Dengan kemajuan teknologi, hadirnya internet dan media sosial, serta kemudahan akses mendapatkan dan menyebarkan informasi, kabar palsu atau hoaks pun kian subur di masyarakat. Bahkan, dilansir dari Antara, survei dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyebut, hoaks yang paling banyak tersebar adalah mengenai informasi kesehatan. Penyebarannya paling banyak melalui media sosial. Penting untuk mengenali hoaks kesehatan yang tersebar di masyarakat agar Anda tak ikut-ikutan tertipu.
Ada banyak informasi yang beredar di media sosial ata grup chat yang tidak disertai bukti ilmiah. Informasi tersebut bisa menyesatkan dan merugikan banyak orang, apalagi yang berhubungan dengan kesehatan.
Apa saja hoaks kesehatan yang hingga kini masih beredar?
-
Vaksin pasti aman dan hanya vaksin yang dapat mencegah penyakit
Faktanya, vaksin memang hadiah terbesar dari bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan untuk pencegahan penyakit. Namun, vaksin bukanlah satu-satunya solusi.
Bila vaksin digunakan berlebihan tanpa anjuran dari praktisi kesehatan, bukannya mencegah penyakit, penggunaannya justru bisa membahayakan. Karena itu, vaksin harus digunakan secara tepat dan direkomendasikan oleh praktisi kesehatan. Bila ada keluhan setelah vaksinasi, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat.
-
Fluoride pada air minum menurunkan risiko gigi berlubang
Banyak orang mengira bahwa minum air dengan kandungan fluoride akan menurunkan risiko gigi berlubang. Meskipun benar, tetapi fluoride yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan masalah kesehatan dan gigi.
Data statistik juga menjelaskan bahwa air dengan fluoride tak efektif dalam mengurangi masalah gigi berlubang. Bahkan, ini dapat menyebabkan fluorosis gigi, penurunan IQ, dan merusak tiroid.
Faktanya, fluoride hanya bekerja dari luar gigi secara aplikasi topikal. Fluoride yang diaplikasikan secara topikal dengan jumlah tertentu baru dapat mengurangi risiko gigi berlubang.
-
Matahari menyebabkan kanker kulit
Melanoma adalah satu jenis kanker kulit paling berbahaya, yang sering dikaitkan dengan paparan sinar matahari. Melanoma menyebabkan kematian kulit pada pasien kanker kulit. Hal ini tidak dapat menjelaskan secara ilmiah bahwa kulit yang terekspos matahari secara langsung dapat menyebabkan kanker kulit.
Faktanya, sinar matahari akan menghasilkan perlindungan untuk kulit dengan memberikan vitamin D yang berperan sebagai antigen dan melindungi kulit dari kanker kulit.
-
Lemak jenuh menyebabkan sakit jantung
Faktanya, lemak jenuh yang berasal dari hewan maupun sayuran sangat bergizi dan berfungsi membangun membran sel dan hormon, sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik. Lemak jenuh adalah bahan bakar bagi jantung dan dapat dikonversi dari karoten menjadi vitamin A.
-
Kedelai adalah makanan sehat
Pernyataan ini tidak dilatarbelakangi oleh penelitian dan pembuktian yang kuat. Kedelai yang tidak difermentasi dapat membahayakan kesehatan. Meskipun kaya akan protein, saat kedelai dibungkus dan diproses, kualitasnya menjadi diragukan.
Banyak studi yang menghubungkan kedelai yang tidak difermentasi dengan gangguan pada sistem pencernaan, menurunkan sistem imun, penurunan kognitif, infertilitas, bahkan kanker dan gangguan jantung. Alergi juga kerap dilaporkan pada beberapa orang.
Faktanya, kedelai organik dan kedelai fermentasi adalah yang memiliki keuntungan bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam porsi yang sesuai.
-
Minum air sebanyak 8 kali sehari
Menjaga tubuh dari dehidrasi memang penting. Namun, minum terlalu banyak juga dapat membahayakan tubuh. Jumlah air yang diminum harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap orang yang bisa berbeda-beda.
-
Vitamin C dapat mengatasi flu
Faktanya, vitamin C berfungsi untuk perlindungan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi, tak ada kaitan langsung antara vitamin C dengan fungsi mengatasi flu. Anda dianjurkan mendapatkan asupan vitamin C dari bahan makanan segar. Jika lewat suplemen, harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Jangan langsung percaya kabar kesehatan yang Anda baca di media sosial atau grup chat. Ini karena hoaks kesehatan adalah salah satu berita bohong yang banyak beredar. Karenanya, penting untuk mengenali berita palsu seputar kesehatan agar Anda tak tertipu sehingga berakibat pada kesehatan Anda.
(RN/ RVS)