Sianida, kata ini seakan menjadi trend kembali setelah series dokumenter Netflix (September 2023) tentang kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Jessica Wongso pada 6 Januari 2016 yang memakan korban kawannya sendiri, Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier yang berada di Mall Grand Indonesia, Jakarta, kembali viral di dunia maya. Ya, kasus tersebut banyak dikenal dengan kasus 'Kopi Sianida'.
Sianida adalah gas kimia beracun yang dapat mencegah tubuh menyerap oksigen. Senyawa kimia ini sebenarnya digunakan oleh banyak industri, seperti untuk menghasilkan plastik, kertas, pakaian, tambang, maupun insektisida pembasmi hama. Sianida juga terkandung di dalam asap rokok.
Ketika sianida terhirup atau tertelan, racun ini akan masuk dengan cepat melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Racun sianida dapat pula terserap melalui kulit dan selaput lendir.
Sianida kemudian menghambat tubuh memanfaatkan oksigen untuk menghasilkan energi. Hanya beberapa menit setelah menghirup atau menelan sianida, gejala keracunan sianida pun muncul.
Berikut ciri orang keracunan sianida yang perlu kamu tahu:
1. Mencium Aroma Almon Mentah
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, tingkat keracunan sianida tergantung dengan jumlah, rute paparan, serta lama waktu terpapar sianida.
Diperkirakan, sekitar 60 persen orang yang terhirup sianida mengalami gejala awal, berupa mencium aroma almon mentah. Sayangnya, tidak semua orang bisa mendeteksi bau tersebut.
Menurut Ohio State University, AS, indra penciuman sebagian besar orang yang keracunan sianida mengalami kelelahan. Hal ini membuat mereka kesulitan merasakan bau almon mentah.
Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan yang Harus Diketahui
2. Pusing dan Sakit Kepala
Sistem saraf pusat bisa terganggu akibat paparan sianida dalam jumlah kecil, baik lewat udara, terserap melalui kulit, maupun mengonsumsi makanan yang mengandung racun. Gejala atau tanda-tanda keracunan sianida yang bisa dirasakan, meliputi:
- Pusing
- Sakit kepala
- Bingung dan gelisah
- Midriasis, yaitu pelebaran pupil yang tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya
3. Mual dan Muntah
Terganggunya sistem saraf pusat akibat pengaruh sianida juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Karena kehilangan banyak cairan, orang yang keracunan sianida juga mengalami kelelahan.
4. Sesak Napas
Salah satu gejala khas keracunan sianida dalam jumlah besar adalah sesak napas. Sesak napas muncul akibat kondisi edema paru, yaitu penumpukan cairan di dalam kantong paru.
Penumpukan cairan terjadi akibat paru-paru mengalami cedera setelah racun sianida terserap ke organ pernapasan tersebut.
5. Gangguan Jantung dan Tekanan Darah
Keracunan sianida dalam jumlah kecil bisa memicu terjadinya takikardia alias peningkatan denyut jantung di atas normal.
Kondisi ini biasanya disertai penurunan tekanan darah di bawah ambang batas normal (hipotensi) dan detak jantung tidak teratur (artimia).
6. Kejang
Hipoksia alias kondisi berkurangnya kadar oksigen dalam jaringan bisa dialami orang yang terpapar sianida dalam jumlah besar. Hipoksia bisa menghambat peredaran darah ke jaringan tubuh sehingga gejala berkembang menjadi kejang.
Menurut dr. Sara Elise WIjono, sianida dapat pula merangsang sistem saraf pusat menghasilkan zat yang menyebabkan terjadinya kejang. Biasanya kondisi ini disertai dengan penurunan tingkat kesadaran hingga berujung koma.
7. Perubahan Warna Kulit
Umumnya, perubahan warna kulit akan terlihat ketika tubuh terpapar racun sianida. Oksigen berlebih dalam aliran darah yang tidak terserap oleh tubuh menimbulkan perubahan warna kulit menjadi merah ceri atau merah jambu.
8. Gagal Napas
Racun sianida dapat mencegah tubuh menyerap oksigen. Akibatnya, sistem pernapasan tidak dapat mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
Seluruh organ tubuh, termasuk otak, paru-paru, dan jantung juga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Pada gilirannya, gangguan serius pada sistem pernapasan ini menimbulkan kondisi gawat darurat, berupa gagal napas yang bisa menyebabkan kematian.
9. Kelemahan Otot dan Kram
Keracunan sianida dapat menghasilkan kelemahan otot dan kram, yang dapat membuat penderita kesulitan bergerak. Sianida memengaruhi sel-sel otot dengan mengganggu produksi energi seluler. Ini dapat mengakibatkan kelemahan otot dan kejang otot.
10. Perubahan Suara
Suara penderita keracunan sianida dapat berubah menjadi serak atau terdengar berat dan parau. Sianida dapat merusak saluran pernapasan dan pita suara, yang mengakibatkan perubahan suara yang terdengar serak atau berat.
Artikel Lainnya: Benarkah Air Kepala Bisa Sembuhkan Keracunan Makanan?
Selain itu, perlu kamu ketahui bahwa sianida dapat membunuh dengan cepat. Diperkirakan, gas sianida berbentuk hidrogen sebesar 2.500-5.000 mg yang dilepaskan ke udara dapat mematikan 50 persen orang yang terpapar.
Kematian juga bisa dialami ketika tertelan sianida dengan dosis 100-200 mg dalam bentuk natrium atau kalium sianida.
Apabila kamu terpapar sianida, dr. Sara menyarankan untuk segera mengunjungi rumah sakit karena gejala keracunan sianida bisa muncul sangat cepat.
Hal lain yang perlu kamu lakukan ketika terpapar sianida adalah melepaskan pakaian sesegera mungkin. Hindari melepaskan pakaian dengan menariknya ke atas kepala. Potong pakaian dari badan secara langsung. Masukkan pakaian ke dalam kantong, lalu buang segera.
#JagaSehatmu dengan membersihkan tubuh pakai sabun dan air untuk melindungi kulit dari racun sianida yang menempel. Paling penting, minta pertolongan medis untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Apabila kamu memiliki pertanyaan lain seputar keracunan sianida, konsultasikan kepada dokter spesialis patologi lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)
- National Center for Biotechnology Information. Diakses 2022. Cyanide Toxicity
- Centers for Disease Control and Prevention US. Diakses 2022. Facts About Cyanide
- Johns Hopkins Center for Health Security. Diakses 2022. Cyanide
- Ohio State University. Diakses 2022. It Smells Like Almonds