Nyeri adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia. Untuk mengatasi nyeri, terdapat berbagai jenis obat generik anti nyeri yang tersedia di pasaran.
Tim redaksi KlikDokter sempat berkonsultasi dengan dr. Dyah Novita Anggraini untuk menjelaskan secara singkat 20 obat generik anti nyeri yang beredar di Indonesia beserta fungsinya.
Artikel lainnya:13 Makanan Terbaik untuk Penderita Asam Urat
1. Parasetamol
Parasetamol adalah obat antipiretik namun mempunyai efek juga sebagai anti nyeri, yang paling umum digunakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin di otak sehingga meredakan rasa nyeri dan panas tubuh. Parasetamol efektif digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri menstruasi.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) yang memiliki efek analgesik dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin.
Ibuprofen sangat berguna untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti nyeri otot, sakit gigi, atau radang sendi.
3. Aspirin
Aspirin adalah obat OAINS yang memiliki efek analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Selain meredakan nyeri, aspirin juga memiliki sifat antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah, sehingga sering digunakan untuk mencegah serangan jantung atau stroke.
Artikel lainnya:Obat Paten dan Generik, Apa Bedanya?
4. Naproksen
Naproksen adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang sering digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini efektif untuk mengatasi nyeri akibat arthritis, nyeri menstruasi, atau nyeri otot.
5. Diklofenak
Diklofenak adalah OAINS yang efektif meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau salep yang dioleskan secara topikal pada area yang terkena nyeri. Diklofenak biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri pada arthritis, cedera otot, atau nyeri punggung.
6. Tramadol
Tramadol adalah obat analgesik kuat yang bekerja dengan mengubah cara otak merasakan nyeri. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga parah seperti setelah operasi atau cedera serius.
Penggunaan tramadol harus menggunakan resep dan diawasi dengan ketat dengan ketat karena potensi efek samping dan risiko ketergantungan.
Artikel lainnya:Obat Herbal, Benarkah Lebih Baik daripada Obat Kimia?
7. Kodein
Kodein adalah opioid yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga parah. Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor opioid di otak dan mengubah respons terhadap rasa nyeri. Penggunaan kodein juga harus diawasi karena potensi efek samping dan risiko ketergantungan.
8. Morfin
Morfin juga termasuk dalam kelompok opioid yang digunakan untuk mengatasi nyeri parah. Morfin memiliki efek samping yang serius seperti depresi pernapasan, ketergantungan, dan kebingungan, sehingga memerlukan resep dan harus diawasi oleh dokter.
9. Gabapentin
Gabapentin adalah obat antikonvulsan yang efektif meredakan nyeri neuropatik. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri akibat diabetes atau neuralgia postherpetik.
10. Pregabalin
Pregabalin memiliki mekanisme kerja serupa dengan gabapentin dan juga digunakan untuk meredakan nyeri neuropatik. Selain itu, pregabalin juga efektif dalam mengatasi kecemasan dan gangguan tidur yang sering terjadi pada pasien dengan nyeri kronis.
11. Parasetamol + Kodein
Kombinasi parasetamol dengan kodein sering digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga parah. Parasetamol bertindak sebagai analgesik tambahan yang meningkatkan efek kodein dalam meredakan nyeri.
Artikel lainnya:Kelebihan Obat Generik Dibandingkan Obat Lainnya
12. Ibuprofen + Kodein
Kombinasi ibuprofen dengan kodein juga efektif dalam mengatasi nyeri sedang hingga parah. Kodein bertindak sebagai analgesik tambahan yang bekerja sinergis dengan ibuprofen.
13. Parasetamol + Ibuprofen
Kombinasi parasetamol dengan ibuprofen dapat memberikan efek analgesik yang lebih kuat daripada jika digunakan secara terpisah. Kombinasi ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri yang tidak merespons terhadap obat tunggal.
14. Diflunisal
Diflunisal adalah OAINS yang digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang seperti arthritis atau nyeri punggung. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin sehingga meredakan peradangan dan nyeri.
15. Meloxicam
Meloxicam adalah OAINS yang memiliki efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat arthritis atau kondisi lain yang menyebabkan inflamasi sendi.
Artikel lainnya:Daftar Obat Vertigo yang Dijual Bebas di Apotek
16. Ketoprofen
Ketoprofen adalah OAINS yang efektif meredakan nyeri ringan hingga sedang, terutama nyeri otot, sendi, atau nyeri menstruasi. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim COX yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin.
17. Piroksikam
Piroksikam adalah OAINS yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada kondisi seperti arthritis atau radang sendi. Obat ini bekerja dengan cara yang serupa dengan OAINS lainnya yaitu dengan menghambat enzim COX.
18. Celecoxib
Celecoxib adalah OAINS yang memiliki efek antiinflamasi dan analgesik. Yang membedakan celecoxib dengan OAINS lainnya adalah kemampuannya untuk selektif menghambat enzim COX-2 tanpa mengganggu COX-1. Hal ini membuat celecoxib memiliki risiko yang lebih rendah terhadap iritasi lambung.
Artikel lainnya:Vertigo Bisa Disebabkan oleh Gangguan Lambung?
19. Etorikoksib
Etorikoksib juga termasuk dalam OAINS yang selektif menghambat COX-2. Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada kondisi seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.
20. Nimesulid
Nimesulid adalah OAINS yang efektif dalam mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan peradangan. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim COX, sehingga menurunkan produksi prostaglandin yang menyebabkan nyeri dan peradangan.
Itulah 20 obat generik anti nyeri yang beredar di Indonesia beserta fungsinya. Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan resep dokter dan dosis yang tepat.
Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan ini, terutama jika Kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Kamu dalam mengatasi nyeri dengan lebih baik. Kamu juga bisa cek kesehatan di KlikDokter. Dengan menjaga kadar asam urat dalam batas normal, ini bisa membantu menjaga kesehatan organ lain, seperti ginjal.
Bila punya pertanyaan seputar makanan untuk penderita asam urat, jangan sungkan untuk konsultasi dengan fitur tanya dokter dan buat janji dokter dengan layanan temu dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.
Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan asam urat di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis & lab di KlikDokter! Yuk, #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store dan gunakan juga KALStore untuk beli obat untuk menjaga kesehatan Kamu.