Para jemaah calon haji perlu mengetahui cara mudah untuk mengatasi dehidrasi selama di perjalanan hingga saat beribadah di Tanah Suci.
Hari Minggu (7/7) kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas 388 jemaah haji Indonesia kloter pertama asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Menunaikan ibadah haji bukan perkara kesiapan spiritual dan mental, begitu juga fisik.
Panjangnya perjalanan dan padatnya aktivitas ibadah haji sejak persiapan, keberangkatan hingga pelaksanaan, memang rentan membuat kondisi fisik drop. Cuaca yang sangat panas di Tanah Suci rentan mengakibatkan para jemaah – apalagi mereka yang sudah lansia - mengalami dehidrasi. Apalagi suhu di sana saat ini dikabarkan nyaris mencapai 50 derajat Celcius
Dehidrasi muncul saat air dan elektrolit yang keluar dari tubuh melebihi yang masuk. Keluarnya cairan dan elektrolit ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti cuaca yang terlalu panas, beraktivitas sepanjang waktu di luar ruangan, atau karena kondisi medis tertentu misalnya diare.
Tubuh manusia bisa menoleransi penurunan cairan dan elektrolit hingga 3-4 persen tanpa adanya gangguan kesehatan. Sayangnya, penurunan cairan dan elektrolit sebanyak 5-8 persen dapat menyebabkan rasa lelah dan pusing pada penderitanya. Sementara itu, penurunan lebih dari 10 persen dapat menghilangkan kesadaran hingga kematian.
Tips mudah mengatasi dehidrasi
Atas dasar itulah, jemaah calon haji perlu tahu cara mencegah dan mengatasi dehidrasi agar kondisinya tetap fit, bisa melaksanakan ibadah dengan baik, dan bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dehidrasi antara lain:
-
Mengenali gejala dehidrasi
Tanda-tanda bahwa jemaah harus segera minum antara lain:
- Badan lemas
- Kesadaran mulai menurun (respons semakin melemah) akibat otak yang tidak mendapatkan suplai darah yang cukup
- Mata cekung (sayu)
- Bibir kering
- Tangan dan kaki menjadi dingin
- Jumlah urine sedikit, bahkan tidak keluar
- Jantung berdebar-debar.
-
Perbanyak minum
Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, dehidrasi dapat diatasi dengan mengonsumsi air putih yang banyak. Tujuannya adalah untuk menggantikan sejumlah cairan yang keluar dari dalam tubuh.
Selain air putih, jemaah juga bisa minum cairan lainnya seperti susu, air kelapa, potongan buah, atau jus buah. Untuk buah, pilihlah yang mengandung banyak cairan seperti semangka, melon, nanas, jeruk, atau timun. Tinggal sesuaikan saja dengan ketersediaan di sana.
Sebuah studi dalam “American Journal of Clinical Nutrition” menyebut, susu penuh lemak dan skim ternyata lebih meningkatkan hidrasi dalam tubuh ketimbang air.
-
Hindari minuman yang bersifat diuretik
Saat mengalami dehidrasi, jangan pernah menenggak minuman yang bersifat menarik cairan (diuretik) seperti teh ataupun kopi. Pasalnya, minuman berkafein seperti itu hanya akan membuat jemaah bolak-balik ke toilet karena harus buang air kecil. Semakin banyak cairan yang terbuang, maka semakin parah gejala dehidrasi yang dihasilkan.
-
Beristirahat di tempat yang teduh hingga kondisi membaik
Apabila dehidrasi sudah membuat tubuh sangat lemas hingga hampir pingsan, istirahatlah di tempat yang teduh dan punya sirkulasi udara yang baik. Bersandar atau berbaringlah sejenak sampai rasa lemas atau pusing hilang.
-
Atasi penyakit yang membuat jemaah dehidrasi
Dikatakan oleh dr. Theresia, sejumlah penyakit dapat menyebabkan dehidrasi. Misalnya diare dan mual muntah. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, maka dehidrasi tak akan bisa teratasi hanya dengan minum. Segera periksakan diri ke tim medis yang bertugas supaya bisa ditangani dengan benar.
Demikianlah kiat mudah mengatasi dehidrasi bagi para jemaah calon haji. Selain beribadah, menjaga kesehatan tubuh selama berada di Tanah Suci wajib hukumnya. Patuhi anjuran minum dan minumlah tanpa menunggu haus, jangan konsumsi kafein, hindari paparan langsung dengan sinar matahari, banyak konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung air, dan istirahat dengan cukup. Selain itu konsultasikan dengan petugas kesehatan kloter jika mengalami keluhan kesehatan.
(RN/ RVS)