Kesehatan Umum

Konsumsi Air dari Gelas Terbuka Semalaman, Amankah?

Krisna Octavianus Dwiputra, 03 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apakah masih aman minum air di gelas yang dibiarkan terbuka semalaman? Mari cari tahu faktanya dan keamanannya untuk dikonsumsi.

Konsumsi Air dari Gelas Terbuka Semalaman, Amankah?

Pernahkah Anda membiarkan air putih di gelas semalaman dan dalam kondisi terbuka begitu saja? Bagi sebagian orang, hal ini memang dianggap aman-aman saja, dan bisa diminum lagi pada pagi harinya. Akan tetapi, memangnya masih aman minum air dari gelas yang terbuka semalaman?

Biasanya, Anda mengisi air putih di gelas atau botol. Lalu meminumnya, dan menyisakan sedikit. Sayangnya, Anda meninggalkan itu semua dalam keadaan terbuka. Terkadang, beberapa orang tidak menggunakan tutup gelas setelah minum.

Beberapa orangnya lagi juga punya kebiasaan seperti ini. Mereka biasanya mengisi air putih pada malam hari dan membiarkannya semalaman. Pada pagi hari, mereka akan meminumnya dengan alasan biar mudah dan cepat setelah bangun. Apakah Anda salah satunya?

Namun, sebaiknya kebiasaan tersebut jangan dianggap sepele lho. Anda mungkin merasa bahwa air minum masih bersih, nyatanya tidak sama sekali! Ada potensi bahaya di baliknya yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Tapi, jangan selalu menganggap kalau air dalam gelas terbuka selalu lebih berbahaya. Tahukah Anda? Dalam keadaan tertutup pun, air minum yang sudah berjam-jam dibiarkan tetap bisa "beracun". Karena, air minum bisa tercemar bakteri atau virus.

Jika air minum dibiarkan berjam-jam, hal ini berpotensi membuat Anda sakit karena pencemaran bakteri, virus, atau parasit lainnya. Bahkan, ketika sudah ditutup sekalipun, kalau sudah diminum dan dibiarkan lama, bisa juga tetap tercemar bakteri atau virus.

Artikel lainnya: 3 Kriteria Air Minum yang Sehat

1 dari 2

Bahaya Minum Air dalam Gelas Sisa Semalam

Ya, air minum yang dibiarkan semalaman dalam kondisi terbuka sangat berbahaya. Cukup mengejutkan bukan? Debu, kotoran, dan bahkan nyamuk atau lalat yang beterbangan dapat jatuh ke dalam gelas.

Nah, ini bisa meninggalkan buih permukaan yang tidak sehat. Bahkan, air minum dalam wadah tertutup sekalipun, seperti botol juga dapat menimbulkan masalah.

Ini karena setelah Anda minum dan menutupnya kembali, air tersebut terkontaminasi keringat, debu, sel-sel kulit mati, atau cairan dari hidung pada saat diminum.

Coba bayangkan kalau itu semua bercampur dengan air minum dan Anda biarkan semalaman? Kalau diminum lagi, akan ada bahaya bagi tubuh Anda. Itulah alasan mengapa air minum tersebut sudah tidak berkualitas lagi untuk dikonsumsi.

Selain itu, air liur juga dapat membawa bakteri. Bukan tidak mungkin lagi bila air liur Anda masuk ke dalam air tersebut. Akhirnya, air minum bisa menjadi lebih terkontaminasi lagi.

"Jika dibiarkan berjam-jam, hal ini berpotensi mencemari air dan membuat Anda sakit dengan memasukkan kembali bakteri-bakteri yang ada ke dalam tubuh," kata Marc Leavey, MD, spesialis perawatan primer di Mercy Medical Center di Massachusetts, seperti mengutip dari Reader's Digest.

"Setelah meletakkan bibir ke botol, Anda harus mengonsumsi air dalam botol tersebut dalam satu kali minum dan kemudian membuangnya," sambungnya.

Artikel lainnya: Perlukah Air Minum Mengandung Mineral?

2 dari 2

Apa Dampak Negatif terhadap Kesehatan yang Bisa Muncul?

Karena bakteri yang ada dalam air berasal dari tubuh sendiri, maka tidak mungkin Anda benar-benar langsung mengalami sakit. Akan tetapi, tentu saja tidak disarankan untuk membagikan air pada botol atau gelas yang sudah didiamkan semalaman dengan orang lain.

Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien transplantasi, orang yang menjalani kemoterapi, atau pengidap HIV dan AIDS, tidak boleh terpapar atau meminum air yang terkontaminasi. Hal ini dapat membawa efek yang buruk terhadap kondisi mereka.

Selain itu, Anda juga tidak diperkenankan untuk meninggalkan botol air yang masih ada isinya di mobil dalam jangka waktu yang lama. Apalagi kalau sampai terkena sinar matahari. Karena, lingkungan yang panas dapat memengaruhi kualitas air minum dalam botol.

Air yang tersisa dan terkena sinar matahari akan memanas, menjadikannya tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri, terutama kalau Anda sudah sempat meminumnya. Menempatkan botol di bawah jok mobil mungkin sedikit mengurangi panas, tapi bakteri masih akan tumbuh.

Sementara itu, beberapa jenis botol plastik mengandung BPA (Bisphenol-A) atau bahan kimia serupa, yang dapat larut ke dalam air, terutama ketika terkena sinar matahari. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa BPA dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan yang memengaruhi otak dan perilaku, meskipun hal ini masih belum jelas.

Menggunakan botol bebas BPA akan menghilangkan masalah ini, tetapi tidak mengatasi pertumbuhan bakterinya. Terutama kalau Anda menggunakan botol logam yang bisa memanas dengan cepat. Hal ini membuat kuman untuk dapat berkembang biak.

Jadi jelas, meninggalkan air dalam gelas semalaman dalam kondisi terbuka tidak baik bagi tubuh. Kalau masih berpikir bahwa itu aman, buang jauh-jauh pikiran tersebut. Nyatanya, air minum dalam wadah yang tertutup pun masih bisa tercemar bakteri atau virus.

Sebaiknya, segera habiskan air dalam gelas. Ambil lagi air minum yang baru untuk keesokan harinya agar kualitas dan manfaat air yang baik bisa didapatkan dengan maksimal. Agar lebih paham soal tips hidup sehat, yuk download aplikasi KlikDokter! Ada banyak info sehat yang bermanfaat untuk Anda dan keluarga!

(FR/RPA)

air minum
bakteri