Menyebalkan memang ketika duduk dengan beberapa orang, tetapi hanya Anda yang digigit nyamuk. Sudah berusaha mengusirnya, tapi tetap saja para nyamuk mengerubungi Anda. Usut punya usut, ternyata ada penyebab medis di balik kondisi tersebut.
Setidaknya, ada enam penyebab mengapa nyamuk memilih orang-orang tertentu untuk digigitnya, seperti:
-
Karbon dioksida dan keringat
Semua orang mengeluarkan karbon dioksida saat bernapas. Bahkan, Anda akan mengeluarkannya lebih banyak lagi ketika berolahraga.
Nah, ternyata nyamuk dapat mendeteksi perubahan karbon dioksida di lingkungannya. Peningkatan karbon dioksida bisa menjadi sinyal kepada nyamuk bahwa ada inang potensial di dekatnya.
Maka dari itu, jika hanya Anda yang didekati nyamuk, bisa jadi karena Anda lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida ketimbang orang-orang di sekitar.
Selain itu, nyamuk pun akan lebih suka jika Anda berkeringat. Pasalnya, nyamuk lebih suka dengan suhu tubuh yang hangat, serta aroma asam laktat dan amonia dari keringat manusia.
-
Pakaian Anda berwarna gelap
Penelitian telah menunjukkan bahwa nyamuk tertarik pada warna hitam ataupun warna-warna gelap lainnya. Sayangnya, tidak diketahui mengapa mereka menyukai hal tersebut.
Jadi, jika orang di sekeliling Anda mengenakan pakaian berwarna terang dan Anda mengenakan baju berwarna gelap, jelas Andalah yang akan diincar nyamuk.
-
Anda sedang hamil
Hamil juga termasuk kondisi yang disukai oleh serangga kecil pengisap darah itu.
Pasalnya, dilansir dari laman resmi Perhimpunan Entomologi Indonesia, ibu hamil mengeluarkan 21 persen karbon dioksida lebih banyak ketimbang mereka yang tidak hamil. Tak hanya itu, suhu tubuh ibu hamil juga lebih hangat 0,7 derajat.
-
Anda peminum alkohol
Terdapat penelitian yang melaporkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman beralkohol akan lebih menarik perhatian nyamuk ketimbang mereka yang tidak. Sebab, alkohol dapat meningkatkan etanol pada keringat sekaligus menaikkan suhu tubuh.
-
Bakteri di kulit
Dari sekian banyak bagian tubuh, mungkin yang menjadi bagian favorit nyamuk untuk digigit adalah kaki. Hal ini, rupanya bukan tanpa sebab. Penelitian pada tahun 2011 mengatakan bahwa kaki merupakan area tempat tinggal dari koloni bakteri tertentu.
Saat Anda mandi, kaki juga menjadi bagian yang kerap dilupakan untuk dibersihkan, sehingga bakteri masih tertinggal di sana. Dengan demikian, nyamuk lebih suka menggigit dan mengisap darah di bagian tubuh yang paling banyak mengandung bakteri, yakni kaki.
-
Golongan darah Anda O
Dalam Journal of Medical Entomology (2014), ditemukan fakta bahwa orang memiliki golongan darah O lebih berisiko digigit nyamuk ketimbang mereka yang memiliki golongan darah A. Sementara, golongan darah B menempati posisi kedua.
Penyebabnya diduga karena orang-orang dengan golongan darah O dan B lebih sering mengeluarkan sinyal kimia tertentu, sehingga nyamuk lebih tertarik.
Mencegah dan mengatasi gigitan nyamuk
Sebagai orang yang menarik perhatian nyamuk, lakukanlah beberapa upaya agar Anda terhindar dari gigitan hewan tersebut. Misalnya dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Oleskan losion anti nyamuk.
- Gunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang. Usahakan juga warnanya tidak terlalu gelap.
- Nyamuk paling aktif di pagi dan sore hari. Jadi, pada waktu ini, hindari beraktivitas di ‘lingkungan bernyamuk’, seperti kebun atau ruangan yang kotor.
Jika sudah telanjur digigit, sebaiknya jangan digaruk terlalu kuat agar tidak menimbulkan bekas. Lebih baik, aplikasikan kompres dingin atau oleskan lotion kalamin.
Namun, bagaimana jika gigitan nyamuk sudah sampai membekas? Tenang, dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter menyarankan Anda untuk mengoleskan krim hidrokuinon 2 persen yang dijual di secara bebas.
Jadi, sudah tahu, kan, penyebab Anda lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain? Agar tidak terganggu lagi dengan gigitan nyamuk, lakukanlah langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Kalau memungkinkan, acara kumpul-kumpul pun sebaiknya dilakukan di tempat yang bersuhu lebih dingin.
[MS/ RH]