Kesehatan Umum

Intoleransi Laktosa atau Malabsorbsi Laktosa, Jangan Tertukar!

dr. Muhammad Isman S, 02 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Intoleransi laktosa tidak sama dengan malabsorbsi laktosa. Ini perbedaan di antara keduanya.

Intoleransi Laktosa atau Malabsorbsi Laktosa, Jangan Tertukar!

Laktosa merupakan sumber kalori utama pada susu dan makanan yang berasal dari susu, seperti keju, yoghurt, dan mentega. Karena laktosa termasuk salah satu jenis dari disakarida (dua rantai gula: glukosa dan galaktosa), sehingga butuh dicerna lebih dahulu agar dapat diserap oleh usus halus.

Enzim yang berperan dalam mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa adalah laktase.Enzim laktase melekat pada dinding usus halus. Bersama-sama dengan enzim disakaraidase lainnya, mereka berperan dalam mencerna gula menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh usus halus.

Namun, beberapa orang tertentu –terutama anak-anak -- memiliki aktivitas enzim laktase yang rendah sehingga mereka tidak mampu mencerna gula laktosa dengan baik. Kondisi inilah yang dikenal sebagai malabsorbsi laktosa.

Mengenal Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Malabsorbsi Laktosa

Apa dampaknya jika laktosa tidak dapat dicerna dengan baik? Maka gula laktosa tidak akan terserap dan terus berjalan hingga mencapai usus besar, tempat tinggal banyak bakteri anaerob.

Bakteri tersebut kemudian akan berinteraksi dengan gula laktosa dan menghasilkan rantai pendek asam lemak, hidrogen, karbondioksida, dan metana yang bertanggung jawab akan munculnya berbagai gejala seperti nyeri perut, sering buang angin, hingga diare. Kumpulan berbagai gejala tersebut dikenal sebagai intoleransi laktosa.

Jadi malabsorbsi laktosa adalah kondisi kurangnya aktivitas enzim laktase sehingga mereka tidak dapat mencerna gula laktosa. Sedangkan, intoleransi laktosa merupakan kumpulan gejala yang muncul akibat malabsorbsi laktosa.

1 dari 2

Penyebab Intoleransi Laktosa dan Malabsorbsi Laktosa

Biasanya pada awal-awal kehidupan si Kecil, kebutuhan terhadap enzim laktase dapat tercukupi dengan baik. Sebab, pada enam bulan pertama seorang bayi hanya mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI) yang kalorinya berasal dari gula laktosa.

Namun, setelah si Kecil mulai disapih pada usia dua tahun, produksi enzim laktase mulai menurun. Pada beberapa anak penurunannya cukup drastis, walaupun kondisi ini biasanya terjadi pada anak yang berusia di atas enam tahun.

Terdapat tiga jenis penyebab malabsorbsi laktosa yang biasa terjadi, yaitu:

1. Malasborpsi Laktosa Primer

Proses penurunan enzim laktase terjadi secara bertahap setelah si Kecil terlepas dari ASI pada usia dua tahun.

Pada beberapa anak, penurunannya tidak begitu drastis. Namun, pada anak yang lain penurunannya cukup besar sehingga membuat mereka tidak mampu mencerna laktosa dengan baik.

2. Malabsorbsi Laktosa Sekunder

Menurunnya produksi enzim laktase bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis, seperti cedera, infeksi, atau setelah operasi usus halus.

Beberapa penyakit yang berkaitan dengan malabsorbsi laktosa adalah infeksi usus, pertumbuhan bakteri yang berlebih, dan penyakit Crohn. Mengatasi penyebabnyadapat memperbaiki kondisi malabsorbsi laktosa.

3. Malabsorbsi Laktosa Kongenital

Walaupun jarang, kondisi ini dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dipengaruhi oleh faktor genetikatauditurunkan dari orang tua mereka. Malabsorbsi laktosa kongenital ini dapat menyebabkan gejala yang cukup berat bahkan kematian.

Itulah berbagai jenis malasborpsi laktosa yang dapat terjadi pada anak-anak. Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risikosi Kecil mengalami malabsorbsi laktosa, yaitu:

  • Bayi yang Lahir Prematur

Kondisi lahir prematur menyebabkan berbagai fungsi tubuh bayi belum dapat bekerja dengan optimal. Salah satunya adalah produksi enzim laktase yang belum mencukupi kebutuhan mereka. Akibatnya, terjadilah kondisi malabsorbsi laktosa.

  • Memiliki Riwayat Keluarga denganMalabsorbsi Laktosa

Salah satu penyebab terjadinya malabsorbsi dan intoleransi laktosa adalah genetik. Oleh karena itu,anak yang orang tuanya memiliki penyakit ini berisiko besar untuk ikut terkena.

  • Berasal dari Ras Tertentu

Beberapa ras seperti Afro-Amerika, Meksiko-Amerika, hingga Asia-Amerika lebih berisiko mengalami malabsorbsi laktosa ketimbang ras lainnya.

2 dari 2

Gejala-Gejala Intoleransi Laktosa

Walaupun dapat terjadi pada usia yang lebih muda, gejala-gejala intolerasi laktosa biasanya muncul pada usia lebih dari 5 atau 6 tahun. Gejalanya akan dimulai sekitar 30 menit hingga dua jam setelah si Kecil mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Tanda dan gejalanya cukup bervariasi pada tiap anak, seperti:

  • Rasa tidak nyaman pada perut
  • Mual dan muntah
  • Kram perut
  • Kembung dan sering buang angin
  • Diare

Tingkat keparahan gejala bergantung pada seberapa banyak gula laktosa yang mereka konsumsi dan seberapa sedikit enzim laktase yang mereka punya.

Gejala-gejala tersebut biasanya dapat hilang sendiri setelah laktosa yang mereka konsumsi habis diolah oleh bakteri atau dikeluarkan melalui feses. Namun, jika kondisinya cukup parah, Bunda bisa membawa si Kecil ke fasilitas kesehatan terdekat.

[RS]

Intoleransi laktosa