Kesehatan Umum

Makan Daging Busuk agar Timbul Efek Mabuk, Apa Bahayanya?

Aditya Prasanda, 06 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa orang meyakini makan daging busuk ciptakan sensasi mabuk. Benarkah? Simak penjelasan dokter.

Makan Daging Busuk agar Timbul Efek Mabuk, Apa Bahayanya?

Demi mendapatkan efek halusinasi dan mabuk, beberapa orang rela melakukan sejumlah eksperimen. Salah satu contohnya adalah menyantap daging busuk. 

Padahal, sejumlah ahli sudah memperingatkan bahaya makan daging busuk bagi kesehatan. Simak penjelasannya di sini.

1 dari 3

Tren Makan Daging Busuk untuk Dapatkan Efek Mabuk

Menyantap daging busuk menjadi tren baru di kalangan pencari sensasi efek mabuk. Daging busuk yang disantap pun dapat bervariasi usianya. Ada yang dibiarkan membusuk selama berhari-hari, beberapa bulan, hingga tahunan.

Artikel lainnya: Tidak Makan Daging, Apa Manfaatnya bagi Kesehatan?

Tampilan daging tersebut berubah menjadi abu-abu kecokelatan. Lalu, terdapat lendir dan jamur akibat proses pembusukan.

Seorang vlogger di channel YouTube mencoba tren makan daging busuk. Ia mendeskripsikan rasa dagingnya cenderung sedikit asin, asam, dan pedas. 

Sementara, dikutip dari The Sun UK, seorang pengguna Twitter mengaku langsung merasa mabuk ketika menyantap daging busuk.

Satu hal yang pasti, apa pun sensasi rasa dan dampaknya, makan daging busuk berbahaya bagi kesehatan.

2 dari 3

Benarkah Makan Daging Busuk Bikin Mabuk?

Dokter Devia Irine Putri menduga, efek mabuk yang didapatkan dari konsumsi daging busuk berasal dari bakteri di dalamnya.

Efek mabuk pascakonsumsi daging busuk memang belum dapat dipastikan kebenarannya. Bakteri di dalam daging busuk justru dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. 

“Kontaminasi bakteri pada daging yang sudah tidak segar bisa membuat gangguan pencernaan, misalnya mual muntah, sakit perut, diare,” kata dr. Devia.

Dikutip dari Healthline, daging mengandung sejumlah bakteri bawaan, antara lain Salmonella, Clostridium perfringens, E. coli, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter.

Kontaminasi bakteri tersebut dapat menyebabkan orang yang mengonsumsi daging busuk mengalami dehidrasi dan keracunan. Efek keracunan meliputi mual, muntah, diare, kram perut, demam, hingga sakit kepala. 

Gejala keracunan sendiri dapat muncul dalam 24 jam dan bisa bertahan hingga 7 hari. Hal ini bergantung pada seberapa parah bakteri meracuni tubuh.

Dalam kasus yang parah, bakteri di dalam daging busuk dapat menyebabkan kematian.

Artikel lainnya: Kondisi Orang saat Mabuk, Kenapa Bisa Berkata Lebih Jujur?

3 dari 3

Konsumsilah Daging yang Matang Sempurna

Makan daging busuk agar merasakan sensasi mabuk jelas bukan ide yang cemerlang. Daripada merasakan efek keracunan, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi daging busuk. Makanlah daging yang dimasak dengan benar hingga matang.

Memasak daging dengan benar dapat menghancurkan bakteri pada makanan. Menilik laporan Healthline, suhu minimum untuk memasak daging sapi dan ikan secara optimal berkisar 63 derajat Celsius. 

Sementara, daging giling sebaiknya dimasak pada suhu 71 derajat Celsius. Adapun daging unggas sangat disarankan untuk dimasak pada suhu minimum 74 derajat Celsius.

Memasak dengan benar hingga matang memang lebih disarankan. Tapi, mengonsumsi makanan yang difermentasi bukan berarti buruk. Proses fermentasi sangatlah berbeda dengan pembusukan alami yang terjadi pada daging busuk. 

Jangan mengambil risiko dengan menyantap makanan busuk atau basi. Risiko kesehatan yang dihasilkan dapat sangat merugikan.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar bahaya makanan busuk dan kedaluwarsa serta keracunan makanan, konsultasi ke dokter via Live Chat.

(FR/JKT)

bakteri
daging
Keracunan makanan