Tujuan utama diet adalah untuk mendapatkan tubuh sehat. Memiliki bentuk tubuh yang proporsional hanya bonus dari diet sehat. Namun, remaja kerap menyingkirkan faktor kesehatan saat sedang diet. Mereka hanya fokus pada bentuk tubuh ideal. Faktanya, satu dari tiga remaja wanita melakukan diet untuk mengubah bentuk tubuh.
Padahal, masa remaja merupakan masa tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara signifikan. Untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, tubuh memerlukan banyak nutrisi. Perkembangan otak untuk kecerdasan juga membutuhkan asupan gizi yang cukup.
Jika melakukan diet yang keliru hanya untuk mendapatkan bentuk tubuh idaman, Anda akan mengalami gangguan pertumbuhan. Diet disarankan untuk remaja yang memiliki berat badan berlebihan, seperti overweight atau obesitas. Bagi remaja dengan kondisi seperti ini, diet sangat penting guna menghindari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Pada prinsipnya, diet yang sehat untuk remaja yaitu dengan menerapkan pola makan seimbang, dan meningkatkan pembakaran kalori (melalui olahraga dan aktivitas fisik). Anda juga perlu membatasi asupan kalori dalam sehari.
Olahraga yang dapat diterapkan adalah yang bersifat aerobik seperti lari, renang, atau bersepeda. Olahraga yang bersifat pembentukan seperti plank, push up, dan latihan beban juga baik.
Anda dapat melakukannya secara teratur, selama 30-60 menit, minimal tiga kali dalam seminggu. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda perlu memiliki komitmen yang kuat.
Menurunkan berat badan membutuhkan waktu, kesabaran dan kedisiplinan. Hindarkan keinginan untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat, karena berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
Sebelum diet, Anda dapat berdiskusi terlebih dahulu dengan orang tua, guru, atau dokter spesialis gizi untuk mengatur kebutuhan nutrisi Anda. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari risiko di balik diet yang salah.
[BA/ RVS]