Parfum memang bisa meningkatkan percaya diri seseorang. Selain itu, parfum bertujuan memberikan rasa nyaman bagi pengguna dan orang-orang yang berasa di sekitarnya.
Namun, ternyata parfum juga bisa menyebabkan sakit kepala. Selain parfum, sumber wewangian lain yang bisa memicu sakit kepala adalah pengharum ruangan, pewangi pakaian, lilin terapi, dan perfumed tissue.
Alergi Parfum
Alergi parfum bukan disebabkan oleh aroma parfum tersebut, melainkan bahan-bahan kimia yang berada di dalamnya. Pada beberapa orang, bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) tiba-tiba.
Pelebaran tersebut membuat suplai darah dan oksigen menuju otak berkurang mendadak Akibatnya timbullah sakit kepala.
Banyak parfum menggunakan wewangian sintetis akibat mahal dan langkanya beberapa sumber wewangian. Senyawa sintesis inilah yang dapat merangsang reaksi alergi tubuh dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Bahan-bahan kimia lain yang banyak terdapat pada parfum adalah geraniol, eugenol, isoeugenol, aseton, benzil asetat, benzil alkohol, benzaldehida, dsb. Tidak hanya pada parfum, bahan-bahan kimia tersebut juga ada pada kosmetik, deodoran, detergen, sabun, obat kumur, dan pasta gigi.
Keracunan Saraf
Pada tahun 1986, The National Academy of Sciences AS menyatakan bahwa pengharum –seperti pengharum ruangan maupun beberapa parfum, termasuk dalam beberapa bahan kimia yang perlu mendapatkan uji dalam hal kemampuan meracuni saraf. Hasilnya, hampir sepertiga bahan kimia tambahan dalam parfum dan produk wewangian tersebut masuk dalam kategori senyawa beracun.
Contohnya adalah musk sintetis. Senyawa kimia ini merupakan salah satu penyusun parfum yang ternyata bersifat neurotoksik. Paparan dalam jumlah kecilnya memang tidak berdampak besar bagi kesehatan, tetapi bisa memicu serangan sakit kepala, mual, bahkan muntah.
Jika Anda alergi parfum, hindari penggunaan parfum secara berlebihan. Jangan malu untuk menghindar atau menggunakan masker jika mengalami sakit kepala saat menghirup wewangian.
[RS/RH]