Rasa lapar adalah kondisi normal yang dialami setiap manusia. Namun, ketika rasa lapar terjadi sepanjang hari, meski asupan makanan sudah terpenuhi, Anda patut curiga. Sebab, rasa lapar itu dapat disebabkan oleh kondisi polifagia.
Dikutip dari Very Well, polifagia atau hiperfagia dapat menyebabkan seseorang merasa lapar secara terus menerus. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, polifagia dapat disebabkan oleh bermacam hal, salah satunya diabetes.
Polifagia dapat terjadi akibat resistensi insulin yang dialami pengidap diabetes. Kondisi ini mencegah sel tubuh memanfaatkan gula darah secara efisien. Akibatnya, sel dalam tubuh tidak memperoleh energi dari makanan yang Anda konsumsi sehingga tubuh terus mengirimkan sinyal lapar.
Selain diabetes, polifagia juga dapat disebabkan penyakit lainnya seperti hiperglikemia, hipoglikemia, hipertiroidisme, sindrom pramenstruasi (PMS), kurang tidur, hingga sindrom prader-willi.
Artikel Lainnya: Lapar Palsu, Kenali Tanda-tandanya
Polifagia Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Lainnya
Dokter Astrid mengatakan, penting bagi pengidap polifagia untuk berkonsultasi dengan dokter jika rasa lapar berlebihan menyebabkan aktivitas harian terganggu.
Tak hanya itu, polifagia juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan kesehatan lainnya.
Menilik dari Healthline, aktivitas makan berlebihan yang dipicu oleh polifagia dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti:
1. Obesitas
Ketika makan dalam jumlah banyak dan sering, tubuh akan menyimpan kalori yang berlebihan sebagai lemak.
Jika tidak diimbangi dengan olahraga dan pola makan sehat, Anda bisa mengalami penambahan berat badan yang berujung pada obesitas.
Obesitas dapat terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan lemak.
2. Mengidap Penyakit Kronis
Apabila tidak dikontrol, rasa lapar berlebihan yang diiringi pola makan tidak sehat dapat menyebabkan Anda terkena penyakit kronis.
Penyakit yang dapat mengintai di antaranya, sakit jantung, stroke, bahkan memperparah kondisi diabetes akibat tingginya kadar gula darah.
3. Merusak Fungsi Otak
Sejumlah studi mengungkapkan bahwa aktivitas makan secara berlebihan dan obesitas dapat memengaruhi kemampuan kognitif orang dewasa berusia lanjut.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi dampak makan berlebihan terhadap kemampuan kognitif tersebut.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Lapar Tengah Malam
4. Mudah Mengantuk
Makan berlebihan sebagai dampak dari polifaglia juga mengakibatkan seseorang mengalami hipoglikemia reaktif.
Kondisi hipoglikemia reaktif bisa menyebabkan kadar gula darah turun pascamakan dalam jumlah besar. Akibatnya, Anda akan mudah merasa mengantuk dan lesu.
5. Pencernaan Terganggu
Makan berlebihan dapat menyebabkan pencernaan terganggu. Aktivitas yang membebani sistem pencernaan bisa membuat Anda merasa mual hingga kembung.
Kembung dapat terjadi akibat kebanyakan mengonsumsi makanan bergas. Makanan pedas, berlemak, minuman berkarbonasi, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga sayuran seperti kol mengandung gas yang bisa memicu perut kembung.
Untuk tahu informasi mengenai masalah kesehatan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar polifagia, Anda juga bisa konsultasi langsung dengan dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)