Minuman energi biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan tenaga, kewaspadaan, dan konsentrasi. Minuman ini sering dimanfaatkan oleh segala usia, mulai dari muda (seperti pelajar) hingga dewasa.
Beberapa kandungan yang kerap ditemukan dalam minuman berenergi ialah kafein, gula, vitamin B, turunan asam amino, dan ekstrak herbal.
Kafein dapat menstimulasi fungsi otak, serta meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Lalu, gula umumnya jadi sumber utama kalori dalam minuman energi. Vitamin B berperan dalam mengubah makanan yang dimakan menjadi energi.
Kemudian, turunan asam amino (seperti taurine dan L-karnitin) berperan dalam beberapa proses biologis. Nah, ekstrak herbal dalam kandungan energy drink, misalnya guarana dan ginseng. Masing-masing punya peran sendiri.
Meskipun jenis minuman ini populer, para ahli kesehatan memperingatkan minuman energi memiliki risiko bagi orang yang meminumnya. Ini alasannya!
Artikel lainnya: Tingkatkan Konsentrasi, Bisakah dengan Energy Drink?
1. Masalah pada Jantung
Walaupun memiliki manfaat untuk meningkatkan energi, kewaspadaan, dan konsentrasi, minuman energi ternyata dapat menyebabkan masalah pada jantung.
Penelitian menemukan, konsumsi minuman energi telah dikaitkan dengan beberapa kasus masalah jantung yang memerlukan penanganan di ruang gawat darurat. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan minuman energi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Lalu, menurunkan penanda penting fungsi pembuluh darah yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Para ahli percaya, masalah jantung yang berhubungan dengan minuman energi terjadi akibat asupan kafein berlebihan dari minuman ini.
Oleh karena itu, bagi Kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung, berhati-hatilah dalam mengonsumsi minuman energi! Selain itu, minuman energi juga dapat menyebabkan efek buruk pada sistem saraf, jantung, dan pembuluh darah pada anak dan remaja.
Artikel lainnya: Minuman yang Harus Dihindari Penderita Gagal Ginjal
2. Menyebabkan Diabetes
Kebanyakan minuman energi mengandung banyak gula. Tingginya kandungan gula ini dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan bisa menyebabkan penyakit diabetes.
Sebuah penelitian melaporkan, mereka yang mengonsumsi minuman mengandung gula 1 atau 2 kali per hari mempunyai risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi sebesar 26 persen.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga dihubungkan dengan meningkatnya stres oksidatif dan inflamasi dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lebih dini.
Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya.
Artikel lainnya: Kadar Gula Aman dalam Energy Drink
3. Overdosis Kafein
Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti jantung berdebar, tekanan darah tinggi, mual dan muntah, kejang, bahkan kematian.
4. Risiko Kehamilan
Minuman berenergi juga dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Beberapa bahayanya yaitu keguguran, berat badan lahir bayi rendah, dan bayi lahir mati.
5. Gangguan Tidur
Konsumsi minuman berenergi dapat menyebabkan masalah dalam pola tidur Kamu. Selain itu, gangguan kecemasan pun bisa muncul.
6. Masalah Kesehatan Lainnya
Kesehatan gigi buruk, obesitas, masalah pencernaan, dan dehidrasi juga dapat disebabkan oleh minuman berenergi. Apabila Kamu ingin mengonsumsi minuman energi, batasilah jumlah yang ingin diminum. Sebelumnya, ketahuilah apakah ada riwayat kesehatan tertentu.
7. Masalah Pada Kesehatan Mental
Salah satu dampak serius dari konsumsi minuman energi berlebihan adalah masalah kesehatan mental. Meskipun minuman energi seringkali dijadikan andalan untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi secara instan.
Kandungan kafein dan zat stimulan lainnya dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan kimiawi otak. Hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental. Beberapa orang seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan remaja sebaiknya tidak mengonsumsi energy drink.
Untuk lebih banyak pembahasan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan, unduh aplikasi KlikDokter atau pilih langsung topik kesehatannya.