Kesehatan Umum

Minyak Zaitun untuk Memasak, Bolehkah Dipakai Berulang Kali?

Novita Asavasthi, 16 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minyak sayur atau minyak kelapa sawit tidak dianjurkan dipakai berulang kali karena tidak sehat. Lalu, bagaimana dengan minyak zaitun? Bolehkah digunakan berkali-kali?

Minyak Zaitun untuk Memasak, Bolehkah Dipakai Berulang Kali?

Menggoreng dengan minyak adalah cara memasak makanan yang paling umum. Tak jarang, perihal kepengin irit atau sayang langsung dibuang, kita akan menggunakan minyak goreng untuk memasak berulang kali.

Jika menggunakan minyak kelapa sawit, umumnya kita hanya boleh memasak menggunakan minyak tersebut tidak lebih dari tiga kali. Ini karena minyak goreng yang digunakan berulang akan mengalami oksidasi dan membuat makanan jadi tidak sehat.

Lalu, bagaimana dengan minyak zaitun? Minyak zaitun dikenal sebagai minyak sehat yang kaya antioksidan serta sering dianjurkan digunakan untuk proses memasak. Lantas, bolehkah minyak zaitun digunakan berulang kali untuk memasak?

1 dari 2

Minyak Zaitun Boleh Dipakai untuk Memasak Berulang kali

Menanggapi ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan minyak zaitun boleh dipakai beberapa kali untuk memasak karena kandungannya lebih stabil.

“Artinya, saat pemanasan tidak mudah terjadi proses oksidasi karena dia punya antioksidan yang tinggi. Karena alasan inilah penggunaan minyak zaitun boleh digunakan beberapa kali,” jelas dr. Devia.

Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan oleh ACS 'Journal of Agricultural and Food Chemistry. Di mana minyak zaitun dilaporkan lebih tahan panas daripada minyak biji-bijian lainnya.

Untuk membuktikannya, peneliti menggoreng kentang mentah dengan empat minyak berbeda. Ada yang menggunakan minyak zaitun, minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.

Dalam pengujian, peneliti menggunakan masing-masing minyak tersebut sebanyak 10 kali.

Artikel Lainnya: Memasak dengan Minyak Goreng Berulang, Ini Bahayanya

Peneliti menemukan kandungan minyak zaitun paling stabil ketika digunakan untuk menggoreng makanan di suhu 160 hingga 190 derajat Celsius.

Jika dibandingkan dengan minyak lainnya, misalnya minyak bunga matahari, ditemukan penurunan kualitas ketika dipanaskan dengan suhu 180 derajat Celsius.

Mengapa kestabilan kandungan dan kualitas minyak saat menggoreng itu penting untuk dipertimbangkan?

Perlu diketahui, minyak memiliki sifat fisik, kimia, dan nutrisi yang berbeda. Tingkat perbedaan ini dapat menurunkan dan mengubah gizi minyak untuk menggoreng.

Jika kandungan gizi minyak mudah berubah, maka risiko pembentukan senyawa baru dapat muncul dan memicu adanya racun.

Tak hanya itu, perubahan pada kualitas minyak juga dapat menurunkan nilai gizi makanan yang digoreng.

Itu sebabnya, memilih jenis minyak untuk menggoreng, terlebih jika ingin digunakan lebih dari sekali pakai, sangat penting untuk diperhatikan.

Artikel Lainnya: 5 Minyak Goreng Terbaik untuk Kolesterol Tinggi

2 dari 2

Cara Menyimpan dan Menggunakan Minyak Zaitun Berulang Kali

Meskipun boleh digunakan hingga 10 kali, dr. Devia Irine menyarankan kita agar menyimpan dan menggunakan minyak zaitun dengan benar. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Perhatikan Suhu Panas untuk Memasak

“Kalau mau reuse (digunakan kembali), pastikan kita menggunakan minyak zaitun pada suhu di bawah 200 derajat Celsius. Kalau setelah menggoreng warnanya berubah jadi lebih hitam, sebaiknya jangan disimpan atau digunakan,” kata dr. Devia

2. Pastikan Bahan Makanan dalam Kondisi Kering

Ketika hendak menggoreng daging ikan atau ayam, pastikan bahan makanan tersebut dalam keadaan kering, tidak basah atau berair.

“Kalau basah, pasti ada kandungan air di dalam minyak, ini bisa memengaruhi kualitas minyak dan minyak jadi pecah,” jelas dr. Devia.

3. Jangan Tutup Panci Penggorengan

Dokter Devia menyarankan untuk tidak menutup panci dan penggorengan karena memicu terjadinya embun.

Embun di tutup panci bisa menjadi air dan bercampur ke dalam kandungan minyak yang sedang dipanaskan.

Artikel Lainnya: Trik Jitu Memasak Sayuran agar Gizi Tak Hilang

4. Disaring Sebelum Disimpan

Sebelum digunakan lagi, simpan minyak zaitun di botol kaca dan letakkan di tempat sejuk.

Saring minyak dari remahan atau sisa makanan yang sering muncul saat menggoreng.

Patikan minyak zaitun dalam keadaan bersih atau jernih. Jangan gunakan lagi kalau setelah disimpan warna atau konsistensi minyak berubah.

5. Jangan Campur Minyak Lama Dengan yang Baru

Disarankan untuk tidak mencampur minyak zaitun lama dengan yang baru. Sebab, kandungan gizi serta kualitas minyak lama dan baru berbeda. Jika dicampur, dikhawatirkan bisa menurunkan kualitas makanan yang diolah.

“Kalau minyak zaitun digunakan untuk menggoreng, sebaiknya ke depan digunakan lagi untuk menggoreng. Jangan gunakan minyak zaitun bekas goreng untuk dressing salad. Untuk salad gunakan yang baru” tegas dr. Devia.

Apabila ingin tahu informasi lebih lanjut tentang minyak zaitun atau minyak untuk memasak lainnya, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Untuk konsultasi kesehatan dengan dokter, gunakan fitur LiveChat 24 Jam!

(AYU/ARM)

Minyak Zaitun