Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab berbagai macam penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga gangguan saluran pernapasan.
Pertama kali bakteri Staphylococcus aureus diidentifikasi pada tahun 1880 di Skotlandia. Bakteri ini merupakan bakteri anaerob, yang berarti tidak dapat tumbuh pada lingkungan yang kaya oksigen.
Dampaknya pada tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan kolonisasi dan infeksi pada berbagai organ. Staphylococcus aureus adalah salah satu penyebab paling sering akan terjadinya infeksi yang didapat di rumah sakit.
Infeksi Akibat Staphylococcus Aureus
Sekitar lebih dari 30 jenis Staphylococcus dapat menginfeksi manusia, tapi kebanyakan dari infeksi tersebut disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Bakteri ini biasanya ditemukan di hidung dan kulit. Bisa juga di daerah lain, namun ini tergolong jarang.
Artikel Lainnya: 4 Bakteri Berbahaya yang Tinggal di Rumah Anda
Sebenarnya sebagian besar dari kasus yang terjadi, bakteri Staphylococcus aureus tidak menyebabkan penyakit. Akan tetapi, kerusakan pada kulit atau luka lainnya lah yang memungkinkan bakteri untuk merusak mekanisme antibodi pada tubuh, sehingga terjadi infeksi. Nah, itulah yang menjadikan bakteri ini jadi lebih berbahaya dari sebelumnya.
Terdapat beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Meski begitu, bakteri ini biasanya bersifat komensal (tidak bersifat merugikan dan mungkin juga bisa menguntungkan), tidak menimbulkan gejala, dan dijumpai padai 30 persen populasi manusia.
Lalu, apa saja infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri ini?
-
Infeksi Kulit
Infeksi kulit adalah bentuk paling umum dari infeksi Staphylococcus aureus. Bentuk yang paling umum dijumpai adalah dalam bentuk folikulitis, impetigo dan selulitis.
Folikulitis merupakan peradangan pada folikel rambut. Impetigo merupakan infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah. Sedangkan selulitis adalah infeksi umum pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit.
-
Keracunan Makanan
Bakteri ini juga bertanggung jawab terhadap keracunan makanan, karena kemampuannya dalam memproduksi toksin pada tubuh manusia. Periode inkubasinya bertahan antara 1–6 jam.
Artikel Lainnya: Mengenal Infeksi Kulit Lebih Jauh
Penyakitnya sendiri dapat bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari. Langkah pencegahan untuk terjadinya keracunan makanan adalah dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum menyiapkan makanan.
-
Infeksi Tulang dan Sendi
Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi tulang dan sendi. Bentuk infeksi ini dapat termanifestasi sebagai osteomielitis, artritis septik, serta infeksi penggantian sendi.
-
Endokarditis
Infeksi bakteri Staphylococcus aureus di jantung disebut juga dengan endokarditis. Ini adalah kondisi saat bakteri tersebut menginfeksi lapisan dalam ruang-ruang jantung dan katup-katupnya.
Jika tidak ditangani segera hingga tuntas, endokarditis dapat menyebabkan rusaknya katup pada jantung dan menempatkan pasien pada kondisi mengancam nyawa. Gejalanya dapat mirip flu seperti demam dan menggigil, nyeri otot dan sendi, nyeri dada saat bernapas, serta bengkak di tungkai atau perut.
-
Bakterimia
Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan bakterimia atau penyebaran infeksi pada darah. Infeksi biasanya berhubungan dengan trauma pada kulit atau mukosa.
Pada infeksi sistemik yang berat, dapat terjadi perburukan cepat yang berpotensi mengancam nyawa.
-
MRSA
MRSA atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus yang resisten terhadap antibiotik, terutama antibiotik yang memang kerap digunakan untuk mengobati infeksi ini.
Gejala MRSA serupa dengan gejala infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus lainnya.
Artikel Lainnya: Yuk, Kenali Bakteri Penyebab Kusta
Cara Mencegah dan Mengatasi Infeksi Bakteri Staphylococcus Aureus
Untuk mencegah infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Menanamkan kebiasaan mencuci tangan. Langkah sederhana ini ampuh dalam mencegah penyebaran bakteri. Bakteri ini umum ditemui pada kulit, mata, hidung dan tenggorokan. Dengan mencuci tangan secara rutin, Anda dapat menurunkan risiko terkena infeksi berbagai jenis bakteri.
- Tutup kulit yang terluka dengan perban sampai luka sembuh.
- Hindari kontak dengan luka orang lain. Luka yang terbuka mengandung banyak kuman, yang berpotensi menularkan penyakit pada orang lain.
- Jangan gunakan peralatan pribadi secara bersama-sama. Berbagi peralatan pribadi, misalnya peralatan mandi, dapat menyebabkan penyebaran infeksi antar individu.
Sedangkan untuk cara mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus aureus, tatalaksana biasanya diberikan sesuai dengan lokasi infeksi dan jenis penyakit yang timbul. Umumnya, pasien akan diberikan antibiotik dari golongan yang sesuai dengan karakteristik bakteri ini.
Pemberian antibiotik dapat berupa obat minum atau dalam sediaan lain, misalnya topikal atau obat oles untuk pasien dengan infeksi kulit. Tatalaksana dengan antibiotik harus dengan pengawasan dokter untuk mencegah pemakaian antibiotik yang tidak rasional dan dapat berujung pada kondisi resistensi antibiotik.
Perlu diketahui bahwa bakteri Stapylococcus aureus menyebar melalui udara dan debu, serta kontak kulit dengan permukaan yang terkontaminasi. Karena itu, menjaga kebersihan diri Anda dan keluarga sangat penting.
Tak hanya dengan menanamkan kebiasaan mencuci tangan, sebaiknya hindari juga kontak dengan luka atau permukaan yang terkontaminasi.
[FY]