Kesehatan Umum

Pereda Alergi, Obat Oral atau Obat Semprot Hidung?

dr. Anita Amalia Sari, 27 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dari banyak jenis pengobatan yang ada, manakah yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan alergi di hidung? Obat oral atau obat semprot?

Pereda Alergi, Obat Oral atau Obat Semprot Hidung?

KlikDokter.com - Sering bersin di pagi hari? Hidung meler? Bisa jadi itu adalah pertanda alergi pada hidung atau dalam istilah medis dikenal sebagai rhinitis alergi. Pencegahan utama penyakit ini tentunya adalah dengan menghindari pencetus alergi seperti debu, dingin, asap, dan lain-lain.

Rhinitis alergi dapat membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, sehingga para penderita akan mencari solusi pengobatan untuk meredakan gejala alergi. Nah, dari banyak jenis pengobatan yang ada, manakah yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan alergi di hidung? Obat oral atau obat semprot?

Obat semprot hidung langsung mengatasi alergi tepat disasaran lokasi alergi. Dengan memberikan obat alergi langsung ke hidung, obat semprot hidung dapat membantu mencegah dan mengatasi gejala alergi dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan pil (obat oral).

Terdapat berbagai jenis obat semprot hidung untuk mengatasi gejala alergi yang dijual di pasaran. Ada yang mengandung steroid, antihistamin, antikolinergik, dekongestan, dan inhibitor sel mast.

Apa saja perbedaannya?

Terdapat dua jenis pengobatan pada alergi di rongga hidung, yaitu pengontrol dan pelega.  Pengontrol digunakan untuk mencegah-gejala-gejala yang ada, yang termasuk dalam obat pengontrol adalah:

  • Antihistamin
  • Kromolin
  • Steroid

Sedangkan jenis obat lainnya yaitu pelega, digunakan untuk mengatasi gejala-gejala yang timbul dan digunakan sementara (bukan dalam jangka panjang). Yang termasuk dalam kategori pelega adalah:

  • Dekongestan
  • Antikolinergik

Halaman selanjutnya penjelasan selengkapnya:

1 dari 2

Pereda Alergi, Obat Oral atau Obat Semprot Hidung?

Obat Pengontrol

1. Semprot Hidung Antihistamin

Histamine merupakan senyawa kimiawi yang dilepaskan oleh sel mast (sel yang menyimpan histamine). Histamine memiliki peranan penting dalam menimbulkan gejala alergi seperti bersin, gatal, dan hidung meler. Antihistamin bekerja dengan menghalangi agar histamine tidak berhubungan dengan reseptor di permukaan sel. Obat semprot yang mengandung antihistamin dapat mencegah gejala hidung meler, gatal, dan bersin tanpa menyebabkan efek samping mengantuk berat seperti yang terjadi bila mengonsumsi antihistamin oral. Meskipun efek samping tersebut termasuk ringan, sebaiknya tetap berhati-hati atau tidak menggunakan obat semprot yang mengandung antihistamin bila sedang atau akan mengemudikan kendaraan.

2. Semprot Hidung Steroid

Obat semprot hidung yang mengandung steroid merupakan obat semprot yang dipercaya paling efektif untuk mengontrol gejala-gejala rhinitis alergi. Obat semprot steroid tidak memiliki efek samping yang signifikan dan dapat mengurangi gejala hidung tersumbat dan hidung meler.

Steroid merupakan hormon yang secara alami diproduksi oleh tubuh, dan merupakan antiradang yang dapat menekan produksi lendir di hidung serta mengurangi reaksi jaringan hidung yang menyebabkan pembengkakan jaringan hidung.  Obat semprot yang mengandung steroid dapat mengurangi pembengkakan sehingga memudahkan udara untuk masuk ke rongga hidung. Semprot hidung steroid sering kali digunakan pada kasus-kasus yang lebih berat dan dapat dikombinasikan dengan dekongestan dan antihistamin.

Selain untuk mengatasi alergi, obat semprot hidung yang mengandung steroid dapat pula digunakan untuk mengatasi polip hidung dengan cara mengecilkan polip dan mencegah polip untuk timbul kembali.

Beberapa jenis obat semprot yang mengandung steroid, di antaranya budesonide, fluticasone, mometasone, ciciesonide, dan fluticasone furoate.

Bila digunakan sesuai dengan petunjuk dokter, sangat aman menggunakan obat semprot hidung steroid. Belum ditemukan adanya efek samping yang bermakna secara sistemik. Efek samping yang muncul biasanya bersifat lokal di hidung, seperti terasa terbakar dan kering. Dapat pula timbul keluhan sakit kepala dan perdarahan hidung meskipun jarang. Hal ini dapat dihindari dengan teknik penggunaan yang benar.

3. Semprot Hidung Kromolin (Penghambat Sel Mast)

Obat jenis ini bekerja pada sel mast dengan mencegah pelepasan histamine dan mediator-mediator yang dapat menyebabkan alergi lainnya. Seperti yang sudah diketahui, histamine berperan penting dalam menimbulkan gejala alergi. Kromolin dapat mengurangi gejala hidung meler dan gatal, bersin-bersin, serta hidung tersumbat, namun tidak efektif pada kasus-kasus berat.

Kromolin merupakan obat pengontrol, sehingga harus digunakan sebagai pencegahan. Obat ini bekerja lambat sehingga harus digunakan seminggu atau dua minggu sebelum kontak dengan penyebab alergi. Efek samping yang ditimbulkan sangat minimal biasanya keluhan yang dapat dirasakan adalah iritasi pada hidung. Selain itu obat ini aman digunakan saat kehamilan dan menyusui, tentunya di bawah pengawasan dokter.

Lalu bagaimana dengan jenis obat semprot pelega hidung tersumbat? Halaman selanjutnya penjelasan selengkapnya:

2 dari 2

Pereda Alergi, Obat Oral atau Obat Semprot Hidung?

Obat Pelega

Pada prinsipnya terdapat dua jenis obat semprot pelega hidung tersumbat, yakni

  1. obat semprot dekongestan
  2. obat semprot antikolinergik

Berikut penjelasan keduanya:

1. Semprot Hidung Dekongestan

Dekongestan atau yang dikenal sebagai pelega napas merupakan kandungan yang paling sering digunakan pada obat semprot hidung. Obat semprot hidung yang mengandung dekongestan meredakan gejala hidung tersumbat akibat pembengkakan selaput rongga hidung.

Dekongestan bekerja di reseptor pembuluh darah. Ketika digunakan, dekongestan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga mengurangi aliran darah ke jaringan dan mengurangi kebocoran cairan ke jaringan. Hal ini akan membuat rongga hidung terasa lebih lega atau terbuka, sehingga dekongestan dapat mengatasi gejala hidung tersumbat. Namun, penggunaannya harus berhati-hati pada orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

Contoh dekongestan adalah pseudoefedrin, phenylepinefrin, dan oksimetazolin. Dekongestan tidak mengurangi gejala gatal, hidung meler, dan bersin-bersin. Dibandingkan dengan dekongestan oral, obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dapat bekerja sesaat setelah penyemprotan, dibandingkan dengan obat oral yang baru dapat bekerja sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.

Sering kali obat semprot hidung mengandung dekongestan dikombinasi dengan antihistamin untuk mendapatkan efek yang maksimal. Selain dapat mengatasi gejala rhinitis alergi, dekongestan juga dapat mengatasi gejala rhinitis yang bukan disebabkan oleh alergi, serta dapat digunakan dalam pengobatan sinusitis.

Namun bila ingin menggunakan lebih dari 3-5 hari, sering kali pasien lebih disarankan untuk menggunakan dekongestan oral, karena semprot hidung dekongestan dapat menyebabkan fenomena rebound (gejala yang ditimbulkan bertambah parah). Semakin lama seseorang menggunakannya, obat semprot dekongestan menjadi tidak begitu efektif dan dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang diinginkan, disebabkan oleh efek adiksi yang dihasilkan bila digunakan secara berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa sensasi kering pada rongga hidung.

Efek samping dekongestan oral lebih sering ditemukan dan dapat berbahaya karena dapat menstimulasi sistem saraf dan menyebabkan jantung berdebar, insomnia, dan infeksi.

2. Obat Semprot Antikolinergik

Antikolinergik merupakan obat alergi yang bermanfaat bila seseorang memiliki lendir yang bening dan cair dari hidung. Ipatroprium bromide merupakan antikolinergik yang digunakan pada obat semprot hidung. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi lendir di rongga hidung.

Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain hidung terasa sangat kering, iritasi hidung, dan perdarahan dari hidung. Bila tidak sengaja terkena mata, maka dapat menimbulkan pandangan kabur sementara.

Secara garis besar, penggunaan obat semprot lebih efektif untuk mengurangi gejala rhinitis alergi dibandingkan dengan obat oral. Sebelum memilih untuk menggunakan salah satu jenis pelega atau pengontrol, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Hidung Sehat
Obat Hidung Mampet
Cara Alami Atasi Hidung Tersumbat