Sebagai bumbu dapur, garam tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Pasalnya, berbagai makanan yang diolah dengan garam terbukti lebih nikmat dan bikin ketagihan.
Selain menambah cita rasa makanan, garam sesungguhnya juga dibutuhkan tubuh. Garam menjadi komponen dalam pengaturan kesimbangan asam-basa tubuh, fungsi sel saraf, dan volume plasma.
Menurut penelitian, saat ini mayoritas orang-orang mengonsumsi garam terlalu banyak, yakni sekitar 9-12 gram per harinya. Padahal, menurut WHO, rekomendasi asupan garam pada dewasa sebaiknya kurang dari 5 gram (1 sendok teh per hari).
Konsumsi garam berlebihan dapat memicu beberapa penyakit karena kebanyakan garam berikut ini:
1. Peningkatan Tekanan Darah
Bahaya garam yang pertama adalah peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Meski begitu, hal ini bergantung sensitivitas tekanan darah.
Memang, tidak semua orang memiliki sensitivitas tekanan darah yang sama terhadap garam. Ada beberapa kelompok yang cenderung lebih sensitif, ada pula yang tekanan darahnya mudah melonjak akibat konsumsi garam.
Artikel Lainnya: Garam Khusus bagi Penderita Hipertensi Baik untuk Kesehatan?
Mekanisme di balik peningkatan tekanan darah akibat garam masih belum diketahui sepenuhnya. Hasil studi menyebutkan beberapa mekanisme, di antaranya:
- Gangguan fungsi ginjal.
- Gangguan keseimbangan cairan di tubuh.
- Gangguan hormonal.
- Gangguan saraf.
Akibat mekanisme di atas, terjadilah gangguan pengaturan tekanan darah yang sangat membahayakan tubuh.
2. Stroke
Stroke menjadi salah satu penyakit akibat kelebihan garam berikutnya. Kondisi ini terjadi ketika adanya gangguan pada aliran darah sehingga sel-sel otak mengalami kerusakan.
Ketahuilah bahwa dalam kondisi normal, aliran darah dapat mengantarkan oksigen serta nutrisi yang penting untuk kehidupan sel-sel otak.
Berdasarkan data Riskesdas 2013, penderita stroke di Indonesia tahun 2013 diperkirakan berjumlah 1.236.825 orang (7,0 persen). Hingga saat ini, jumlah penderita stroke terus mengalami peningkatan.
Kondisi peningkatan tekanan darah akibat kelebihan garam menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya stroke. Oleh sebab itu, menghindari konsumsi garam berlebih dapat menjadi salah satu cara tidak langsung menghindari stroke.
3. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Kondisi hipertensi yang diakibatkan oleh konsumsi garam yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Artikel Lainnya: Diet Tinggi Garam Picu Sakit Lambung? Ini Faktanya
Serangan jantung yang diakibatkan oleh kondisi ini menjadi salah satu ‘penyakit pembunuh’ terbanyak di Indonesia. Sejalan dengan itu, angka kejadian penyakit jantung koroner di dunia juga sangat tinggi.
Berdasarkan survei yang dilakukan WHO pada tahun 2004, diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1 persen dari jumlah kematian total) diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kondisi tersebut juga bisa diperparah dengan hipertensi akibat kelebihan garam. Bahaya garam ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit penyebab angka kematian tertinggi.
4. Penurunan Fungsi Kognitif
Tahukah Anda bahwa garam dapat memengaruhi fungsi otak? Ya, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Nature Neuroscience telah membuktikannya.
Penelitian tersebut menemukan bahwa kelebihan konsumsi garam berkaitan dengan penurunan fungsi otak. Bahaya garam juga berpotensi memiliki kaitan dengan kejadian demensia.
Mekanisme terjadinya hal ini belum diketahui secara pasti. Namun, studi yang sama menyebutkan, kemungkinan penyebabnya berkaitan dengan efek garam yang mampu menstimulasi produksi zat-zat penyebab inflamasi atau radang.
5. Penipisan Massa Tulang
Salah satu penyakit karena kelebihan garam adalah osteoporosis. Para peneliti mempercayai bahwa kalsium yang diekskresikan di dalam urine dapat memicu penipisan massa tulang.
Menurut beberapa studi, konsumsi garam yang berlebihan bahkan dapat menghilangkan kadar kalsium dalam tulang. Kondisi ini dapat membahayakan karena tulang dapat menjadi sangat lemah.
Seiring berjalannya waktu, tulang yang kehilangan kalsium dapat meningkatkan risiko osteoporosis, apalagi bagi wanita yang sudah memasuki menopause.
Artikel Lainnya: Ingin Mengurangi Asupan Garam? Ini Caranya!
6. Dehidrasi
Bahaya makanan garam (natrium) dengan jumlah yang tinggi bisa membuat Anda merasa sangat haus. Ini adalah tanda awal dari dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh.
Harvard Health Publishing mengatakan, hal tersebut terjadi karena natrium memengaruhi keseimbangan cairan di dalam tubuh. Karenanya, jika terlanjur mengonsumsi garam dalam jumlah berlebih, Anda mesti minum air putih lebih banyak dari biasanya.
7. Bengkak di Tubuh
Bila Anda memiliki gangguan fungsi ginjal, konsumsi garam secara berlebihan sangat tidak direkomendasikan. Bahaya garam yang dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan kerja ginjal memberat, dan semakin menurunkan fungsinya.
Tanda-tanda memberatnya gangguan fungsi ginjal akibat kelebihan garam adalah bengkak di tubuh. Gejala bengkak utamanya terlihat di kaki, meskipun juga bisa terjadi di rongga dalam tubuh seperti perut dan dada.
8. Batu Ginjal
Selain menjadi salah satu faktor terjadinya penyakit ginjal, bahaya garam yang dikonsumsi berlebihan juga berkaitan dengan terbentuknya batu saluran kemih, terutama batu ginjal.
Kalsium merupakan komponen dalam batu ginjal tersering yang ditemukan. Kalsium urine yang tinggi berkaitan dengan terbentuknya batu ginjal yang lebih banyak. Nah, kandungan kalsium di urine akan sangat meningkat dengan asupan makan tinggi garam.
Sebaliknya, sejumlah studi menunjukkan bukti bahwa penurunan konsumsi garam berkaitan dengan pengurangan ekskresi kalsium di ginjal. Dengan begitu, angka kejadian batu ginjal juga berkurang.
Jangan terlena dengan kenikmatan yang ditawarkan garam. Konsumsi garam berlebih malah akan mengganggu fungsi tubuh. Bahkan tanpa disadari dapat memicu penyakit karena kelebihan garam di atas. Oleh karena itu, batasi asupan garam dari sekarang, ya!
Untuk membaca informasi dan artikel kesehatan lainnya, Anda bisa mengunduh aplikasi KlikDokter.
[WA]