Kejadian ledakan nuklir di masa lalu telah memperlihatkan bahwa radiasi nuklir sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Radiasi nuklir adalah energi yang dilepaskan oleh elemen radioaktif ketika terurai menjadi atom yang lebih stabil. Atom radioaktif sebenarnya dapat diproduksi dari berbagai hal di sekitar kita, mulai dari bebatuan sampai makanan.
Namun, sel-sel tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan kerusakan yang dilakukan radiasi tingkat rendah. Lain halnya dengan dosis radiasi yang lebih besar.
Seorang profesor dan ahli radiasi di Department of Radiation Oncology, University of Rochester, Amerika Serikat, Jacqueline Williams, mengatakan radiasi tingkat tinggi bisa mematikan. Sebab, radiasi akan mengganggu sel-sel di dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Dampak Radiasi Nuklir pada Tubuh
Kombinasi dari jumlah paparan, jenis, dan seberapa sering terpapar radiasi nuklir akan menentukan seberapa jauh efeknya pada sel dan jaringan tubuh.
Radiasi nuklir dosis rendah cenderung mengubah sel dengan modifikasi DNA, sedangkan dosis tinggi dapat membunuh sel.
Keracunan radiasi adalah sebuah istilah yang merujuk pada masalah akut akibat paparan dosis radiasi yang besar dalam waktu singkat. Keracunan radiasi juga bisa disebabkan akumulasi paparan dosis rendah dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa dampak radiasi nuklir pada tubuh:
-
Kulit Kemerahan
Kulit sangat rentan terhadap paparan radioaktif. Respons awalnya adalah kulit tampak kemerahan karena terjadi penyumbatan pembuluh darah dan bengkak. Kemerahan pada kulit dapat berlangsung sampai sepuluh hari.
-
Peradangan Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ yang paling sensitif terhadap radiasi. Dampaknya yang dapat terjadi adalah pneumonitis radiasi yaitu peradangan paru. Pneumonitis radiasi ditandai oleh rasa sesak, batuk, dan perasaan penuh pada dada.
-
Kerusakan Organ Reproduksi
Paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan sementara sampai permanen pada organ reproduksi, baik bagi wanita maupun pria.
Pada wanita, gejala yang dirasakan adalah tidak menstruasi. Sementara pria dapat mengalami gangguan produksi sperma. Tentunya, kondisi seperti ini dapat mengarah kepada kemandulan.
Artikel lainnya: Perlukah Anak Menggunakan Kacamata Anti Radiasi?
-
Gangguan Sistem Pencernaan
Gejala-gejala yang dapat terjadi pada sistem pencernaan adalah mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut.
-
Gangguan pada Sumsum Tulang
Sumsum tulang terdiri dari berbagai sel yang berfungsi menghasilkan sel darah. Ketika terkena radiasi, jumlah sel pembentuk sel darah dapat berkurang.
Hal tersebut dapat memberikan gejala gangguan pada darah, mulai dari anemia sampai kanker darah.
-
Kanker
Kanker disebabkan oleh modifikasi sel yang sudah terjadi akibat paparan radiasi. Berbagai jenis kanker sangat mungkin timbul, contohnya kanker paru-paru, kanker kulit, dan kanker darah.
Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian terhadap kelompok korban bom atom dan pekerja industri nuklir. Studi ini menunjukkan, paparan radiasi memang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker. Risikonya pun semakin tinggi seiring dengan peningkatan dosis.
Artikel lainnya: Apa Bahayanya Radiasi Sinyal 5G bagi Kesehatan?
Penanganan Radiasi Nuklir
Target penanganan terhadap radiasi nuklir adalah mencegah kontaminasi radioaktif lebih jauh, kerusakan yang mengancam nyawa seperti luka bakar dan trauma, serta mengurangi gejala dan nyeri.
Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:
-
Dekontaminasi dari Paparan Tambahan
Lepaskan semua pakaian untuk menghilangkan kontaminasi dari luar. Bersihkan kulit dengan air dan sabun untuk menghilangkan semua partikel radiasi tambahan. Cara ini juga dapat mencegah zat radioaktif terhirup dan tertelan lebih banyak.
-
Tatalaksana pada Kerusakan Sumsum Tulang
Terdapat satu jenis protein yang diberikan untuk mendorong pertumbuhan sel dan melawan efek radiasi. Selain itu, jika kerusakan yang terjadi sudah parah, maka mungkin akan diberikan transfusi sel darah merah atau trombosit.
-
Tatalaksana pada Kontaminasi Internal
Penanganan lebih lanjut adalah menggunakan pil potassium iodide, yaitu suatu senyawa sederhana yang biasanya ditambahkan ke dalam garam untuk mencegah gondok dan keterbelakangan mental.
Pil tersebut dapat menetralkan pengaruh iodine dengan cara mencegah kelenjar tiroid menyerap iodine.
-
Terapi Suportif
Terapi ini merupakan penanganan lanjutan untuk gejala dari paparan radiasi yang timbul, misalnya infeksi, nyeri kepala, demam, diare, dan dehidrasi.
-
Tatalaksana secara Psikologis
Orang dengan paparan radiasi yang sangat tinggi dapat mengalami kecacatan dan nyeri. Kemungkinan untuk kembali normal pun terbilang kecil, sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Oleh karena itu, dibutuhkan konseling yang mendalam untuk kondisi tersebut.
Itulah beberapa dampak buruk radiasi nuklir yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Pastikan Anda melindungi diri dengan tepat bila berisiko terpapar nuklir di lingkungan sekitar.
Konsultasikan keluhan kesehatan lebih cepat lewat Live Chat di KlikDokter bersama dokter spesialis pilihan Anda.
(FR/JKT)