Penyakit hati atau liver memang cukup umum dikenal, namun kondisi ini mencakup berbagai jenis kerusakan hati. Cakupannya meliputi hepatitis menular atau non-infeksi, penyakit hati berlemak, dan jaringan parut atau sirosis.
Contoh penyakit hati termasuk hepatitis A, B, atau C, hepatitis autoimun, sirosis bilier primer, adenoma hati, penyalahgunaan alkohol kronis, dan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Pada kondisi tertentu seperti penyakit hati, warna feses dapat berubah dan menjadi tanda kelainan hati. Dalam keadaan normal, warna feses adalah kuning kecokelatan karena dipengaruhi oleh bilirubin.
Bilirubin adalah cairan yang dikeluarkan oleh hati dan masuk ke saluran pencernaan. Bilirubin terbentuk dari hasil pemecahan hemoglobin di hati. Kemudian, dikeluarkan melalui saluran empedu dan akhirnya sampai ke saluran pencernaan.
Lantas, apa saja warna feses yang bisa menandakan penyakit hati? Yuk, simak perbedaan warna feses berikut ini!
1. Kehitaman
Pada beberapa pasien, pendarahan bisa menjadi hitam, bau, dan lengket. Kondisi ini disebut melena.
Melena terjadi ketika darah berada di usus besar cukup lama. Akhirnya, bakteri di usus besar memecahnya menjadi bahan kimia (hematin) yang berwarna hitam.
Melena biasanya menandakan perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian atas. Misalnya, pendarahan dari tukak di lambung atau duodenum, atau dari usus halus. Darah biasanya berada di saluran cerna untuk jangka waktu yang lebih lama sebelum keluar dari saluran cerna.
Selain itu, perdarahan ini bisa disebabkan oleh pengerasan hati. Dikenal juga dengan istilah sirosis hati, pengerasan hati dapat menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh darah pada saluran pencernaan atas. Akhirnya, akan menyebabkan perdarahan saluran cerna.
Artikel lainnya: Apa Arti Warna dan Bentuk Warna Kotoran Manusia?
2. Pucat Seperti Dempul (Putih Keabu-abuan)
Warna feses ini berasal dari cairan empedu yang diproduksi oleh hati dan dialirkan ke saluran pencernaan melalui saluran empedu.
Kotoran berwarna pucat seperti dempul atau putih keabu-abuan sering terlihat pada pasien dengan penyakit hati atau saluran empedu. Hal ini dapat disebabkan oleh batu atau keganasan sepanjang saluran empedu.
Feses berwarna pucat ini biasanya disebabkan oleh kanker pankreas yang menyumbat saluran empedu. Kekurangan empedu menyebabkan feses kehilangan warna cokelatnya dan membuatnya tampak pucat.
Artikel lainnya: Ada Sisa Makanan di Feses, Apakah Berbahaya?
3. Kemerahan
Warna kemerahan pada tinja disebut perdarahan rektal, karena rektum terletak tepat di atas anus. Tetapi, darah merah pada tinja mungkin berasal dari rektum atau dari bagian lain pada saluran cerna.
Perdarahan rektal (hematochezia) mengacu kepada keluarnya darah merah dari anus, serta sering bercampur dengan tinja dan/atau gumpalan darah.
Warna feses merah menandakan adanya darah segar pada feses Anda. Perdarahan biasanya terjadi pada saluran cerna bagian bawah. Penyebab yang paling sering adalah wasir yang berdarah.
Namun, gangguan hati seperti sirosis hati juga dapat memicu perdarahan pada rektum (bagian akhir dari usus besar, sebelum anus).
Kini, Anda sudah mengetahui apa makna di balik perbedaan dari warna feses. Waspadalah, warna feses dapat menandakan adanya penyakit hati.
Setiap darah atau bentuk yang menyerupai warna darah pada tinja terbilang tidak normal dan harus diperiksakan ke dokter.
Namun, jika kotoran berwarna hitam, berwarna kemerahan, dan disertai gejala sistemik seperti tubuh melayang, lemah, pingsan, nyeri dada, atau sesak napas, maka mungkin merupakan gejala kehilangan darah. Kondisi tersebut harus segera ditangani oleh penanganan medis.
Bila Anda ingin konsultasi ke dokter lebih cepat seputar masalah pencernaan dan penyakit hati, pakai Live Chat dari KlikDokter.
(FR/JKT)