Kesehatan Umum

Fakta Unik tentang Menguap

dr. Nadia Octavia, 29 Jan 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menguap kerap Anda lakukan saat kantuk menyerang. Meski sering melakukannya, ada beberapa hal seputar menguap yang pasti belum Anda tahu! Baca selengkapnya di sini.

Fakta Unik tentang Menguap

Menguap biasanya menandakan bahwa kita sedang mengantuk. Di samping itu, ada lagi fakta unik tentang menguap yang belum Anda ketahui. Apa saja fakta unik tentang menguap?

Menguap itu "menular”

Apakah Anda sering memperhatikan ketika Anda menguap, orang di sekitar Anda pasti ada yang ikut menguap? Tak hanya pada manusia, hewan pun mengalami hal yang sama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Unversity of Maryland, 50% dari subjek penelitian yang diberikan video orang yang sedang menguap, juga ikut menguap. Selain itu, reaksi alamiah manusia seperti tertawa ternyata juga bisa "menular". Hal ini lebih disebabkan oleh fenomena sosial ketimbang fenomena fisiologi.

Menguap bisa jadi merupakan tanda dari suatu penyakit

Walaupun menguap tidak selalu menjadi tanda adanya suatu penyakit yang serius, namun menguap berlebihan dapat menjadi tanda adanya gangguan di dalam tubuh yang bukan sekadar karena kurang tidur. Pada beberapa orang, menguap berlebihan dapat merupakan reaksi tubuh yang disebabkan oleh nervus vagus yang dapat menjadi indikasi adanya masalah jantung. Pada kasus yang jarang, bisa juga menandakan adanya gangguan di otak.

Bayi di dalam kandungan pun bisa menguap

Walaupun alasannya belum diketahui secara pasti, namun bayi di dalam kandungan pun bisa menguap. Para peneliti menduga bahwa hal tersebut kemungkinan berkaitan dengan adanya perkembangan otak bayi.

Rata-rata orang menguap selama 6 detik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, orang rata-rata menguap selama 6 detik. Selama durasi tersebut, denyut jantung pun akan meningkat secara signifikan.

Menguap akan lebih "menular" di antara teman baik

Berdasarkan studi, menguap paling "menular" di antara teman baik. Para peneliti menyimpulkan semakin dekat Anda dengan seseorang secara genetik atau emosional, maka Anda akan semakin mudah "tertular" menguap. Hal ini berkaitan dengan teori empati, di mana teman dekat atau keluarga memiliki perasaan yang lebih kuat satu sama lain.

menguap