Oleh: dr. Alvin Nursalim
Klikdokter.com - Janganlah Anda menganggap remeh mengorok, karena mengorok bisa jadi gejala dari kelainan yang lebih serius. Kelainan yang umum dihubungkan dengan mengorok adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA). Kelainan ini merupakan kelainan yang paling umum ditemui dan berhubungan dengan obstruksi saluran pernafasan bagian atas. Mari kita kenali kelainan OSA ini lebih lanjut.
Apa Itu Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
OSA merupakan sebuah kelainan obstruktif jalan pernafasan bagian atas. Kelainan ini ditandai dengan berhentinya pernafasan secara berulang selama tidur. Periode henti nafas ini disebabkan karena penyempitan saluran pernafasan sehingga aliran udara dapat berhenti. Hal ini bisa terjadi karena otot badan umumnya menjadi lebih rileks selama tidur, sehingga dinding sekitar tenggorokan dapat mengecil yang akhirnya menyebabkan OSA.
Pasien OSA jarang menyadari keluhan yang dialaminya, karena pasien sedang tertidur. Biasanya pihak yang menyadari adalah orang lain yang tidur bersama penderita OSA. Penderita OSA biasanya berhenti bernafas selama 20-40 detik.
Apa gejala pasien dengan OSA?
Mengorok saat tidur
Salah satu keluhan yang dialami pasien OSA adalah mengorok. Pasien mengorok yang diakibatkan sumbatan jalan nafas sehingga aliran udara yang masuk menyebabkan getaran suara.
Ngantuk siang hari
Selain itu, pasien juga mengeluh ngantuk saat siang hari, terlepas dari durasi tidur yang sudah cukup. Hal ini diakibatkan karena periode tidur yang terputus-putus akibat periode apnea. Kandungan oksigen darah juga dapat menurun akibat sumbatan jalan nafas yang dialami oleh penderita OSA.
- Gejala lainnya seperti: cemas, depresi, dan peningkatan tekanan darah.
Apa bahaya dari OSA?
Ternyata OSA berhubungan dengan berbagai penyakit yang mengancam nyawa. Salah satu penyakit yang dihubungkan dengan OSA adalah serangan jantung. Selain itu, penderita OSA juga memiliki peningkatan risiko berbagai penyakit lain seperti stroke dan demensia.
Apakah pengobatannya?
Anda tidak perlu khawatir, karena ada pengobatan untuk penderita OSA. Penderita OSA dapat mengalami pemeriksaan yang lengkap di laboratorium tidur. Dalam laboratorium ini seorang penderita OSA akan dipantau derajat keparahan OSA yang dialami.
Selain itu, perawatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), alat ini meniupkan tekanan positif ke dalam saluran pernapasan pasien sehingga saluran pernapasan tetap terbuka.
Terapi OSA ditujukan untuk mengatasi henti napas sehingga tetap menjaga kualitas hidup pasien. Selain itu, dengan terapi dini maka berbagai komplikasi OSA juga dapat dihindari. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter di aplikasi KliKDokter.
(AN)