Jika ditanya banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain ponsel selama work from home (WFH), berapa lama Anda menjawabnya? Satu jam, lima jam, atau justru lebih dari 12 jam dalam sehari? Jika iya, ini tanda Anda sudah terhipnotis dengan ponsel milik sendiri.
Apa Hubungan Hipnotis dengan Ponsel?
Bermain dengan ponsel memang jadi salah satu kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Entah itu untuk bekerja, berkomunikasi dengan kerabat, maupun hanya sekadar untuk bermain sosial media.
Sudah jadi rahasia umum, terlalu lama menatap layar ponsel dan gawai lainnya sering dikaitkan dengan buruknya kesehatan mental, perkembangan kognitif, dan kehidupan sosial seseorang. Namun mirisnya, masih ada saja yang kecanduan bahkan terhipnotis HP.
Mengutip Psychology Today, seorang peneliti bernama Jay Olson memiliki hipotesis bahwa ponsel dan berbagai macam fitur yang bisa menghipnotis seseorang agar tetap fokus dan tidak bisa lepas dari penggunaannya. Hasil studi ini pun diterbitkan pada Juni 2020 di Frontiers Psychiatry.
Secara umum, hipnotis sendiri mengacu pada alam sadar manusia yang mencakup rangsangan verbal, dan visual sebagai proses pengendalian tubuh secara tidak sadar.
Dalam penelitian tersebut, Olson ingin mencari tahu, apakah kecenderungan bermain ponsel juga bisa menyebabkan seseorang terhipnotis.
Temuan itu melibatkan 641 siswa yang diukur sugestibilitasnya. Para siswa juga diuji besar kecilnya kemungkinan mereka kecanduan dengan ponsel.
Hasil dari studi itu menemukan adanya korelasi kecil tapi stabil antara hipnotis dengan kecanduan bermain ponsel.
“Kita tahu bahwa ada banyak sekali orang yang sudah kecanduan ponsel pintar. Tapi, sampai saat ini, belum ada alasan pasti mengapa seseorang bisa sangat kecanduan. Hasil kami tidak mengizinkan kami untuk mengatakan bahwa ponsel adalah bentuk dari hipnotis yang sebenarnya,” ujar Olson.
Meski begitu, jika ditanya apakah ada kaitan antara ponsel bisa menghipnotis seseorang, jawabannya adalah ada. Itu karena bermain ponsel bisa membuat seseorang jadi fokus dan terus tersugesti untuk memainkannya.
Artikel lainnya: Waspadai Berbagai Efek Kecanduan Ponsel pada Kesehatan
Ini Teori soal Hipnotis
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog dari Klikdokter menjelaskan, hipnotis sendiri merupakan sebuah praktik memasukkan sugesti ke dalam pikiran seseorang. Hal ini nantinya akan membuat seseorang berada dalam keadaan tidak sadar.
“Dalam bahasa medisnya, hipnotis sebenarnya adalah hipnoterapi. Jika digunakan dengan benar, keadaan ini akan buat seseorang jadi lebih tenang dan juga rileks. Ini yang kemudian membuat seseorang jadi lebih fokus pada satu titik dan dapat berkonsentrasi pada rangsangan-rangsangan tertentu,” ujar Ikhsan.
Seiring perkembangan, hipnotis memang bisa dijadikan terapi atau obat untuk menyembuhkan kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, menyembuhkan rasa nyeri di sejumlah bagian tubuh dan mengontrol perilaku tertentu.
Namun sayangnya, hipnotis juga bisa digunakan sebagai salah satu tindak kriminal bagi mereka yang mencari keuntungan dari terapi hipnosis.
Misalnya, seseorang yang melakukan hipnotis dengan bertujuan untuk mencuri atau melakukan pelecehan seksual.
“Banyak kan kasus di mana orang dihipnotis lalu dijambret ponsel dan dompetnya. Nah, kenapa ada yang bisa sampai dijambret? Kalau yang dihipnotis lewat handphone bisa jadi si pelaku membuat sugesti supaya korban bisa fokus dan menaruh perhatian kepadanya,” ujar Ikhsan.
“Mirip dengan hipnotis tepuk pundak. Prosesnya itu kan pas ditepuk biar orang itu menaruh perhatian kepada si pelaku dan melemahkan kewaspadaan orang itu. Ketika orang itu sudah melemah, masuk deh sugestinya si pelaku. Tapi belum tentu ini selalu berhasil ya,” lanjutnya.
Sebenarnya praktik hipnotis aman atau tidak, sih? Sebenarnya, kalau Anda memilih terapis yang bersertifikat, tentunya aman.
Namun, dalam kondisi tertentu, hipnotis bisa menimbulkan efek samping. Misalnya rasa nyeri di kepala, muncul kecemasan, rasa kantuk meningkat, dan adanya memori palsu.
Artikel Lainnya: Usia Berapa Anak Boleh Memiliki Ponsel Sendiri?
Apakah Terhipnotis Ponsel Berbahaya?
Menurut Ikhsan, terhipnotis ponsel maupun kecanduan bermain ponsel memiliki arti yang sama. Ini berarti, dampak yang diberikan pun juga sama.
Jadi jika ditanya apakah terhipnotis ponsel berbahaya atau tidak, maka jawabannya pun berbahaya.
Di era serba digital, pekerjaan yang Anda lakukan sebagian besar pasti berkaitan dengan gadget.
Bahkan, Anda mungkin memakan waktu 7-9 jam untuk memantau ponsel dan gadget lainnya. Padahal, saat mata Anda akan sering terpapar sinar dari layar gadget dapat membuat masalah kesehatan mata.
Menurut Ikhsan, jika dilihat dari kesehatan fisik, orang yang terlalu banyak memandang layar laptop atau gadget untuk bekerja, bisa terkena Computer Vision Syndrome (CVS).
Ini merupakan gejala-gejala yang bisa timbul pada mata akibat pemakaian gadget terlalu lama dalam satu waktu.
Seperti apa tanda-tanda Anda mengalami gangguan mata akibat terhipnotis ponsel. Biasanya, mata menjadi lelah, rasa sakit di bagian kepala, buram, mata kering, leger, pinggang serta pundak nyeri.
Selain itu, punya gangguan tidur juga jadi masalah lainnya yang mungkin Anda dapatkan ketika terhipnotis ponsel.
“Apabila Anda sudah terhipnotis ponsel, maka pagi, siang, dan malam, keseharian Anda hanya diisi dengan melihat layar ponsel. Tidak heran jika saat malam hari, Anda jadi lebih sulit tidur karena terus terfokus pada layar ponsel, sambil scrolling media sosial,” kata Ikhsan.
Gangguan tidur ini nantinya akan berdampak pada gangguan kesehatan lainnya, seperti gangguan jantung dan penurunan fungsi otak.
Jika dihubungkan dengan kesehatan mental, terlalu sering bermain ponsel bisa menyebabkan gangguan cemas dan depresi.
“Hal ini karena adanya gangguan tidur di malam hari yang bisa menurunkan fungsi otak sehingga Anda tidak bisa berpikir dengan jernih, dan memiliki gangguan kesehatan fisik,” tutur Ikhsan.
Cara agar Tidak Terhipnotis Ponsel
Tidak ingin hal di atas menimpa Anda? Tenang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda tidak terhipnotis oleh ponsel, yaitu:
-
Cari Kesibukan Lain
Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan selain sibuk bermain ponsel, seperti memasak, olahraga, menulis lagu, bermain board games, dan sebagainya.
Sesekali tidak apa jika bermain ponsel, tapi pastikan Anda langsung menaruh kembali ponsel setelah mengeceknya.
-
Pasang Screen Time
Ada banyak fitur yang terdapat pada ponsel pintar, termasuk screen time. Anda bisa mengatur berapa lama boleh bermain ponsel dalam sehari.
Jika biasanya Anda bermain ponsel sekitar 5-8 jam dalam sehari, coba atur screen time jadi 2-4 jam dalam sehari. Apabila sudah berhasil, coba kurangi lagi waktu bermainnya.
-
Ngobrol dengan Teman
Masuk dalam masa new normal, Anda sudah bisa berkumpul bersama teman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada.
Menghabiskan waktu bersama teman di luar ataupun di dalam rumah, bisa membantu Anda mengalihkan perhatian dan keinginan dari gadget.
Jika tiga cara di atas tidak berhasil membuat Anda lepas dari kecanduan bermain ponsel, Ikhsan menyarankan untuk Anda berkonsultasi dengan psikolog. Anda akan diberikan saran yang sesuai dengan kebiasaan dan kepribadian sehingga akan lebih mudah untuk diterima dan dilakukan.
Masih punya pertanyaan seputar efek buruk gadget bagi keseharian? Tanyakan langsung pada dokter dan psikolog di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)