Kamu pasti sudah tidak asing dengan malaria. Penyakit ini berasal dari infeksi parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles terinfeksi.
Nyamuk Anopheles biasanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia di wilayah Papua. Saat nyamuk tersebut menggigit manusia, parasit langsung masuk ke aliran darah dan menginfeksi sel darah merah.
Tak hanya satu, jenis malaria nyatanya ada berbagai macam. Bahkan, di antaranya terdapat jenis malaria yang paling berbahaya. Faktor yang membuat malaria terbagi menjadi beberapa jenis adalah tipe parasit Plasmodium yang menginfeksi nyamuk Anopheles.
Berikut ini jenis-jenis malaria yang mesti Kamu waspadai:
Artikel lainnya: Gejala Malaria pada Anak, Berbeda dengan Orang Dewasa?
1. Malaria Falciparum
Malaria falciparum adalah jenis malaria yang paling berbahaya, asalnya dari nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium falciparum. Jenis penyakit malaria ini paling mematikan karena menyebabkan kondisi sangat berat bagi penderitanya.
Penderita malaria falciparum dapat mengalami demam dengan siklus per tiga hari. Demamnya naik setiap hari ke-3.
2. Malaria Vivax
Tipe malaria ini diakibatkan oleh parasit Plasmodium vivax. Parasit tersebut bisa bertahan dalam keadaan tidak aktif di organ hati selama beberapa bulan atau tahun. Plasmodium vivax sewaktu-waktu bisa aktif kembali dan menimbulkan gejala.
Karena siklus hidup parasit, pasien dengan malaria Plasmodium vivax cenderung mengalami demam paroksismal setiap sekitar 42-56 jam. Demam paroksismal adalah demam yang diawali kondisi menggigil, lalu suhu tubuh meningkat dan keluar banyak keringat.
Artikel lainnya: Daftar Bahan Alami untuk Redakan Gejala Malaria
3. Malaria Ovale
Jenis malaria yang satu ini disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale dan sebagian besar kasusnya tergolong ringan. Namun, gejala malaria tetap harus diperhatikan.
Karena siklus hidup parasit, pasien dengan malaria Plasmodium ovale cenderung mengalami demam paroksismal setiap sekitar 42-56 jam.
4. Malaria Malariae
Jenis penyakit malaria malariae terjadi karena infeksi parasit Plasmodium malariae. Gejala akibat jenis malaria ini biasanya baru muncul ketika tubuh sudah terinfeksi dalam jangka waktu lama.
Demam akibat Plasmodium malariae terjadi setiap dua hari. Gejala yang ditimbulkan juga relatif lebih ringan dibanding Plasmodium falciparum.
Artikel lainnya: Malaria dapat Meningkatkan Risiko Tulang Keropos
5. Malaria Knowlesi
Malaria knowlesi muncul karena parasit Plasmodium knowlesi. Jenis penyakit malaria ini biasanya menginfeksi manusia melalui hewan lain, yang telah lebih dulu digigit nyamuk Anopheles.
Misalnya, di suatu daerah terdapat kera yang terinfeksi sebagai inang. Karena memang awalnya terjadi pada primata, manusia yang berkontak berisiko terpapar.
Salah satu yang wajib diwaspadai dari penyakit malaria adalah komplikasinya. Kalaupun tidak mengalami kematian, beberapa masalah kesehatan lainnya bisa saja muncul dan menurunkan kualitas hidup penderita.
Salah satu komplikasi malaria yang harus diwaspadai adalah malaria serebral. Biasanya orang yang mengalami kondisi tersebut akan mengalami gejala kejang, penurunan kesadaran, hingga koma.
Tidak berhenti di situ, malaria serebral juga bisa memicu komplikasi berupa kegagalan organ, contohnya gagal ginjal akut.
Artikel lainnya: Malaria Cerebral, Saat Komplikasi Malaria Pengaruhi Otak
Komplikasi malaria lain yang bisa terjadi yaitu anemia berat. Kondisi ini membuat kadar hemoglobin sangat rendah. Jika tidak segera diobati, pasien berisiko tinggi mengalami kematian.
Segera berobat ke dokter jika Kamu mengalami gejala terkait penyakit malaria. Untuk konsultasi awal lebih cepat, gunakan fitur Tanya Dokter tau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis. #JagaSehatmu, jangan biarkan gejala demam terjadi berhari-hari, ya!
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.