Pasti tidak hanya sekali Anda pernah mendengar seseorang mengatakan kepada Anda untuk tidak langsung tidur setelah makan malam bukan? Alasannya adalah supaya tidak gemuk atau tidak bikin perut buncit. Mitos atau fakta?
Lewat sebuah makalah yang diterbitkan di “British Journal of Nutrition”, para periset di King's College London tidak menemukan hubungan yang signifikan antara makan malam dan kelebihan berat badan pada anak-anak.
Periset meneliti kebiasaan makan 1.620 anak-anak dengan menggunakan data dari National Diet and Nutrition Survey Rolling Programme di Inggris, antara tahun 2008 hingga 2012. Mereka menguji hubungan antara waktu makan malam (sebelum atau sesudah jam 8 malam) dan risiko mengalami kelebihan berat badan dan/ atau obesitas, dan disesuaikan dengan variabel yang relevan untuk penelitian ini.
Hasilnya, tidak ada kaitan antara makan setelah jam 8 malam dengan kelebihan berat badan, atau meningkatnya asupan energi pada usia 4-18 tahun di Inggris. Tidak hanya pada usia tersebut, temuan ini juga berlaku untuk orang dewasa. Dari sudut pandang metabolisme, kalori yang dimakan saat sarapan sama dengan kalori yang dikonsumsi setelah jam 9 malam.
Menurut ahli diet dan fisiologi Michael Lawler, bagaimana kalori digunakan oleh tubuh tidak dipengaruhi oleh jam makan Anda. Konsumsi kalori secara keseluruhan, pola pergerakan secara keseluruhan dan kualitas kalori yang dikonsumsi adalah hal-hal yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan Anda. Dengan kata lain, kelebihan berat badan akan terjadi jika kalori yang Anda konsumsi lebih besar dari yang Anda bakar, terlepas dari kapan waktu Anda mengonsumsinya.
Untuk kalori yang dikonsumsi, disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, gandum dan berbagai produk susu. Selain itu, kurangi konsumsi makanan yang diolah berkali-kali atau proses pabrik, serta makanan dengan kandungan gula dan lemak tinggi.
Hati-hati ngemil pada malam hari
Jangan senang dulu. Setelah membaca penjelasan di atas, Anda masih harus memperhatikan kebiasaan makan malam Anda. Perhatikan jenis makanan yang Anda konsumsi, khususnya setelah makan malam, seperti dessert atau lanjut ngemil sambil menonton acara TV favorit.
Camilan setelah makan malam, seperti cokelat, es krim dan keripik, cenderung mengandung kalori tinggi. Makanan jenis ini justru sering dimakan saat seseorang tidak lapar, namun ketika sedang bosan, stres, lelah, atau memang kebiasaan. Inilah yang dinamakan mindless eating (makan tanpa kesadaran). Kebiasaan ini dapat menyebabkan makan berlebih, dan berujung pada kalori yang dikonsumsi jauh lebih besar dari yang tubuh Anda butuhkan.
Makan larut malam pengaruhi tidur dan pencernaan
Selain kalori ekstra, makan terlalu dekat dengan waktu tidur bisa memiliki implikasi kesehatan seperti masalah pencernaan. Saat tidur, dimana metabolisme memasuki keadaan istirahat, proses pencernaan secara alami melambat. Berbaring di tempat tidur setelah makan bisa menimbulkan gangguan pencernaan, penyakit asam lambung dan sensasi perih dan panas pada dada (heartburn).
Selain itu, ngemil pada malam hari juga dapat membuat kadar gula darah melonjak. Lonjakan gula darah menyebabkan peningkatan respon stres di dalam tubuh dan meningkatkan kadar kortisol (hormon stres). Akibatnya, kualitas tidur Anda terganggu.
Sebenarnya, makan malam di atas jam 8 malam bukanlah sebuah masalah besar. Namun pastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi mempunyai nilai gizi yang cukup dan seimbang. Jika hasrat ngemil tak tertahankan, ganti camilan dengan yang lebih sehat, seperti buah berry, yoghurt, biskuit oat, atau segenggam kacang-kacangan.
[RN/ RVS]