Kesehatan Umum

Efek Samping Terapi Bekam yang Perlu Anda Ketahui

dr. Theresia Rina Yunita, 11 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Walaupun memiliki manfaat bagi kesehatan, terapi bekam ternyata juga punya efek samping. Apa saja? Simak efek samping dan bahaya bekam di sini.

Efek Samping Terapi Bekam yang Perlu Anda Ketahui

Terapi bekam merupakan pengobatan alternatif yang melibatkan pemasangan beberapa cangkir kecil di atas kulit selama beberapa menit untuk menarik kulit. 

Ada dua jenis bekam, yaitu bekam kering yang hanya mengisap kulit, dan bekam basah yang merupakan kombinasi antara isap kulit dan perdarahan terkontrol yang disengaja.

Bekam dipercaya memiliki sejumlah manfaat, misalnya meredakan ketegangan otot. Namun, meski terapi ini cukup populer, sebenarnya belum banyak penelitian ilmiah tentang bekam. 

Sebuah studi tahun 2014 oleh Beijing University of Chinese Medicine mengungkapkan, bekam punya efek jangka pendek yang positif dalam menurunkan intensitas nyeri dibandingkan terapi panas atau obat-obatan konvensional.

Sebaliknya, The American Society menyatakan manfaat yang dirasakan setelah bekam tidak lebih dari sekadar efek plasebo. Dengan kata lain, hanya sugesti belaka.

Terapi bekam umumnya cukup aman. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi beberapa efek samping. Berikut efek samping bekam yang biasa terjadi selama atau setelah perawatan.

1. Rasa Tidak Nyaman atau Nyeri Ringan

Pada area yang ditempelkan cangkir, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan atau sedikit nyeri. Hal ini cukup normal terjadi selama nyeri dapat ditahan dan tidak bertambah hebat.

Artikel lainnya: Terapi Bekam vs Akupunktur, Mana Lebih Baik?

2. Bengkak

Bengkak pada area yang ditempelkan cangkir mungkin terjadi sebagai efek dari kulit yang ditarik. Namun, pembengkakan umumnya tidak bertahan lama.

3. Memar

Kondisi ini merupakan efek samping yang sering atau hampir selalu terjadi setiap kali terapi bekam dilakukan. 

Bekam membuat pembuluh darah di sekitar area yang ditempelkan cangkir pecah, sehingga terbentuk lebam atau memar. Tapi, biasanya keluhan ini menghilang dalam beberapa hari. 

Artikel lainnya: Ketahui Fakta dan Mitos soal Darah Kotor

4. Lepuh atau Luka Bakar

Jika terlalu lama dilakukan bekam dan kulit Anda tidak dapat menerimanya, maka bisa juga terjadi luka bakar atau lepuh. 

5. Infeksi Kulit 

Meski kemungkinan ini tetap ada, namun risiko infeksi kulit akibat bekam terbilang kecil. Biasanya, kondisi ini dapat dihindari bila praktisi atau terapis Anda mengikuti metode yang tepat.

Hal-Hal yang Mesti Diperhatikan Sebelum Bekam

Sebelum memutuskan mendapat terapi bekam, pilihlah tempat atau fasilitas terapi yang memang profesional dengan praktisi bersertifikat. 

Tempat tersebut harus memerhatikan kebersihan dan kesterilan alat bekam agar terhindar dari risiko penularan penyakit, seperti hepatitis dan HIV.

Selain itu, terapi bekam tidak direkomendasikan untuk semua orang. Mereka yang tidak diperbolehkan menjalani pengobatan ini adalah anak-anak, lansia, serta wanita yang sedang hamil dan menstruasi.

Bila Anda memiliki suatu penyakit dan memilih terapi bekam sebagai pengobatan penunjang, sebaiknya diskusikan dulu keputusan tersebut dengan dokter. 

Konsultasi ke dokter lebih mudah dan cepat bisa Anda lakukan lewat Tanya Dokter dari KlikDokter. Dapatkan juga beragam informasi mengenai pengobatan alternatif lainnya hanya di KlikDokter.

(FR/JKT) 

Bekam