makan secukupnya dan menghindari makanan yang dapat memicu gejala.
Nah, Kamu yang menderita tukak lambung atau mag tingkat berat disarankan untuk tidak berpuasa. Karena, puasa bisa saja menyebabkan gejala dispepsia atau kemungkinan komplikasi lain yang lebih parah.
Artikel lainnya: Puasa Aman bagi Penderita Mag
4. Pasien Kanker
Orang yang menderita penyakit kanker tidak disarankan untuk berpuasa, apalagi bila sedang menjalani terapi pengobatan kanker. Sebab, pasien harus mengonsumsi obat dengan teratur sesuai waktunya.
5. Penyakit Vertigo
Kamu yang memiliki riwayat penyakit vertigo berat dengan gejala pusing hebat tidak dianjurkan berpuasa. Puasa bisa menjadi pemicu kambuhnya vertigo.
“[Pasien] penyakit vertigo berat yang memang memiliki sensasi pusing sehingga muntah hebat memang tidak disarankan berpuasa,” ucap dr. Iqbal.
6. Gangguan Pernapasan
Penderita penyakit gangguan pernapasan berat tidak disarankan menjalankan puasa. Beberapa contoh kondisinya yaitu pneumonia, asma yang sedang kambuh, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
“Pasien COVID-19 sendiri ada yang boleh, ada yang tidak berpuasa. Kalau boleh, mungkin pasien dengan gejala ringan atau sedang yang tidak menunjukkan gejala ataupun hanya nyeri tenggorokan atau anosmia,” jelas dr. Iqbal.
Sedangkan, pasien COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan berat disertai demam tinggi, sesak napas, atau membutuhkan bantuan alat di rumah sakit dan tidak disarankan ikut berpuasa.
Artikel lainnya: 16 Penyebab Sering Sesak Napas yang Mesti Diwaspadai
7. Pasien Liver
Gangguan liver adalah kondisi yang mengakibatkan rusaknya organ hati sehingga tidak berfungsi dengan baik. Pasien penyakit ini dianjurkan untuk tidak menunaikan puasa.
Lalu, orang dengan gangguan organ hati kronis tingkat lanjut seperti sirosis dan hepatitis B atau C juga amat disarankan untuk tidak berpuasa.
8. Gagal Ginjal Kronis
Masih dari NCBI, diketahui terbatasnya asupan cairan dan kemungkinan dehidrasi selama puasa dapat menimbulkan kekhawatiran pada kesehatan pasien penyakit ginjal.
Oleh karena itu, Kamu yang menderita penyakit ginjal harus melakukan pemantauan fungsi ginjal sebelum dan selama bulan Ramadan untuk mengetahui kemampuan berpuasa.
Pasien dengan kondisi mengkhawatirkan seperti gagal ginjal kronis yang harus menjalani cuci darah, perubahan signifikan pada fungsi ginjal, atau nekrosis tubular akut sebaiknya juga tidak berpuasa.
Artikel lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal
9. Diabetes yang Tidak Terkontrol
Pasien diabetes yang tidak terkontrol sebaiknya menghindari puasa. Bila memaksakan puasa, gula darah yang tidak terkendali dengan baik dapat mengakibatkan hipoglikemia (gula darah rendah).
Penderita diabetes dengan kebutuhan insulin lebih dari 40 U (Unit) per hari juga tidak disarankan berpuasa. Kegiatan ini bisa membahayakan kondisinya.
Kalau diabetesi (penderita diabetes) ingin berpuasa, pemeriksaan kadar glukosa darah harus dilakukan beberapa kali sepanjang hari. Lalu, segera berbuka bila terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia (gula darah tinggi). Saran dokter sangat dibutuhkan dalam hal ini.
10. Sakit Jantung
Dokter Iqbal menerangkan, pasien dengan penyakit kronis tidak terkontrol misalnya penyakit jantung atau gagal jantung tidak disarankan berpuasa. Sebab, ia tidak boleh skip obat.
11. Lansia dengan Penyakit Tertentu
Lansia yang sehat secara jasmani dan rohani dapat menjalankan puasa. Namun, bagi mereka yang memiliki penyakit kronis atau Alzheimer sehingga sulit mengingat tidak dianjurkan berpuasa.
12. Orang yang Memiliki Gangguan Mental
Penderita gangguan mental seperti depresi berat, psikosis, atau bipolar disorder dianjurkan untuk tidak berpuasa karena dapat memperburuk kondisi mentalnya.
Puasa dapat meningkatkan stres dan kecemasan, mengganggu jadwal pengobatan, dan menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem.
13. Hipertensi yang Tidak Terkontrol
Penderita hipertensi yang tidak terkontrol dianjurkan untuk tidak berpuasa karena berisiko tinggi mengalami dehidrasi, komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal, serta gangguan pada pengobatan.
Itulah beberapa penyakit yang tidak disarankan berpuasa. Bila Kamu mengalami salah satu penyakit di atas, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah aman untuk menjalankan puasa atau tidak.
Jika ada yang ingin ditanyakan tentang obat ini, Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter Umum atau buat janji dengan Dokter Umum di KlikDokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.
Jika ingin membeli suplemen dan vitamin, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!