Kesehatan Umum

Pertolongan Pertama pada Penumpang Pingsan Saat Naik MRT

Ayu Maharani, 01 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan cuma dilihat dan direkam dengan ponsel! Berikan bantuan nyata pada orang yang pingsan akibat berdesak-desakan saat naik MRT.

Pertolongan Pertama pada Penumpang Pingsan Saat Naik MRT

Bagi Anda yang terbiasa naik KRL atau TransJakarta untuk berangkat kerja, kondisi berdesak-desakan mungkin sudah menjadi hal yang wajar. Nah, buat mereka yang belum terbiasa dengan kendaraan umum dan kini ingin coba naik MRT, kondisi tersebut pasti sangat menyita ketahanan fisik. Apalagi, bila sedari awal orang tersebut memang sedang tidak fit.

Ya, selain sesak napas dan lemas, kemungkinan terburuk dari orang yang tak kuat berdesakan di dalam kereta adalah pingsan. Jika Anda melihat situasi tersebut, jangan cuma melihat, apalagi merekamnya dalam ponsel Anda.

Berikut adalah langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan pada penumpang pingsan saat Naik MRT, berdasarkan saran dr. Atika dari KlikDokter.

  1. Baringkan orang yang pingsan pada posisi yang benar

Seseorang yang hendak pingsan biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda sebelumnya. Biasanya gejala yang tampak antara lain, wajah pucat, berkeringat dingin, tampak lesu, dan badan lemas. Selain itu, mereka juga akan memiliki pandangan yang buram sehingga posisi berdiri biasanya sudah tidak stabil.

Bila orang tersebut tiba-tiba terjatuh, segera bantu dengan membenarkan tubuhnya ke posisi berbaring yang tepat.

“Andai kata tidak ada ruang yang cukup untuk membaringkan penderita, biarkan ia duduk. Lalu, posisikan kepala di antara kedua lutut. Baik dalam keadaan berbaring maupun duduk, penderita tidak boleh bangkit terlalu cepat, agar tak terjadi pingsan berulang,” jelas dr. Atika.

  1. Posisikan kaki lebih tinggi dari kepala

Ketika orang yang pingsan telah berbaring pada posisi yang tepat, sangga bagian kaki dengan tas atau barang-barang lain yang ada di dalam kereta. Jika bisa, buat lebih tinggi kira-kira 30 sentimeter Hal ini dilakukan supaya posisi kaki orang tersebut lebih tinggi dari kepala, sehingga aliran darah menuju otak bisa optimal.

“Tapi, Anda hanya boleh melakukan hal tersebut pada orang pingsan yang tidak memiliki cedera apapun, dan pernapasannya baik-baik saja,” tegas dr. Atika.

  1. Longgarkan pakaian dan berikan ruang untuk bernapas

Orang yang pingsan biasanya juga akan kesulitan bernapas. Oleh sebab itu, jangan mengerumuninya dan berikan ruang yang cukup agar ia bisa menghirup oksigen dengan baik.

Jika tampak sudah cukup banyak yang membantunya, lebih baik Anda dan orang-orang memosisikan diri sedikit lebih jauh. Lalu, bantu dengan cara memberikan angin menggunakan kipas kertas atau apa pun. Jika memungkinkan, berikan bantuan dengan melonggarkan pakaian orang pingsan tersebut agar pertukaran oksigen lebih lancar.

  1. Bangunkan penderita dan beri minum

“Setelah membaringkan dan memastikan kemudahan pernapasan pada orang yang pingsan, cobalah untuk menyadarkannya. Membangunkan pasien dapat dilakukan dengan cara menepuk-nepuk, mengguncang pelan tubuhnya, atau memanggilnya dengan kencang. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan kesadaran penderita dari kasus pingsan yang sederhana,” tutur dr. Atika.

Jika sudah tersadar, bantu dirinya ke posisi berdiri atau duduk yang lebih relaks. Hindari gerakan yang terlalu cepat, dan berikan minum untuk lebih menenangkan dirinya.

Jika memungkinkan, tanyakan juga padanya apakah sudah makan atau belum. Bila ternyata ia belum makan, mungkin penyebab dirinya pingsan adalah kadar gula darah yang rendah. Sebagai solusinya, Anda bisa memberikannya minuman yang agak manis. Bila tidak ada, air putih saja juga cukup.

  1. Hubungi petugas kesehatan

Jika penderita pingsan tak kunjung sadar, Anda mesti menghubungi ambulans atau petugas medis segera sebelum terlambat. Di samping itu, cobalah pantau laju napas dan detak jantungnya. Bila ada tanda-tanda bahwa orang yang pingsan tersebut tidak bernapas atau tidak ada denyut nadi di samping leher, lakukan resusitasi jantung paru (RJP). Berikan tekanan pada dada (kompresi) sebanyak 30 kali, lalu lakukan pernapasan buatan sebanyak 2 kali. Ulangi hingga bantuan medis datang.

Itulah yang bisa Anda lakukan ketika ada orang yang pingsan saat naik MRT. Sebelum menolongnya, pastikan juga bahwa Anda dalam keadaan tenang. Sebab, bila Anda memberikan bantuan sambil panik, maka tindakan yang dilakukan riskan keliru dan justru membahayakan. Minimal, carilah bantuan orang lain atau langsung telepon petugas medis apabila Anda tidak berani untuk langsung menolongnya. Hindari merekam korban yang pingsan dengan ponsel, apalagi sampai mengunggahnya ke media sosial.

(NB/ RVS)

Pertolongan Pertama
Wajah Pucat
Naik MRT
pingsan
Badan Lemas