Beberapa orang yang kesulitan minum obat padat, misalnya tablet atau kaplet, melakukan beberapa cara seperti menggerus atau membelah-belah obat tersebut. Di antara keduanya, metode mana yang lebih baik?
Perlu diketahui, tidak semua obat boleh digerus. Karenanya, sebagai alternatif yang lebih aman, beberapa orang akhirnya memoteknya menjadi beberapa bagian agar tetap mudah ditelan.
Membelah obat lebih baik daripada menggerusnya?
Soal membelah obat ini juga ditanggapi oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter. Menurutnya, untuk mengatakan bahwa membelah obat itu lebih baik atau tidak, harus diperhatikan juga cara melakukannya. Apabila obat dibelah hingga menjadi bagian yang terlalu kecil dan terlalu banyak, maka pengaruhnya sama saja dengan menggerus.
“Menggerus dan membelah obat pada dasarnya sama saja. Memang, sih, efek yang ditimbulkan oleh membelah tidak seburuk menggerus obat. Tetapi pada dasarnya, itu semua juga tergantung dari obat yang hendak dikonsumsi. Kalau yang dibelah-belah hingga hampir hancur itu antibiotik atau parasetamol, ya, tidak apa-apa.” jelas dr. Karin.
“Beda halnya dengan obat bersalut gula (sugar-coated). Obat berlapis gula tidak cuma menghilangkan rasa pahit pada obat. Adanya lapisan gula bertujuan agar obat tak langsung hancur di lambung. Misalnya obat enzim pencernaan. Obat tersebut harus berfungsi di usus. Jika tidak ada lapisan gula yang melindungi obat karena sudah dilumatkan di awal, obat itu akan mudah hancur di lambung, lalu tidak akan efektif lagi begitu sampai usus,” dr. Karin menambahkan.
Dengan demikian, untuk memilih mana yang lebih baik, sebenarnya tidak ada yang lebih baik ketimbang meminum obat langsung secara utuh tanpa diapa-apakan.
Menggerus obat disarankan menjadi opsi terakhir. Jika harus membelah obat, jangan mencacahnya. Belah dua sudah cukup.
Jenis obat yang sebaiknya diminum utuh
Boleh atau tidaknya obat digerus atau dibelah tergantung dari jenis obat itu sendiri. Agar efektivitas obat tetap terjaga, Anda perlu mengenali jenis-jenis obat yang sebaiknya diminum utuh—tanpa digerus atau dibelah.
-
Obat sublingual
Obat sublingual atau obat yang diletakkan di bawah lidah, misalnya obat nyeri dada, sebaiknya tidak digerus karena dapat mengurangi efektivitasnya.
-
Obat kejang atau obat nyeri sendi
Obat yang digunakan untuk mengatasi kejang dan nyeri sendi (natrium diklofenak) tidak boleh dilumatkan di awal.
-
Obat bertanda SR (sustained-release)
Obat ini sebenarnya harus diserap secara dan dilepaskan secara perlahan. Jika digerus atau dibelah hingga menjadi kecil-kecil, penyerapan obat tentu akan lebih cepat. Alhasil, pengobatan jadi tak berjalan sebagaimana mestinya.
-
Obat dengan lapisan enteri
Hilangnya perlindungan dari lapisan enteri akibat penggerusan dan pembelahan obat hingga setengah hancur bisa membuat obat ini pecah di lambung (karena berkontak dengan asam lambung). Dinding lambung malah bisa mengalami iritasi.
-
Obat bersalut gula (sugar-coated)
Menggerus atau membelah-belah obat jenis ini akan membuat obat terasa sangat pahit sekaligus menghilangkan efektivitas obat tersebut.
Cara minum obat yang paling baik adalah dengan menelannya secara utuh, bukan menggerus atau membelah-belah obat. Jika terpaksa harus membelahnya, cukup belah dua saja. Ini penting untuk menjamin keamanan dan efektivitas obat yang diberikan.
(RN/ RVS)