Dilihat dari kadar komponennya, sebenarnya air tidak dapat kedaluwarsa. Namun dikarenakan pertumbuhan bakteri, kemurnian air menjadi terganggu dan tidak baik lagi untuk dikonsumsi sehingga disebut kedaluwarsa.
Bagaimana dengan produsen air minum kemasan yang mencantumkan tanggal kedaluwarsa? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, tanggal kedaluwarsa ini merupakan indikasi dari kualitas air tersebut, bukan masalah keamanan.
Meski demikian, tetaplah berhati-hati dengan air yang telah terkontaminasi bakteri ‘jahat’. Berikut gangguan kesehatan yang dapat terjadi jika Anda meminumnya:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Air yang terkontaminasi berarti sudah tercemar dengan bakteri ‘jahat’. Jika dikonsumsi dapat membuat Anda rentan terkena infeksi. Salah satunya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).Gejala-gejalanya yaitu sering bersin, batuk-batuk, demam, dan hidung berair. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah gangguan pernapasan yang berujung pada kekurangan oksigen.
2. Dehidrasi
Ketika kualitas air menurun, maka air tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Akibatnya Anda akan mudah mengalami dehidrasi. Saat dehidrasi biasanya Anda akan merasa haus, kelelahan, jarang buang air kecil, urine berwarna kuning pekat, dan lain-lain. Bila gejala-gejala tersebut menyerang, segeralah minum air yang cukup, tentunya dari air kemasan yang baru atau gelas yang bersih.
3. Diare
Waspadalah, air yang terkontaminasi bakteri ‘jahat’ juga dapat mengganggu sistem pencernaan. Ini kemudian dapat membuat Anda terserang diare dan muntah-muntah.
Jadi, air minum tidak memiliki masa kedaluwarsa. Namun faktor kebersihan dan penyimpanan dapat membuatnya terkontaminasi. Oleh karena itu, mulailah perhatikan air kemasan yang Anda minum. Pastikan kemasan masih dalam keadaan tertutup rapat dan jangan terlalu lama menyimpan air yang sudah dibuka.
[RS/ RH]