Karbohidrat sering kali disalahkan saat berat badan naik. Akibatnya, banyak orang yang berusaha menurunkan kembali berat badannya dengan memangkas asupan karbohidrat, bahkan secara ekstrem dengan setop mengonsumsinya. Padahal, karbohidrat merupakan bagian dari makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh sampai kekurangan karbohidrat, ada beberapa risiko yang siap menghadang.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi tubuh. Energi ini diperlukan tubuh untuk bekerja. Idealnya, 45-65 persen sumber kalori tubuh didapat dari karbohidrat. Jika Anda mengonsumsi kurang dari jumlah yang disarankan tersebut, maka tubuh dapat mengalami kekurangan karbohidrat. Kondisi tersebut bisa memberikan dampak tak baik bagi kesehatan. Apa saja?
1. Lelah dan sulit konsentrasi
Sebagai sumber energi utama tubuh, salah satu tanda yang dapat muncul saat kekurangan karbohidrat adalah merasa kekurangan energi. Akibatnya, Anda bisa merasa lelah sepanjang waktu, lemas, serta mengalami kendala saat dalam berkonsentrasi.
2. Kelelahan, lemas, pusing, sakit kepala, rasa lapar, dan kebingungan
Di dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi gula atau glukosa. Jika tubuh kekurangan karbohidrat, Anda dapat mengalami gejala hipoglikemia atau kekurangan gula. Tanda yang dapat dirasakan antara lain kelelahan, rasa lemas, pusing dan sakit kepala, rasa lapar, serta kebingungan.
3. Ketosis
Jika tubuh tidak mendapat energi dari karbohidrat, tubuh akan mencari sumber energi lain seperti lemak. Lemak yang dipecah dapat menghasilkan keton, sehingga kekurangan karbohidrat dapat menimbulkan gejala ketosis akibat keton dalam tubuh.
Gejala dari ketosis yang ringan antara lain kelelahan mental, bau mulut, mual, dan sakit kepala. Namun, jika yang dirasakan berat, gejalanya bisa berupa pembengkakan sendi yang menimbulkan nyeri serta batu ginjal.
4. Berat badan justru bertambah
Walaupun tujuannya adalah mengurangi kelebihan berat badan, tapi kekurangan karbohidrat malah dapat menimbulkan dampak sebaliknya. Kok, bisa? Ini karena kekurangan karbohidrat dapat menimbulkan rasa lapar, sehingga memicu Anda untuk mengonsumsi kalori dalam jumlah berlebihan.
5. Penurunan berat badan yang tidak sehat
Di sisi lain, kekurangan karbohidrat juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat. Hilangnya lemak dan masa otot akibat kekurangan karbohidrat ini dapat menimbulkan proporsi tubuh yang tidak seimbang (tampak terlalu kurus), sehingga secara estetika juga kurang baik.
6. Sistem imun tidak bekerja secara semestinya
Kekurangan karbohidrat dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda jadi mudah terserang penyakit. Pada orang-orang yang kekurangan karbohidrat, bisa juga ditemukan kekurangan vitamin C serta peningkatan hilangnya cairan tubuh. Kondisi itulah yang menyebabkan sistem imun tidak dapat bekerja dengan baik.
7. Konstipasi
Salah satu sumber karbohidrat adalah serat dari sumber makanan yang Anda konsumsi. Sehingga, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kekurangan serat. Akibatnya, Anda dapat mengalami sulit sulit buang air besar alias konstipasi.
8. Dehidrasi
Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan dehidrasi. Anda juga dapat merasakan gejala kekurangan produksi mukus (pada air mata dan air liur) dan mata kering.
Jadi, bisa disimpulkan kekurangan karbohidrat justru menyebabkan banyak kerugian bagi tubuh. Bagi Anda yang melakukan program diet untuk menurunkan berat badan, ada baiknya tidak langsung menjadikan karbohidrat sebagai musuh.
Pilihlah karbohidrat yang lebih sehat serta dapat menunjang program diet Anda, seperti buah, sayur, gandum utuh (whole wheat), serta biji-bijian utuh (whole grain). Untuk lebih jelasnya, lebih baik konsultasikan terlebih dulu dengan ahli gizi untuk melihat apakah diet karbohidrat sesuai dengan kondisi tubuh Anda, sekaligus mencegah berbagai risiko akibat tubuh kekurangan karbohidrat. Jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan olahraga rutin untuk mendapatkan hasil penurunan berat badan yang terbaik.
[RN/ RVS]