Manusia memelihara kucing dan anjing dengan berbagai alasan. Sebagian orang memelihara kucing atau anjing hanya untuk kesenangan dan teman bermain. Ada pula yang tujuannya agar rumah terlindungi dari tikus ataupun pencuri.
Walaupun lucu dan menggemaskan, secara naluriah keduanya merupakan predator. Insting menyerang biasanya muncul saat kucing dan anjing dalam keadaan terancam atau tertekan. Sering kita jumpai di sekitar kita manusia menjadi korban gigitan kucing ataupun anjing, baik digigit oleh peliharaan maupun kucing atau anjing liar.
Salah satu penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa luka gigitan hewan terbanyak adalah gigitan anjing, yakni sebesar 80-90 persen, dan diikuti oleh gigitan kucing, yakni sebesar 5-15 persen.
Sama-Sama Timbulkan Komplikasi
Gigitan kucing maupun anjing dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi yang paling sering terjadi akibat gigitan kedua hewan ini adalah infeksi. Pasalnya, rongga mulut kucing dan anjing mengandung banyak jenis kuman, meskipun secara kasat mata tampak bersih.
Artikel Lainnya: Anak Dicakar Kucing? Atasi dengan Cara Ini Agar Tidak Infeksi
Rabies merupakan salah satu jenis penyakit akibat gigitan kucing atau anjing. Rabies hanya ditularkan anjing atau kucing yang juga terkena rabies. Virus rabies terdapat di dalam air liur dan masuk ke tubuh lewat gigitan. Orang yang terkena gigitan membutuhkan tindakan segera karena dapat berakibat fatal.
Selain rabies, luka yang kotor dan dalam akibat gigitan juga berisiko terkena bakteri tetanus. Tetanus menyerang otot dan menyebabkan kram, kaku otot, sampai kejang.
Kuka yang tidak tertangani dengan baik juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan sepsis. Sepsis adalah kondisi yang mengancam nyawa dan butuh perawatan medis yang intensif.
Gigitan Kucing Lebih Berbahaya dari Anjing?
Lantas, luka gigitan karena kucing atau anjing yang lebih berpotensi menimbulkan infeksi?
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa gigitan kucing lebih berpotensi menyebabkan infeksi dibandingkan dengan gigitan anjing. Bahkan, salah satu penelitian di Polandia menyebutkan bahwa gigitan kucing berisiko infeksi dua kali lipat dibandingkan dengan gigitan anjing.
Mengapa gigitan kucing lebih berisiko ketimbang gigitan anjing?
Memang gigi anjing terlihat lebih besar dan menakutkan. Namun ternyata, gigitan kucing yang kecil dan tajam cenderung menyebabkan luka dengan tusukan yang dalam. Dengan demikian, bahaya gigitan kucing dapat membawa bakteri ke tempat yang lebih dalam, bahkan bisa merobek tendon atau ligamen.
Artikel Lainnya: Cara Agar Tak Tertular Penyakit Kulit dari Hewan Peliharaan
Namun, bukan berarti gigitan anjing tidak berbahaya. Pasalnya, pada rongga mulut anjing terdapat jenis kuman berbahaya, yaitu bakteri C. Canimorsus, yang dapat menyebabkan infeksi pada darah. Terutama jika anjing tersebut menggigit manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Oleh karena itu, baik gigitan kucing maupun gigitan anjing harus sebisa mungkin dihindari.
Pertolongan Pertama pada Gigitan Kucing dan Anjing
Luka gigitan kucing dan anjing memang bisa berbahaya. Perhatikan beberapa hal d ibawah ini apabila Anda terkena gigitan kucing atau anjing:
- Cuci luka dengan air bersih mengalir.
- Periksa tanda-tanda pendarahan. Dengan menggunakan kain bersih, tekan perlahan luka untuk menghentikan pendarahan.
- Oleskan salep antibiotik.
- Tutup luka dengan perban.
- Periksa tanda-tanda infeksi, seperti kulit sekitar luka menjadi merah, hangat, bengkak dan nyeri bertambah.
- Sebaiknya Anda segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pasalnya, gigitan kucing dan anjing berisiko menimbulkan infeksi yang dapat mengancam nyawa jika terlambat ditangani. Dokter akan memeriksa luka Anda dan melakukan tindakan pencegahan seperti suntik antirabies atau antitetanus.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan vaksinasi terhadap kucing ataupun anjing yang menjadi hewan peliharaan Anda. Jangan pernah meremehkan bahaya gigitan kucing atau anjing, segeralah ke dokter untuk penanganan yang sesuai.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai topik ini? Anda bisa bertanya melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[FY]