Penyakit infeksi toksoplasma sering kali dikaitkan dengan kucing dan ibu hamil. Meski sudah tak asing lagi di telinga banyak orang, nyatanya ada sejumlah pemahaman tentang toksoplasmosis yang sering kali tidak sesuai dengan fakta medis. Ini adalah tiga miskonsepsi yang masih banyak dipercaya orang mengenai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii ini:
-
Toksoplasma hanya disebabkan oleh bulu kucing
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa penyebab infeksi toksoplasma adalah karena bersentuhan dengan bulu kucing. Kepercayaan itu tidak sepenuhnya salah, namun tetap harus diluruskan.
Infeksi toksoplasma dari kucing terutama disebabkan karena adanya kista toksoplasma pada tinja kucing. Jika tinja tersebut mencemari bulu kucing, tempat buang air besar kucing, tempat bermain pasir milik kucing, dan lingkungan di sekitarnya, parasit toksoplasma dapat berpindah ke manusia lewat media-media tersebut. Jadi, infeksi toksoplasma tidak hanya ditularkan oleh bulu kucing.
Selain itu, bukan hanya kucing yang dapat menyebabkan infeksi toksoplasma. Hewan lain seperti unggas, burung peliharaan, sapi, bahkan kerang juga dapat terkontaminasi oleh toksoplasma. Dan jika termakan oleh manusia, juga dapat memicu infeksi toksoplasma pada manusia.
Buah dan sayuran yang tercemar oleh parasit toksoplasma, baik dari tanah maupun airnya, juga dapat menyebabkan infeksi jika dikonsumsi tanpa dicuci dengan baik dan benar.
-
Toksoplasma ditularkan dari orang ke orang
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. toksoplasma dapat ditularkan dari orang ke orang melalui proses transplantasi organ. Misalnya jika organ hati si pendonor mengandung toksoplasma, maka dapat menyebabkan penerimanya terinfeksi juga.
Untuk itu, prosedur rutin yang dilakukan terhadap pendonor organ adalah memeriksa apakah pendonor tersebut memiliki infeksi toksoplasma. Yang perlu diingat adalah bahwa infeksi toksoplasma yang ditularkan dari orang ke orang lainnya ini sangat jarang terjadi.
-
Toksoplasma hanya menyerang wanita
Hal ini tentu saja tidak benar. Infeksi toksoplasma juga dapat menyerang pria. Tapi memang, infeksi ini lebih mengkhawatirkan jika terkena wanita, terutama wanita hamil. Pasalnya, infeksi pada awal kehamilan (trimester pertama) dapat menyebabkan kecacatan yang berat pada janin, yang dapat memengaruhi otak dan mata.
Sebagian besar bayi yang terinfeksi umumnya tidak menunjukkan gejala-gejala saat di kandungan atau ketika dilahirkan. Namun, setelah beberapa bulan hingga hitungan tahun kelahirannya, bayi akan mulai menunjukkan gejala-gejala serius, seperti kebutaan dan disabilitas mental.
Infeksi toksoplasma juga masih tetap dapat menyerang pada trimester kedua dan trimester ketiga. Jika Anda memiliki kucing di rumah, rajin membersihkan kotoran kucing serta mengganti pasirnya adalah hal yang sangat penting untuk meminimalkan risiko terkena infeksi toksoplasma. Tapi sebisa mungkin, mintalah orang lain untuk membersihkannya karena ibu hamil tidak disarankan melakukannya selama kehamilan.
Itulah tiga pemahaman mengenai infeksi toksoplasma yang kadang masih salah kaprah di masyarakat. Untuk mencegah terkena toksoplasmosis, kebersihan harus menjadi prioritas Anda. Cucilah makanan dengan bersih sebelum mengonsumsinya dan pastikan daging telah dimasak matang. Peralatan-peralatan masak yang digunakan untuk mengolah daging mentah juga harus dibersihkan dengan baik. Yang terakhir, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun agar kuman-kuman jahat tidak menghampiri Anda.
[RS/ RVS]