Sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan pola tidur satu kali dalam sehari, yaitu di malam hari. Pola tidur seperti ini memang lumrah dilakukan. Ini karena malam identik sebagai waktu untuk istirahat.
Namun, tahukah Anda, banyak orang lainnya memiliki dua periode tidur dalam 24 jam yang dilakukan di siang dan malam hari? Pola ini dikenal dengan sebutan tidur bifasik.
Pada dasarnya, pola tidur yang populer dilakukan di dunia terbagi menjadi tiga, yaitu monofasik, polifasik, dan bifasik. Pola tidur monofasik yang paling populer dan mungkin Anda lakukan setiap hari.
Pada pola tidur ini, seseorang hanya tidur satu kali dalam 24 jam dan biasanya dilakukan di malam hari.
Sementara, pola tidur polifasik mengacu kepada beberapa kali tidur, biasanya lebih dari dua kali dalam sehari.
Apa Itu Pola Tidur Bifasik?
Pola tidur bifasik juga bisa disebut tidur bimodal, difasik, tersegmentasi, atau terbagi. Pola tidur ini mengacu kepada kebiasaan tidur selama dua bagian per harinya, yaitu tidur malam dan siang hari.
Kebanyakan individu yang beraktivitas akan melakukan pola tidur monofasik. Pola tidur monofasik hanya melibatkan satu bagian tidur, biasanya selama malam hingga pagi hari.
Seseorang biasanya memiliki jadwal tidur bifasik dalam beberapa cara yaitu:
- Tidur siang pendek: Hal ini termasuk tidur sekitar 6 jam setiap malam, dengan tidur siang 20 menit pada siang hari.
- Tidur siang panjang: Seseorang akan tidur sekitar 5 jam setiap malam, dengan sekitar 1-1,5 jam tidur siang di tengah hari.
Artikel Lainnya: Cara Memperbaiki Pola Tidur yang Berantakan
Dalam beberapa penelitian, telah dikatakan beberapa orang melaporkan jadwal tidur bifasik benar-benar cocok untuk diterapkan.
Tidur siang dan membagi jadwal tidur sepanjang hari membantu mereka merasa lebih waspada dan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang dapat diklaim dari pola tidur bifasik:
- Peneliti menduga, manfaat tersebut bisa terjadi karena waktu tidur yang singkat selama 5-15 menit di siang hari mampu meningkatkan fungsi kognitif.
- Meningkatkan produktivitas.
- Mengurangi tingkat stress.
- Meningkatkan suasana hati (mood).
- Membantu mengatasi insomnia.
Di sisi lain, ada pula penelitian yang mengatakan tidak semua orang sepenuhnya mampu mendapatkan manfaat tidur bifasik. Sebab, tidur siang dalam pola tidur bifasik dinilai dapat berdampak kurang baik terhadap kualitas tidur malam hari.
Kualitas tidur malam hari yang tidak baik berhubungan dengan gangguan konsentrasi di siang hari.
Artikel Lainnya: Pola Tidur yang Tepat untuk Bayi Anda
Tips Melakukan Pola Tidur Bifasik
Sebelum menentukan pola tidur yang cocok untuk Anda, ada baiknya mempertimbangkan terlebih dahulu. Berikut beberapa tips melakukan pola tidur bifasik:
-
Pertimbangkan Kapan Anda Biasanya Mengantuk
Misalnya, jika Anda secara teratur mengalami penurunan energi sore hari, maka ini mungkin waktu yang ideal untuk menjadwalkan tidur siang.
Jika Anda biasanya bangun di tengah malam, maka mungkin dua sesi tidur malam adalah yang paling cocok.
-
Tentukan Apa yang Ingin Anda Capai
Anda harus memutuskan terlebih dahulu perubahan apa yang ingin dicapai dari pola tidur. Mengapa Anda ingin bereksperimen dengan jadwal tidur bifasik?
Misalnya, untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja, meningkatkan fungsi kognitif, mengurangi stres, atau mengatasi kurang tidur.
Kalau memang cocok dengan beberapa manfaat pola tidur bifasik tersebut, mengapa tidak dicoba?
Artikel Lainnya: Untuk Penderita Diabetes, Ini Alasan Pentingnya Tidur Cukup
-
Batasi Paparan Cahaya
Paparan cahaya dapat mengganggu ritme sirkadian dan membuat Anda sulit tertidur. Oleh karena itu, sebaiknya batasi paparan cahaya dengan meredupkan lampu dan mematikan TV pada jam-jam menjelang waktu tidur, menjauhkan perangkat elektronik dari ruang tidur, dan sebagainya.
-
Konsisten
Mempertahankan jadwal tetap sangat penting untuk melatih tubuh saat waktu tidur tiba. Hal ini membantu memastikan Anda mendapat tidur nyenyak setiap tidur.
Jadwal tidur yang tidak teratur dapat menjadi “bumerang”. Hal ini berkaitan dengan kinerja yang buruk dan risiko gangguan tidur.
-
Jaga Kebersihan Tidur yang Baik
Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur dapat membuat Anda tertidur lebih cepat dan lelap.
Untuk itu, usahakan tidur di tempat yang sejuk, rapi, sunyi, dan bebas cahaya. Hindari juga minum alkohol atau olahraga sebelum tidur.
Dengan adanya kemungkinan manfaat tersebut, apa Anda tertarik menerapkan pola tidur bifasik? Bila ya, Anda harus pintar menyelipkan jadwal tidur di tengah hari selama beberapa saat.
Namun, jika hal tersebut malah menyebabkan gangguan pada pola tidur malam, maka sebaiknya tetap berpegang pada jadwal tidur monofasik.
Konsultasi seputar gangguan tidur lebih mudah kepada dokter lewat LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)