Bagi sebagian orang, bangun pagi merupakan perkara yang tidak mudah. Karena itu, tidak sedikit dari mereka yang menggantungkan bangun paginya pada jam alarm kesayangan.
Tidak dimungkiri, jam alarm memang benda yang paling ampuh untuk membangunkan diri dari tidur yang nyenyak. Bahkan pada beberapa kasus, bunyi jam alarm kerap diredam agar mata bisa kembali terpejam.
Jika Anda salah satu orang yang melakukan hal itu, sebaiknya hentikan. Karena mematikan jam alarm untuk melanjutkan tidur dapat membuat ‘hormon bangun’ dan ‘hormon tidur’ bertabrakan. Akibatnya tubuh akan menjadi bingung, dan membuat Anda tidak siap untuk menyongsong hari.
Parahnya, tidak konsisten terhadap jam tidur juga akan membuat tubuh Anda tidak tahu kapan harus bangun. Jadi saat alarm berbunyi, bukan tidak mungkin Anda akan merasa bingung atau bahkan emosi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Luberck di Jerman meminta 15 sukarelawan untuk tidur di laboratorium selama tiga hari.
Suatu malam, kelompok tersebut diberi tahu bahwa mereka akan dibangunkan pada pukul 6 pagi. Sementara pada malam-malam lainnya, kelompok tersebut diberitahu bahwa mereka akan dibangunkan pukul 9 pagi.
Hasilnya mengejutkan, seperti dikutip dari psychologytoday.com. Hormon stres mengalami peningkatan saat mereka diberi tahu harus bangun pagi.
Lalu bagaimana agar Anda tidak selalu mengandalkan jam alarm?
Cara termudah untuk tidak bergantung pada jam alarm adalah dengan mempertahankan ritme sirkadian sebagaimana mestinya. Cara ini bertujuan untuk menciptakan pola tidur dan bangun yang dapat diprediksi.
Selain itu, pastikan Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol maupun merokok. Jangan lupa untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah tidur, dan penggunaan jam alarm untuk bangun pagi tidak lagi dibutuhkan. Selamat mencoba!
[NB/ RVS]