Kesehatan Umum

Mengapa Muncul Sakit Kepala Setelah Menangis Tersedu-sedu?

dr. Valda Garcia, 23 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terkadang menangis bisa membuat seseorang merasa pusing. Berikut alasan mengapa seseorang merasa sakit kepala setelah menangis tersedu-sedu.

Mengapa Muncul Sakit Kepala Setelah Menangis Tersedu-sedu?

Pernahkah kamu merasakan sakit kepala setelah menangis semalaman? Bila tangisan terjadi begitu intens, berbagai keluhan fisik memang bisa muncul salah satunya sakit kepala. 

Jika kamu merasakan hal tersebut, ketahui cara meredakan sakit kepala setelah menangis agar tidak lebih jauh mengganggu.

Penyebab Sakit Kepala Setelah Menangis

Menangis dapat disebabkan oleh banyak alasan. Bahagia, berduka, sedih, menyesal, dan rasa syukur bisa menjadi alasan seseorang menangis. 

Namun, bila menangis disertai dengan sakit kepala, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Berikut kemungkinan penyebab kepala sakit setelah menangis: 

1. Stres Emosional

Proses bagaimana menangis dapat menyebabkan sakit kepala belum diketahui pasti. Namun, emosi yang intens seperti stres dan kecemasan diketahui dapat memicu proses di otak, yang kemudian dapat menjadi penyebab kenapa habis menangis kepala sakit. 

Tak jarang emosi yang dirasakan saat menangis dapat sangat intens, sehingga menyebabkan beberapa keluhan fisik seperti rasa lelah, sesak napas, bengkak pada mata, atau sakit kepala.

Akan tetapi, salah satu hal yang menariknya adalah menangis yang disebabkan oleh hal-hal bahagia tidak memiliki efek yang sama. 

Salah satu penelitian juga melaporkan, menangis akibat memotong bawang juga tidak mengakibatkan sakit kepala. Tampaknya, hanya air mata akibat emosi negatif yang berkaitan dengan kondisi menangis sampai sakit kepala.

Artikel lainnya: Jangan Sepelekan Sakit Kepala Bagian Belakang, Kenali Penyebabnya!

2. Menangis Berlebihan 

Tidak ada penjelasan medis yang dapat 100 persen menjelaskan penyebab sakit kepala setelah menangis. 

Secara medis dapat dilihat jika seseorang menangis berlebihan, mengerutkan dahi, atau membuat otot-otot sekitar wajah dan kepala tertarik, maka otot-otot di sekitar kepala mengalami ketegangan. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala tegang (tension type headache atau TTH).

Kondisi TTH ditandai dengan sakit kepala yang menekan dan mengikat, leher dan bahu juga bisa terasa nyeri. 

Dalam suatu studi tahun 2013, para peneliti menemukan bahwa situasi stres merupakan pemicu terbesar dari TTH. Mereka juga melihat bahwa menangis dapat menjadi salah satu penyulut.

3. Menangis Terlalu Lama

Menangis terlalu lama dapat menyebabkan ketegangan yang juga lebih lama pada bagian wajah, kepala, dan leher. Hal ini dapat memicu sakit kepala setelah menangis. Sakit kepala yang muncul biasanya TTH.

Pada beberapa kondisi, sakit kepala tipe migrain juga dapat muncul setelah menangis berlebihan atau terlalu lama. Migrain biasanya terjadi pada satu sisi kepala, yang sering diikuti mual serta sensitif terhadap cahaya dan suara.

4. Penyakit Sinus

Pada orang yang memiliki gangguan pada sinus, kepala sakit setelah menangis dapat terjadi karena iritasi pada sinus. 

Aliran air mata saat menangis akan melewati saluran air mata menuju ke sinus. Aliran air mata ini dapat membuat sinus membengkak atau tersumbat. 

Itulah mengapa, menangis tersedu-sedu dapat memicu sakit kepala sinus yang memiliki karakteristik nyeri berdenyut di antara mata dan dahi.

Artikel lainnya: Sakit Kepala Bagian Atas, Ada Gejala Apa?

5. Dehidrasi

Dugaan penyebab lain dari sakit kepala setelah menangis adalah menangis menyebabkan keluarnya air mata dari tubuh, yang bila terjadi secara berlebihan dapat menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi. 

Tentunya dehidrasi juga dapat mengakibatkan sakit kepala, selain tubuh yang lemas.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Setelah Menangis

Sakit Kepala Saat Menstruasi, Ini Solusinya

Jenis dan letak sakit kepala setelah menangis dapat berbeda-beda. Sebagian orang melaporkannya sebagai peningkatan tekanan pada dahi atau bagian samping dan belakang kepala. 

Selain nyeri kepala, terkadang nyeri juga dapat dirasakan pada punggung dan leher.

Lalu, bila sakit kepala tersebut disertai rasa haus berlebih atau rongga mulut kering, dapat diduga terjadi kekurangan cairan atau dehidrasi.

Berikut ini cara menghilangkan pusing setelah menangis:

1. Obat Antinyeri

Mengonsumsi obat antinyeri dapat dilakukan sebagai salah satu cara meredakan sakit kepala setelah menangis. 

Perhatikan jenis obat yang kamu konsumsi, seperti apakah ada kandungan yang memicu reaksi alergi obat atau meningkatkan asam lambung.

2. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat dapat membantu relaksasi otot yang tegang ketika kamu meluapkan emosi dengan menangis, termasuk otot di kepala.

Setelah menangis dapat muncul tension type headache akibat ketegangan pada otot. Air hangat dapat membantu memberikan efek relaksasi.

Artikel lainnya: Mengapa Sakit Kepala Saat Menunduk?

3. Minum Air Putih

Sakit kepala juga dapat disebabkan oleh kekurangan cairan karena menangis cukup lama hingga menyebabkan dehidrasi ringan. 

Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu mengatasi sakit kepala yang berkaitan dengan dehidrasi. 

4. Refreshing

Coba lakukan aktivitas yang menyenangkan sebagai salah satu cara menghilangkan pusing setelah menangis. 

Beberapa hal yang bisa dicoba misalnya membaca buku, mendengarkan musik santai, meditasi, yoga, berlibur sejenak, dan sebagainya. 

5. Curhat

Setelah meluapkan emosi kepada diri sendiri lewat menangis, kamu juga dapat bercerita kepada orang yang dipercaya agar emosi lebih keluar.

Baik untuk meluapkan emosi saja ataupun mencari solusi, tidak ada salahnya untuk menceritakannya kepada orang terdekat untuk membuat kamu lebih lega.

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Sakit Kepala, dari yang Ringan hingga Mematikan

Menangis tersedu-sedu memang bisa mengakibatkan sakit kepala. Namun, apabila sakit kepala sering terjadi, sangat dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter. 

Pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi lebih mudah dan cepat. #JagaSehatmu dan jangan abaikan sakit kepala yang muncul terus-menerus.

(FR/JKT)

Sakit Kepala
Evans, R. W. (1998). Crying migraine. Headache: The Journal of Head and Face Pain, 38(10), 799–800.