Khasiat antioksidan sebagai penangkal radikal bebas telah banyak digunakan sebagai jargon pemasaran berbagai produk kesehatan. Tak salah memang. Antioksidan memang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, termasuk memelihara berbagai fungsi organ dalam tubuh.
Akan tetapi, apa sebenarnya antioksidan dan apa manfaatnya, terutama untuk kesehatan hati Anda?
Manfaat Antioksidan untuk Kesehatan Hati
Antioksidan adalah zat yang mudah ditemukan pada buah dan sayuran segar. Antioksidan dapat mencegah, memperlambat, dan bahkan menyetop proses oksidasi dalam tubuh.
Oksidasi adalah proses kimia di dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas. Nah, radikal bebas ini bisa merusak sel-sel tubuh.
Reactive oxygen species (ROS) merupakan salah satu macam radikal bebas hasil metabolisme oksigen. Organ utama yang jadi sasaran ROS adalah liver alias hati. Untuk melawannya, tubuh manusia secara alami memproduksi antioksidan untuk menangkal radikal bebas, seperti ROS.
Terkadang, jumlah antioksidan dalam tubuh sangat sedikit bila dibandingkan jumlah radikal bebas. Jumlah radikal bebas yang terlalu banyak ini mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh, serta menyebabkan stres oksidatif.
Artikel lainnya: 5 Pilihan Vitamin untuk Menjaga Kesehatan Hati
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan antioksidan tambahan yang berasal dari luar untuk melawan radikal bebas yang ada di peredaran darah.
Stes oksidatif dapat berasal dari alkohol, obat-obatan, polusi, bahkan radiasi. Stres oksidatif ini dapat menyebabkan berbagai penyakit hati bahkan yang kronis sekalipun.
Penyakit tersebut meliputi penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol (alcoholic liver disease) maupun yang tidak berhubungan dengan alkohol (non-alcoholic fatty liver disease), serta infeksi hepatitis kronis.
Studi eksperimen terhadap hewan menunjukkan adanya efek positif antioksidan terhadap hati. Pada tikus yang hatinya sudah diracuni dengan alkohol, antioksidan alami dari teh hijau dan minyak zaitun murni dapat meningkatkan enzim hati dan menurunkan proses oksidasi.
Pada tikus yang sudah mengalami penyakit hati akibat alkohol, madu jujube dan kacang hijau meningkatkan level antioksidan dan menurunkan proses oksidasi.
Di samping itu, studi menemukan pengobatan yang menggunakan kombinasi antioksidan (vitamin C, vitamin E, selenium) memberikan efek menyembuhkan pada hati tikus yang sudah rusak.
Artikel lainnya: 7 Sumber Antioksidan Terbaik untuk Tubuh, Apa Saja?
Sumber Antioksidan Terbaik untuk Hati Sehat
Ada berbagai kelompok sumber antioksidan yang dapat bermanfaat untuk kesehatan hati. Beberapa di antaranya sudah disebutkan di atas, seperti vitamin C dan vitamin E. Berikut berbagai kelompok sumber antioksidan dan jenis makanannya.
Vitamin C
Anda dapat mendapatkan potensi antioksidan dari vitamin C dengan makan brokoli, bunga kol, kiwi, jeruk, stroberi, dan tomat.
Vitamin E
Makanan kaya akan vitamin E seperti alpukat, kacang almon, paprika, dan biji bunga matahari juga dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan senyawa antioksidan.
Beta-karoten dan Likopen
Makanan seperti asparagus, bit, wortel, mangga, labu, ubi, dan semangka kaya akan karotenoid, seperti beta-karoten dan likopen. Senyawa tersebut juga punya efek antioksidan dalam tubuh.
Zinc
Tak hanya sumber nabati, antioksidan juga bisa didapatkan dari kandungan zinc pada protein hewani, misalnya daging sapi, ayam, udang, dan tiram.
Senyawa Fenol
Salah satu sumber antioksidan yang kerap disebutkan dalam berbagai literatur sebagai salah sumber antioksidan terbaik adalah senyawa fenol. Senyawa ini dapat ditemukan dalam teh, cokelat hitam, anggur, apel, dan bawang bombay.
Mengonsumsi antioksidan bisa menjadi cara menjaga kesehatan hati Anda. Imbangi juga konsumsi antioksidan dengan makanan sehat lain dan gaya hidup aktif. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati!
[HNS/JKT]