Kucing merupakan hewan menggemaskan yang sangat cocok untuk dijadikan peliharaan. Selain bisa menjadi teman di saat senggang, hewan berbulu yang satu ini juga dapat membantu meredakan stres, lho!
Kendati demikian, Anda tetap harus berhati-hati terhadap kucing peliharaan. Hal ini perlu menjadi perhatian, apalagi jika Anda hobi membelai kucing kesayangan.
Faktanya, terdapat beberapa kucing yang memiliki larva di tubuhnya. Larva tersebut adalah cacing pita pada kucing, yang dapat berpindah ke manusia apabila Anda mengelus hewan berbulu ini.
Artikel Lainnya: 5 Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan
Benarkah Kucing Bisa Tularkan Cacing Pita Pada Manusia
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, tubuh kucing dapat kemasukan cacing pita (dipylidium). Selain kucing, jenis cacing ini juga sering menginfeksi hewan peliharaan lain, seperti anjing.
“Inang utamanya adalah hewan peliharaan. Jadi, gejalanya lebih terlihat pada hewan tersebut, bukan pada manusia,” ujar dr. Sepriani.
Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kucing bisa terinfeksi cacing dipylidium ketika mereka tak sengaja menelan kutu atau larva yang ada pada tubuhnya. Setelah tertelan, kutu ini akan berkembang menjadi cacing dipylidium yang nantinya akan menginfeksi hewan tersebut.
Kucing yang terinfeksi cacing dipylidium umumnya akan mengalami gejala, seperti penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, dan diare.
Lantas, bagaimana jika cacing pita kucing menular ke manusia? Berdasarkan dr. Sepriani, cacing dipylidium yang menginfeksi manusia biasanya hanya akan menyebabkan gejala ringan, atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
“Karena pada dasarnya, inang dari cacing dipylidium adalah hewan, bukan manusia. Tapi, pada beberapa orang, infeksi cacing tersebut bisa saja menyebabkan keluhan diare,” kata dr. Sepriani.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, infeksi cacing pita pada manusia akibat membelai kucing berbeda dengan yang terjadi akibat mengonsumsi daging mentah.
“Berbeda dengan cacing pita biasa, yang ditularkan ketika manusia mengonsumsi daging kurang matang. Cacing pita jenis taenia ini dapat menyebabkan nyeri perut, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, bahkan hingga sumbatan usus,” jelas dr. Sepriani.
Artikel Lainnya: Ada Cacing Dalam Jerawat, Bagaimana Bisa?
Cara Penanganan Infeksi Cacing Dipylidium pada Manusia
Perawatan untuk menangani cacing dipylidium pada manusia maupun hewan sebenarnya sangat sederhana. Menurut CDC, obat resep yang disebut prazikuantel dapat diberikan sebagai terapi, baik secara oral atau melalui suntikan (khusus hewan peliharaan).
Bagaimana dengan infeksi cacing pita kucing menular ke manusia? Menjawab pertanyaan, dr. Sepri berkata, cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan minum obat cacing. Namun, akan lebih baik jika Anda berobat ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan keadaan sehingga pengobatannya juga tepat sasaran.
Rawat kucing peliharaan Anda dengan membawanya ke dokter hewan secara berkala. Dengan demikian, Anda tak perlu khawatir dengan risiko infeksi cacing pita pada kucing akibat sering membelainya.
Punya pertanyaan mengenai cacingan atau gangguan kesehatan lain? Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)