Kesehatan Umum

Obat Kedaluwarsa Tidak Melulu Soal Tanggal

Kartika Tarigan, 13 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ukuran kualitas obat, salah satunya ditentukan oleh kapan tanggal kedaluwarsanya. Tapi, ada hal-hal lain yang ternyata juga mempengaruhinya.

Obat Kedaluwarsa Tidak Melulu Soal Tanggal

Rata-rata obat yang dijual di pasaran mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Tanggal tersebut menjadi tanda bahwa obat tak lagi aman dikonsumsi setelah lewat tanggal yang tertera. Tapi apakah masa kedaluwarsa obat hanya tergantung tanggal?

Tak selalu tentang tanggal

Menurut ketua umum Ikatan Apoterker Indonesia (IAI) Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, ada aspek lain yang harus Anda cermati dalam mengonsumsi obat. Nyatanya, masa kedaluwarsa obat tidak hanya tergantung pada tanggal yang tertulis di kemasan.

Dikatakannya, beberapa jenis obat hanya aman digunakan pada waktu singkat. Misalnya obat berbentuk cairan yang rentan teroksidasi. Kandungan obat juga memengaruhi masa kedaluwarsa.

“Ada beberapa obat yang hanya dipakai satu minggu. Misalnya antibiotik kan harusnya dipakai 6 hari saja, tapi masyarakat enggak tahu, kadang kalau masih tersisa dipakai lagi,” katanya saat ditemui di BSD beberapa waktu lalu.

Selain antibiotik, Nurul Falah menyebut beberapa jenis obat lain juga sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan tidak disimpan terlalu lama. Karena hal itu akan memengaruhi efektivitas obat dalam mengusir penyakit.

Kesadaran masyarakat masih rendah

Menurut Nurul Falah, saat ini, tingkat kepedulian masyarakat terhadap masa kedaluwarsa obat masih sangat rendah. Masyarakat masih kurang awas dalam menyadari obat kedaluwarsa.

Sehingga masih menjadi tugas apoteker untuk memberi informasi mengenai kapan obat memasuki mas kedaluwarsa. Misalnya ketika memberikan kepada pasien, obat yang hanya dipakai selama seminggu. “Kalaupun kedaluwarasa tertulis masih 6 bulan, tapi mestinya seminggu sudah habis dikonsumsi,” papar Nurul Falah.

“Misalnya sirup kering, kalau sudah dicampur air maka harus dihabiskan sesuai saran dokter atau apoteker. Biarpun masa kedaluwarsa masih jauh, tapi setelah obat dibuka dan dicampur, kedaluwarsanya berubah,” sambungnya.

Namun demikian hal ini hanya berlaku pada jenis obat yang mudah teroksidasi seperti obat tetes mata dan obat berbentuk cairan. Pada obat tablet maupun sirup obat batuk, umumnya bersifat lebih stabil dan memiliki masa kedaluwarsa yang telah disesuaikan.

Bahaya obat kedaluwarsa

Tahukah Anda bahwa menyimpan obat kedaluwarsa di rumah, apalagi mengonsumsinya, bisa mendatangkan bahaya bagi kesehatan. Obat yang telah kedaluwarsa atau obat yang telah mengalami perubahan zat (teroksidasi) – seperti kontaminasi debu atau hal lain – dapat sangat membahayakan tubuh.

Menurut Nurul Falah, zat pada obat kedaluwarsa tetap bekerja, tapi efeknya berkurang karena tidak memiliki efek menyembuhkan. Obat kedaluwarsa yang sudah teroksidasi bahkan bisa meracuni tubuh jika dikonsumsi karena zatnya sudah rusak. Selain mengenai obat kedaluwarsa, obat yang diminum dengan dosis yang tak sesuai pun dapat membahayakan tubuh.

Nah, agar Anda dan keluarga terhindar dari bahaya obat kedaluwarsa, mulai sekarang Anda harus lebih peduli dan cermat soal masa kedaluwarsa obat dan resep dokter. Selain itu, jangan sembarangan membeli obat. Anda juga perlu selalu perbarui resep yang Anda dapatkan dari dokter. Memiliki apoktek langganan juga perlu agar Anda lebih mudah mengontrol obat-obatan yang dibutuhkan oleh Anda dan keluarga.

[DA/ RVS]

apotek
obat
obat kedaluwarsa
Ciri Obat Kedaluwarsa