Berawal dari coba-coba, banyak orang kemudian justru kesulitan keluar dari jerat narkoba. Parahnya, hal ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga menimpa anak sekolah. Bila sudah kecanduan, beragam hal negatif dalam segala aspek kehidupan akan datang. Yang lebih menyusahkan, terbebas dari efek candu narkoba sungguh tidak mudah.
Seseorang menggunakan narkoba, seperti ganja, ekstasi, sabu, dan heroin, dengan berbagai alasan. Selain coba-coba karena penasaran, ada juga yang menggunakan barang haram tersebut dengan alasan ingin ikut-ikutan teman, atau untuk pelarian dari berbagai masalah, stres, dan kecemasan.
Beberapa waktu lalu, pemain bass alias bassis grup band Boomerang, Hubert Henry diciduk polisi lantaran mengonsumsi ganja. Henry mengaku bahwa ia menyalahgunakan tanaman terlarang tersebut untuk mengatasi penyakit bronkitis yang diidapnya selama ini.
Sedangkan kasus terbaru seperti dilansir Liputan6.com adalah ditangkapnya fotografer Jerry Aurum oleh polisi terkait narkoba jenis ekstasi dan ganja. Selain itu, mantan suami penyanyi Denada ini juga kedapatan memiliki tembakau gorila.
Faktor risiko penyalahgunaan narkoba
Sebenarnya, sebagian jenis narkoba merupakan obat-obatan dalam dunia medis yang digunakan untuk kepentingan tertentu, seperti penenang, antinyeri, anti depresan, dan obat-obatan anestesi. Namun demikian, dalam dunia medis, penggunaan obat ini sangat ketat dengan indikasi, dosis, dan frekuensi yang jelas. Selain itu pengawasannya juga ketat sehingga tidak menimbulkan kecanduan.
Pada dasarnya, siapa saja bisa mengalami kecanduan narkoba. Akan tetapi, risiko kemungkinan mengalami penyalahgunaan narkoba bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi seseorang lebih rentan terjerat untuk menggunakan narkoba, di antaranya adalah:
- Riwayat keluarga dengan kecanduan narkoba
- Riwayat mengalami abuse atau tidak mendapat perhatian dalam keluarga
- Adanya masalah mental seperti depresi dan kecemasan
- Riwayat penggunaan narkoba sebelumnya
- Pergaulan dan lingkungan yang tidak sehat
Bagaimana kecanduan dapat terjadi?
Ada banyak jenis narkoba. Ada yang tergolong dalam jenis stimulan, depresan, dan halusinogen. Masing-masing jenis narkoba tersebut memberikan efek yang berbeda pada otak dan tubuh. Narkoba jenis stimulan menyebabkan tubuh terasa lebih segar, berenergi, serta tidak mudah mengantuk dan kelelahan.
Jenis depresan akan membuat seseorang menjadi tenang dan mengantuk. Sementara itu, jenis halusinogen akan membuat seseorang berhalusinasi. Namun demikian, efek tersebut hanyalah sementara.
Narkoba mengandung zat kimia yang dapat berikatan dengan reseptor yang ada di otak dan tubuh. Ikatan antara zat aktif narkoba dengan reseptor di otak menyebabkan otak mengeluarkan zat bernama neurotransmitter tertentu yang menimbulkan efek pada tubuh tergantung dari jenis narkoba tersebut.
Dengan penggunaan narkoba berulang kali, jumlah reseptor zat narkoba dalam tubuh akan semakin banyak. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami keinginan untuk menggunakan narkoba lagi setelah efek narkoba tersebut habis.
Tidak hanya itu, semakin lama tubuh akan mengalami toleransi terhadap dosis narkoba tersebut. Karena itu, untuk mendapatkan efek seperti sebelumnya, pencandu narkoba membutuhkan dosis narkoba yang lebih besar. Jika tidak dipenuhi, tubuh akan memberikan efek kebalikan sehingga orang tersebut akan mengalami rasa yang sangat tidak nyaman di tubuhnya.
Hal inilah yang membuat seseorang yang sudah kecanduan sangat sulit untuk lepas dari narkoba. Seseorang yang sudah mengalami kecancuan narkoba tidak dapat berhenti menggunakan narkoba begitu saja.
Diperlukan proses rehabilitasi dengan cara yang benar oleh tenaga medis profesional agar seseorang secara bertahap dapat lepas dari narkoba. Satu hal yang paling penting adalah pembinaan mental dan rohani agar pencandu tidak kembali terperosok ke lubang yang sama.
Jika memiliki masalah sehingga timbul stres, depresi, atau kecemasan, sebaiknya Anda meminta pertolongan psikolog atau psikiater. Jangan mencoba-coba menggunakan narkoba karena efek kecanduan yang sangat berbahaya. Selain itu, hindari bergaul dengan orang atau lingkungan yang menggunakan narkoba. Sebagai orang tua, pantau pergaulan anak Anda. Jadikan diri Anda tempat yang nyaman bagi anak untuk mencurahkan isi hati. Terakhir, isi waktu dengan kegiatan positif seperti berolahraga atau mengembangkan bakat Anda.
[HNS/ RVS]